... Kerajinan Akar Wangi: Inspirasi Kreatif dalam DIY dan Kerajinan Tangan

Kerajinan Akar Wangi - Seni DIY dan Kerajinan yang Menawan

Mengenal Tanaman Akar wangi (Vetiveria zizanioides)

Tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides) memiliki banyak manfaat dan kegunaan, baik dalam bidang kesehatan, industri, maupun lingkungan. Berikut adalah 5 aspek penting terkait tanaman akar wangi:

  • Minyak atsiri: Akar wangi merupakan sumber minyak atsiri yang digunakan dalam industri parfum dan kosmetik.
  • Penguat tanah: Tanaman akar wangi memiliki akar yang kuat dan dalam, sehingga dapat membantu menguatkan tanah dan mencegah erosi.
  • Bahan kerajinan: Akar wangi juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kerajinan, seperti tikar, keranjang, dan kipas.
  • Obat tradisional: Dalam pengobatan tradisional, akar wangi digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti demam, diare, dan gangguan pencernaan.
  • Antijamur dan antibakteri: Akar wangi memiliki sifat antijamur dan antibakteri, sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun dan pembersih.

Kelima aspek tersebut menunjukkan bahwa tanaman akar wangi memiliki nilai ekonomi, ekologis, dan medis yang tinggi. Oleh karena itu, tanaman ini perlu dilestarikan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Minyak atsiri

Minyak atsiri akar wangi memiliki aroma yang khas dan kuat, sehingga banyak digunakan dalam industri parfum dan kosmetik. Minyak ini memiliki sifat menenangkan dan menyegarkan, sehingga cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan parfum, sabun, dan produk perawatan tubuh lainnya.

  • Komponen minyak atsiri akar wangi: Minyak atsiri akar wangi mengandung berbagai komponen, seperti vetiverol, vetiverone, dan khusimol. Komponen-komponen ini memberikan aroma khas pada minyak atsiri akar wangi.
  • Manfaat minyak atsiri akar wangi: Minyak atsiri akar wangi memiliki banyak manfaat, di antaranya:
    • Menenangkan pikiran dan tubuh
    • Meredakan stres dan kecemasan
    • Meningkatkan kualitas tidur
    • Meredakan nyeri otot dan sendi
    • Menjaga kesehatan kulit

    Akar Wangi

    Sepintas jika kita melihat gambar diatas yang muncul dalam pikiran kita adalah hanya rumput ilalang yang tumbuh subur di padang luas. Mungkin juga ada yang beranggapan itu merupakan tanaman serai. Akan tetapi, itu bukanlah rumput atau tanaman serai. Tanaman tersebut merupakan tanaman akar wangi. Akar wangi (Vetiveria zizanioides) merupakan jenis rerumputan yang dapat digunakan untuk menghasilkan minyak atsiri. Penampakan fisiknya menyerupai rumput atau tanaman serai karena tumbuhan ini memang masih sekeluarga dengan serai atau padi.

    Salah satu usaha pembudidayaan dan penyulingan akar wangi di Kabupaten Garut berlokasi di kampung Lebok Pulus Jalan Raya Kamojang, Sukakarya Kecamatan Samarang. Pemilik dari usaha ini adalah Bapak H. Ede Kadarusman. Usaha akar wangi yang dibudidayakan oleh H. Ede di Daerah Garut Jawa Barat ini menghasilkan produk utama yaitu akar wangi kering, minyak atsiri sebagai hasil penyulingan, dan menghasilkan produk turunan dari akar kering berupa kerajinan yaitu tas, tikar, taplak meja, dan bahan rajutan lainnya. Semua produk tersebut bernilai jual yang tinggi terutama minyak atsiri dari hasil penyulingan akar wangi.

    Dalam melakukan kegiatan budidaya, H. Ede menggunakan lahan tak kurang dari 20 hektar. H. Ede menggunakan bibit akar wangi yang diimpor langsung dari Belanda. H. Ede sengaja mendatangkan bibit akar wangi dari Belanda untuk menghasilkan tanaman yang berkualitas baik sehingga dapat menghasilkan minyak akar wangi dengan kualitas yang baik pula. Dari satu hektar lahan budidaya akar wangi milik H. Ede tersebut mampu menghasilkan akar basah sebesar 10-14 ton. Menurut H. Ede Perawatan budidaya tanaman akarwangi juga relatif lebih mudah seperti tanaman pada umumnya. Tetapi ada beberapa perlakuan khusus diantaranya dalam proses pemupukan tidak menggunakan urea karena urea dapat merangsang pertumbuhan daun sehingga pertumbuhan akar akan terbatas. Selain itu diperlukan juga kegiatan pemangkasan supaya pertumbuhan tanaman terkonsentrasi di akar. Tanaman akar wangi ini hampir sama dengan tanaman alang-alang yaitu relatif lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit sehingga pengendaliannya jarang dilakukan.

