Kecantikan Kerajinan Besi Putih Morotai dalam Dunia Jahitan dan Kerajinan DIY
Oleh-Oleh Khas Ternate
Bagea merupakan salah satu penganan yang cukup populer di Ternate. Setiap kali wisatawan hendak pulang, kue ini nyaris tak pernah dilewatkan.
Sebenarnya, rahasia di balik kelezatannya ada pada komposisi utamanya yang terdiri atas tepung sagu, kayu manis dan pala. Namun saat ini, bagea juga diberi variasi rasa, seperti rasa kenari dan kacang. Sehingga, rasanya pun semakin sedap.
Berbicara rasa, kue ini tidak seperti penampakannya yang terlihat sweet. Rasanya justru cenderung gurih. Sementara, teksturnya sangat keras, melebihi kerasnya kue kering, biskuit atau yang lainnya.
Oleh karenanya, kue ini biasa disajikan dengan secangkir kopi ataupun teh hangat. Menyantapnya cukup dengan cara dicelupkan pada minuman itu.
Jika ingin membelinya, Anda bisa mampir ke Toko Tara No Ate yang berlokasi di Jalan Sultan Djabir Syah. Bagaimana, berminat ?
Jumat, 13 April 2012
BIODATA MAHASISWA
Tempat/Tgl Lahir : Tobelo, Desa Luari, 28 Februari, 1986 Fakultas : Pertanian Universitas Indonesia Timur Makassar Judul Skripsi : Dampak Degradasi Hutan Alam Terhadap Penambangan Pasir Di Daerah Aliran Sungai Kali Mede Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku UtaraKepada Aparat Penindas Rakyat Di Sape
Ketika rakyat berdemo menolak tambang
adalah haknya sebagai warga Negara
tidaklah pantas menuduh rakyat memprovokasi
hingga melakukan penembakan secara membabi buta
mengakibatkan rakyat tewas dengan sia-sia
tiga orang meninggal puluhan lainnya luka berat
sungguh sangat memprihatinkan
segeralah bertanggungjawab
jangan mencari kambing hitam
MEMBANGUN SISTEM / TATANAN BARU DI LUAR BINGKAI NEOLIBERAL
"Neo-Liberalisme Adalah Variasi Dari Liberalisme Klasik Di Abad XIX Ketika Inggris Dan Imperialisme Lainnya Menggunakan Ideologi Kompetisi Pasar Dan Perdagangan Bebas Untuk Menyetujui Kapitalisme Di Negara Mereka Sendiri Dan Negeri Jajahan Mereka Di Seluruh Dunia"
Pertentangan yang mendasar dalam sistim kapitalisme neoliberalisme adalah bahwa produksi sifatnya sosial, produksi massal dan dikonsumsi orang banyak, sementara, kepemilikan terhadap alat-alat produksi dan hasil produksinya secara pribadi. Produksi terus-menerus mengalami perubahan, cabang-cabang produksi berkembang, perusahaan-perusahaan membesar yang terus menyerap tenaga kerja buruh dalam jumlah yang terus meningkat, bahkan perusahaan-perusahaan tersebut kini berkaitan dengan pasar nasional dan internasional. Konsentrasi buruh yang semakin lama semakin besar memberikan kapitalisme watak akumulatif. Untuk memahami dan melawan neoliberalisme dan angenda- agendanya, maka, menurut kami ada beberapa permasalahan penting yang kaji bersama yaitu:
Pisang Goreng Mulut Bebek
Ternate mungkin bukan satu-satunya daerah yang mengolah buah pisang menjadi keripik. Pasalnya, ada Bandung, Jogja, Semarang dan kota lainnya yang turut mempopulerkan penganan yang identik dengan rasa manis ini. Meskipun begitu, keripik pisang Ternate dibuat dengan ciri khas tersendiri.
Dinamakan pisang mulut bebek, keripik ini memiliki bentuk yang cukup unik, yakni mirip paruh bebek.
Selain itu, cara penyajiannya pun berbeda. Alih-alih dijadikan makanan manis, kudapan ini malah dijadikan santapan berat. Penyajiannya dibarengi dengan sambal colo-colo, semangkuk ikan teri asin serta kacang kenari.
Sayangnya, kalau membelinya sebagai oleh-oleh, Anda hanya mendapatkan keripik pisangnya tanpa sambal colo-colo, ikan teri asin dan kenari.
Rayakan Perbedaan
Dokumentasi Biro Komunikasi Kemenparekraf Monumen Gong Perdamaian Dunia di Ambon.
Terkait
- Citilink Buka Rute Baru ke Palu, Ambon, dan Palangkaraya
- 20 Oleh-oleh Khas Medan, Ada Bika Ambon dan Lemang
- Sriwijaya Air Buka Rute Batu Makassar-Ambon-Langgur PP Mulai 10 September 2021
- Itinerary Wisata 3 Hari 2 Malam di Ambon, Ada Pantai Pintu Kota
- Intip Wajah Baru Terminal Penumpang Bandara Pattimura Ambon
- Demi Glenn Fredly, Wishnutama Berharap Festival Musik Ambon Terwujud
- Wali Kota Ambon akan Buatkan Museum atau Buku untuk Kenang Glenn Fredly
- Ambon Dinobatkan Jadi Kota Musik Dunia UNESCO
- Macam-macam Hidangan Berbahan Sagu Khas Ambon, Coba Yuk
- Nikmatnya Roti Kenari Ambon, Pasangan Pas untuk Ngopi
Adapun, beberapa makanan yang bisa dibawa pulang adalah kue kering kenari dan kue sagu. Selain itu, mereka juga bisa menemukan minyak kayu putih dan kerajinan besi putih.
Berikut Kompas.com rangkum rekomendasi sembilan oleh-oleh khas Ambon:
Besi Putih
Kalung besi putih Ambon
Kalian pasti pernah melihat orang timur menggunakan kalung berbentuk bulat berwarna silver dengan liontin salib atau gelang besar dengan motif seperti rantai kan? Perhiasan berbahan dasar BESI PUTIH itulah kekayaan dan ciri khas orang timur, termasuk Ambon, yang terus dipertahankan. Ya, bahan dasarnya adalah besi putih, bukan perak ataupun emas putih.
Kreativitas mengubah besi putih menjadi kerajinan berbentuk perhiasan (kalung, gelang, cincin, dll) ini sebenarnya berawal dari Morotai, Maluku Utara. Sebagai salah satu tempat terjadinya Perang Dunia II, di Morotai terdapat banyak sekali peninggalan perang seperti mobil, senapan, pesawat atau kapal yang terbuat dari besi putih. Daripada menjadi barang rongsok, besi-besi putih tersebut kemudian diolah oleh masyarakat Morotai menjadi sebuah bentuk kerajinan.
Awalnya kerajinan yang dihasilkan dari besi putih ini hanya berupa alat-alat dapur saja seperti penggorengan, panci, sendok, dll. Namun lama kelamaan, muncul ide untuk mengubah besi putih menjadi asesoris di badan alias perhiasan. Semakin ke sini, makin banyak wujud lain dari olahan besi putih itu seperti pedang dan juga samurai.
Besi Putih ini sudah dipasarkan ke berbagai daerah di Inondesia dan luar negeri. Sama seperti minyak kayu putih, di Maluku sendiri, Besi Putih pun dipasarkan melalui Ambon yang menjadi pusat kota dan pemerintahan di Maluku.
Keuntungan memiliki perhiasan berbahan besi putih adalah kuat, anti karat dan yang paling penting harganya lebih murah bila dibandingkan dengan emas atau perak.
Tempat Pembelian: Bandara, Sekitar Pasar Mardika, Petak 10
Harga: Rp 15.000 – Rp 300.000/item
Tags: kerajinan putih