Kerajinan Cetak Saring - Kreativitas dan Keahlian dalam Seni Sulam DIY
Alat dan bahan sablon
- Meja
- Screen (kain kasa berbingkai kayu atau alumunium)
- Alat penyaput screen yang terbuat dari karet dan digunakan untuk menyablon adalah Rakel. Biasanya berbentuk panjang serta terbuat dari alumunium, kayu, atau karet.
- Busa kecil
- Kaca seukuran screen
- Tempat zat warna atau emulsi (mangkok, botol, maupun gelas ukur)
- Hair dryer (pengering cat)
- Sendok (mencampur dan mengambil cat juga cairan emulsi)
- Air (mencuci screen)
Bahan yang diperlukan untuk sablon:
- Emulsi (obat afdruk)
- Lakban
- Cat warna
- Kain atau media yang akan disablon
- Larutan pengencer (solvent)
Sejarah Cetak Saring (Sablon)
Sejak itu teknik cetak sablon mulai merambah ke negara-negara. Akan tetapi cetak sablon pada masa itu berkembang tidak terlalu baik, penggunaan kain gasa atau screen sebagi acuan, cetak sebelum di kenal, penyablonan masih menggunakan teknik pengecapan atau menggunakan model cetak atau mal. Pada tahun 1907, seorang pria kebangsaan Inggris, Samuel simon, mengenalkan teknik sablon denghan menggunakan Chiffon sebagai pola (form) untuk mencetak. Chiffon merupakan bahan rajut yang terbuat dari gasa atau kain saring. Gambar yang tercetak akan mengikuti pola gambar yang ada pada kain gasa. Itu sebabnya teknik ini dikenal dengan sebutan silk screen printing yang berarti mencetak dengan menggunakan kain saring sutra.
Usai perang Dunia kedua, teknik cetak saring terus berkembang pest. Inovasi-inovasi terus dilakukan hingga memunculkan genre baru yaitu teknik cetak saring moderen. Namun, teknik dasar yang di gunakan cetak saring tetap sederhana, mudah, dan murah untuk di praktekan. Karenanya, selama bertahun-tahun, pandangan orang pada teknik saring ini tetap sama, yakni usaha sambilan tetapi menghasilkan.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Seni Dekoratif adalah
Istilah teknik cetak saring di Indonesia kurang di kenal. Istilah yang lebih popular digunakan adalah cetak sablon. Konon, kata sablon berasal dari bahasa belanda, yakni Schablon. Kata tersebut berkulturasi dan menjadi bahasa sarapan hingga bermetamorposis menjadi kata sablon.
Tags: kerajinan cetak