    Dodol Garut Aneka Rasa

    Nah, yang terakhir, ada buah tangan yang sudah sangat populer di kalangan masyarakat. Ya, dodol Garut. Dodol Garut ini hadir dengan banyak varian rasa. Mulai dari nanas, stroberi, pandan sampai rasa cokelat.

    Untuk mendapatkan dodol legend khas Kota Intan ini, kamu tak perlu jauh-jauh pergi ke Garut. Di kota Bandung pun, Anda bisa membeli penganan bercitarasa manis ini, lho. Buat kamu yang mau beli online, silakan klik link ini untuk membelinya via situs jual beli online Bukalapak.

    Nah, itulah kesepuluh oleh-oleh khas Garut berupa aneka makanan dan juga barang yang bisa kamu jadikan buah tangan untuk keluarga, rekan kerja atau teman-teman tercinta.

    Dari kesepuluh oleh-oleh di atas, manakah yang bikin kamu tertarik untuk segera membelinya? Jika kamu punya rekomendasi buah tangan khas Garut lainnya, silakan sampaikan secara langsung melalui kolom komentar yang tersedia.

    Chocodot

    Kamu tak asing dengan cokelat yang memiliki kemasan seperti pada gambar. Ya, benar. Cokelat tersebut adalah Chocodot. Chocodot adalah buah tangan berupa cokelat asli Garut yang tampil dengan kemasan antimainstream.

    Di setiap kemasannya, tertulis kalimat-kalimat yang unik yang tak jarang membuat orang yang melihatnya tersenyum sendiri. Cokelat chocodot memiliki banyak varian rasa. Ada pula cokelat dengan tiga pilihan varian yakni gabungan antara dark, milk dan soft chocolate.

    Nah, ternyata, ada kisah unik tersendiri di balik terciptanya Chocodot, cokelat asli Garut yang nge-hits dan banyak dicari wisatawan ini. Simak artikel keluyuran yang berjudul Makanan Khas Garut untuk mengetahui kisahnya.

    Oh ya, buat kamu yang ingin membeli cokelat hits khas Garut ini, silakan klik link ini dan dapatkan langsung produknya di situs jual beli online Bukalapak.

    Rabu, 27 Januari 2016

    Mendong adalah salah satu tumbuhan yang hidup di rawa, tanaman ini tumbuh di daerah yang berlumpur dan memiliki air yang cukup. Mendong merupakan salah satu jenis rumput, dan biasanya tumbuh dengan panjang lebih kurang 100cm. Di daerah Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, mendong biasanya dijadikan bahan dasar untuk pembuatan tikar dan sebelum dipergunakan, tanaman ini dijemur terlebih dahulu hingga kering.

    Kerajinan mendong sudah sangat terkenal berasal dari Tasikmalaya. Mulai dari tikar, tempatpensil, dompet, tempat sampah, tempat tisu, tempat toples, tas, pigura dan lainnya banyak dihasilkan para pengrajin mendong. Pusat pengrajin mendong di Kota Tasikmalaya ada di daerah Kecamatan Purbaratu, Cibeureum, Tamansari, Indihiang. Sedangkan pusat pengrajin mendong di Kabupaten Tasikamalaya terdapat di Kecamatan Manonjaya, Cineam, Karangnunggal, Karangjaya, Gunungtanjung, Sukahening, Cikatomas, dan Salopa.

    Sejarah kejayaan tanaman Mendong (Fimbristylis Globulosa) dimulai pada Era tahun 1940 an. Saat dimana jenis tanaman ini untuk pertama kalinya dibawa dari Pulau Sumbawa ke Pulau Jawa oleh 2 orang saudagar / pedagang kuda dari Purbaratu Tasikmalaya yaitu juragan Oneng dan H. Maksum.

    Di Pulau yang banyak terdapat hewan kuda tersebut, awal mulanya kedua orang saudagar dari Purbaratu ini hanya melakukan perjalanan usaha jual beli kuda dengan penduduk setempat, namun karena sering melakukan perjalanan usaha ke daerah tersebut, lama kelamaan mereka mulai menyadari keunikan lain selain hewan kuda yaitu topi yang dikenakan oleh penduduk setempat. Topi yang dianyam secara sederhana tersebut terbuat dari tanaman yang sama sekali belum dikenal oleh kedua orang saudagar ini, sehingga muncullah ide untuk membawa benih tanaman ini untuk dikembangbiakkan atau dibudidayakan di tanah kelahiran mereka yaitu di Purbaratu Tasikmalaya.


    Tags: kerajinan

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia