Kecantikan Kerajinan Besi Putih Morotai dalam Dunia Jahitan dan Kerajinan DIY
Oleh-Oleh Khas Ternate
Bagea merupakan salah satu penganan yang cukup populer di Ternate. Setiap kali wisatawan hendak pulang, kue ini nyaris tak pernah dilewatkan.
Sebenarnya, rahasia di balik kelezatannya ada pada komposisi utamanya yang terdiri atas tepung sagu, kayu manis dan pala. Namun saat ini, bagea juga diberi variasi rasa, seperti rasa kenari dan kacang. Sehingga, rasanya pun semakin sedap.
Berbicara rasa, kue ini tidak seperti penampakannya yang terlihat sweet. Rasanya justru cenderung gurih. Sementara, teksturnya sangat keras, melebihi kerasnya kue kering, biskuit atau yang lainnya.
Oleh karenanya, kue ini biasa disajikan dengan secangkir kopi ataupun teh hangat. Menyantapnya cukup dengan cara dicelupkan pada minuman itu.
Jika ingin membelinya, Anda bisa mampir ke Toko Tara No Ate yang berlokasi di Jalan Sultan Djabir Syah. Bagaimana, berminat ?
Demi Massa
Kerajinan tangan Besi Putih berasal dari pulau Morotai. Kerajinan tangan ini dihasilkan dengan memanfaatkan sisa-sisa perlengkapan tempur PD. II yang banyak terdapat di sana. Biasanya sisa-sisa perlengkapan tempur itu diolah menjadi kalung, cincin, gelang, pisau komando dan beragam jenis lainnya. Besi Putih berbahan dasar besi putih yang mengandung unsur logam mulia sebesar 0,8 persen sehingga tidak mudah berkarat .
Besi putih memang sudah menjadi maskot tersendiri untuk wilayah morotai, morotai yang dulunya menjadi pusat perang dunia ke 2, ini menjadikan morotai banyak ditinggali barang sisa-sisa peperangan, baik berupa pesawat perang, mobil perang, panser, serta barang-barang lainnya. Barang-barang peninggalan sisa-sisa peperangan tersebut sebagian berbahan mentah besi putih, dan ini dijadikan sebagai salah satu bahan dasar mata pencaharian bagi beberapa masyarakat di morotai.
Beberapa masyarakat morotai memilikii mata pencaharian sebgai pengrajin perhiasan yang berasal dari besi putih. Salah satu yang terkenal adalah pengrajin besi putih marimoi. Ini juga menjadi salah satu pengrajin di daruba morotai. Salah satu pengrajin adalah bapak Ikram Paturoh, dia berusia 31 tahun, kegiatan sebagai pengrajin yang dia tekuni adalah sebagai warisan turunan keahlian yang diwariskan oleh keluarganya, dia generasi ke lima dalam memajukan usaha pengrajin perhiasan besi putih ini. Awal cerita usaha kerajinan besi putih ini hanya mengerjakan pemesanan berupa alat-alat masak, atau alat dapur lainnya, pada tahun 1978 usaha ini berkembang untuk memajukan dan menambah kerajinan dengan membuat perhiasan seperti gelang, cincin, dan kalung. Dalam sanggar pengrajin yang dimiliki oleh bapak ikram ini dijadikan pula sebagai sanggar latihan atau sanggar belajar oleh pengrajin-pengrajin baru untuk dapat membuatg perhiasan dari besi putih. Hingga saat ini kerajinan tersebut terus berjalan bahan-bahan diperoleh dari penjual besi-besi putih hasil sisa peperangan yang diperoleh dari dasar laut, berupa tempat penyimpanan peluru, ataupun alat lainnya yang memang berbahan besi putih. Kemajuan zaman menjadikan usaha yang dilakukan oleh pa ikram harus menjadi lebih kreatif, kini beliau juga merambah untuk membuat aksesoris lainnya, berupa pembuatan samurai dan sawalaku.
Baju Motif Maluku
Baju Motif Maluku
Kaos dengan corak atau gambar dari suatu daerah memang oleh-oleh yang paling sering diberikan. Selain karena bukan barang habis pakai, kaos juga memiliki harga yang tidak begitu mahal.
Di Ambon, banyak sekali tempat yang menjual kaos dengan gambar-gambar atau tulisan berbahasa Maluku yang memiliki pesan. Kaos ini hampir tersedia di semua sentra oleh-oleh.
Namun untuk memberikan oleh-oleh tentu kita tidak ingin yang sembarangan kan? Kita ingin memberikan yang terbaik untuk orang yang kita kasihi. Nah, kalau kamu mau memberikan kaos motif Maluku dengan kualitas terbaik, datanglah ke Petak 10. Di tempat ini kamu bisa menemukan kaos dengan bahan terbaik, desain yang unik, autentik, dan tak jarang menggelitik.
Tempat Pembelian: Petak 10
Harga: Rp 90.000/buah
Jumat, 13 April 2012
BIODATA MAHASISWA
Tempat/Tgl Lahir : Tobelo, Desa Luari, 28 Februari, 1986 Fakultas : Pertanian Universitas Indonesia Timur Makassar Judul Skripsi : Dampak Degradasi Hutan Alam Terhadap Penambangan Pasir Di Daerah Aliran Sungai Kali Mede Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku UtaraKepada Aparat Penindas Rakyat Di Sape
Ketika rakyat berdemo menolak tambang
adalah haknya sebagai warga Negara
tidaklah pantas menuduh rakyat memprovokasi
hingga melakukan penembakan secara membabi buta
mengakibatkan rakyat tewas dengan sia-sia
tiga orang meninggal puluhan lainnya luka berat
sungguh sangat memprihatinkan
segeralah bertanggungjawab
jangan mencari kambing hitam
MEMBANGUN SISTEM / TATANAN BARU DI LUAR BINGKAI NEOLIBERAL
"Neo-Liberalisme Adalah Variasi Dari Liberalisme Klasik Di Abad XIX Ketika Inggris Dan Imperialisme Lainnya Menggunakan Ideologi Kompetisi Pasar Dan Perdagangan Bebas Untuk Menyetujui Kapitalisme Di Negara Mereka Sendiri Dan Negeri Jajahan Mereka Di Seluruh Dunia"
Pertentangan yang mendasar dalam sistim kapitalisme neoliberalisme adalah bahwa produksi sifatnya sosial, produksi massal dan dikonsumsi orang banyak, sementara, kepemilikan terhadap alat-alat produksi dan hasil produksinya secara pribadi. Produksi terus-menerus mengalami perubahan, cabang-cabang produksi berkembang, perusahaan-perusahaan membesar yang terus menyerap tenaga kerja buruh dalam jumlah yang terus meningkat, bahkan perusahaan-perusahaan tersebut kini berkaitan dengan pasar nasional dan internasional. Konsentrasi buruh yang semakin lama semakin besar memberikan kapitalisme watak akumulatif. Untuk memahami dan melawan neoliberalisme dan angenda- agendanya, maka, menurut kami ada beberapa permasalahan penting yang kaji bersama yaitu:
Mutiara
Kira-kira mutiaranya begini ya. (Lupa foto jadi pake gambar dari pixabay aja)
Kali ini kita main yang lebih mahal sedikit ya. Kalau kalian punya uang atau berkat lebih, kalian bisa mencoba untuk membeli mutiara dari Ambon sebagai oleh-oleh. Mutiara dari Ambon cukup terkenal karena memiliki kualitas yang sangat baik, terutama mutiara air lautnya.
Ya wajar saja, laut di Ambon masih sangat bagus dan cukup terjaga untuk membuat kerang-kerang mutiara bisa mendapatkan nutrisi yang tepat untuk menghasilkan mutiara. Mutiara-mutiara laut yang dihasilkan di Ambon ini adalah hasil budidaya. Jaman sekarang sudah sangat sulit untuk menemukan mutiara yang alami. Seandainya ada pun harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah per butirnya.
Harga mutiara ditentukan dari jenisnya, apakah itu mutiara air laut atau mutiara air tawar. Harga mutiara air tawar jauh lebih murah bila dibandingkan dengan mutiara air laut. Kalau 1 butir mutiara air tawar harganya Rp 25.000/butir, maka harga mutiara air laut bisa 4x lipatnya.
Tempat Pembelian: Desa Batu Merah dan Petak 10
Harga: Rp 25.000 – Rp 50.000/butir (Mutiara Air Tawar) dan Rp 100.000 – RP 500.000/butir (Mutiara Air Asin)
Itu tadi beberapa oleh-oleh non-makanan yang bisa kalian bawa pulang dari Ambon. Selain oleh-oleh yang didapat dengan harus mengeluarkan uang, sebenarnya ada juga lho oleh-oleh dari Ambon yang tidak perlu mengeluarkan uang untuk bisa dibawa pulang. Apakah itu? PENGALAMAN.
Panorama pantai, keramahan masyarakat, uniknya adat budaya Maluku, itulah oleh-oleh yang akan terus melekat di hati dan pikiran kita. Sayangnya oleh-oleh tersebut tidak bisa diberikan secara fisik. Hanya bisa dikenangkan dan diceritakan.
The Manner of Giving is Worth more than the Gift
— Pierre Corneille![]()
Tags: kerajinan putih