Kerajinan Cantik dari Tanah Liat - 5 Proyek DIY untuk Meningkatkan Keterampilan Rajut Anda
Bermain Kartu UNO
“Mi, beli kartu UNO dong, pake uang kakak kok…” Kata Kakak Za dengan muka memelas, saat kita berkunjung ke sebuah pusat perbelanjaan. Yah, beginilah resiko kalau mengajak anak ke pusat belanja. Laper mata, seperti emaknya, ups. Walaupun dari rumah sudah diwanti-wanti untuk tidak membeli mainan karena mainan di rumah sudah banyak, tetap saja ketika sudah sampai di lokasi belanja ada saja yang ingin dibeli anak, terutama mainan. Awalnya, saya berusaha menarik perhatian kakak ke hal lain. Tetapi tetap saja ia ketika hendak pulang ia ingat dan meminta saya untuk mengantarnya kembali ke tempat mainan. Soal mainan ini memang saya agak pelit. Mainan di rumah pun kadang hanya menjadi pajangan. Mungkin karena kakak juga semakin besar, jadi banyak mainan yang tidak terpakai lagi. Biasanya saya membelikan mainan jika ada moemen tertentu atau sebagai reward.

Pengertian Kerajinan dari Bahan Lunak
Kerajinan dari bahan lunak merujuk pada produk seni yang di buat menggunakan bahan-bahan yang memiliki tekstur lembut dan fleksibel, seperti kain, benang, atau bahan sintetis yang mudah di bentuk.
Kerajinan ini sering kali melibatkan proses seperti merajut, menyulam, atau menjahit, yang memungkinkan seniman untuk menciptakan berbagai macam produk mulai dari pakaian, aksesori, hingga barang dekoratif.
Kelembutan bahan-bahan lunak ini memberikan kebebasan kepada pengrajin untuk mengekspresikan kreativitas mereka dengan cara yang unik, dan hasil akhirnya seringkali memberikan sentuhan yang hangat dan ramah.
Selain itu, kerajinan dari bahan lunak juga dapat menjadi wujud seni yang penuh makna dan nilai estetika. Bahan-bahan tersebut dapat di olah dengan berbagai teknik dan di hiasi dengan beragam motif, menciptakan hasil akhir yang memancarkan keindahan dan kehalusan.
Kerajinan dari bahan lunak tidak hanya mengekspresikan keahlian teknis pengrajin, tetapi juga menjadi sarana untuk menyampaikan cerita, nilai budaya, atau bahkan pesan sosial.
Dengan keunikan dan kemudahan dalam pemrosesan, kerajinan dari bahan lunak terus menjadi daya tarik bagi mereka yang menghargai seni dan ingin memiliki produk yang unik dan penuh karakter.

Penutup
Pembuatan kerajinan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai bahan, baik alami maupun buatan. Meskipun bahan alami berasal dari alam, kerajinan bahan buatan yang dibuat oleh manusia memiliki nilai jual dan estetika yang tidak kalah penting.
Terdapat berbagai teknik pembuatan produk kerajinan bahan buatan, tergantung pada jenis bahan yang digunakan. Untuk bahan keras seperti logam, kaca, kawat, kaleng, dan timah, teknik-teknik seperti las, patri, ukiran, dan bubut sering digunakan. Sementara itu, untuk bahan lunak, seperti cetak, coil, putar, tenun, dan bordir, digunakan dalam pembuatan kerajinan.
Beberapa contoh kerajinan bahan buatan yang bisa dibuat termasuk kerajinan sabun batangan dengan teknik ukir atau cetak, kerajinan gips dengan mencetak dan memodifikasi gypsum, kerajinan lilin dengan mencairkan lilin dan mencetaknya dalam cetakan, kerajinan plastik dengan mengubah kemasan bekas menjadi tas, dompet, dan lain-lain, kerajinan clay dengan membentuk tanah liat menjadi bentuk yang diinginkan, kerajinan kain dengan memotong atau menjahit kain menjadi produk seperti tas atau baju, kerajinan kaca dengan teknik cold working, flameworking, fusing, hot sculpting, dan slumping, kerajinan fiberglass dengan mencampurkan filamen kaca dan resin dalam cetakan, kerajinan kulit sintetis dengan memanfaatkan kulit sintetis menjadi tas, sandal, dan sepatu, dan kerajinan bubur kertas dengan menghancurkan kertas dan membentuknya menjadi berbagai produk.
Nah, sekian 10 contoh yang menarik untuk dicoba. Kerajinan bahan buatan di atas kebanyakan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar. Jadi, kamu tidak perlu kesulitan dalam mengkreasikan produk kerajinan bahan buatan yang dimodifikasi.

Petualangan Za & Ra
Catatan seorang ibu dalam mendampingi tumbuh kembang tiga buah hatinya, menemani mereka berpetualang dalam kehidupan.
Minggu ini adik Ra mendapat tugas membuat prakarya dari tanah liat. Jadi ingat saat saya sekolah dulu di kampung, saya cari tanah liat sendiri ke tempat yang agak jauh dari rumah bersama teman-teman. Sekarang, tanah liat untuk membuat berbagai prakarya tidak susah mencarinya karena terdapat banyak di toko buku. Namun tentu saja tanah liat bohongan alias sintesis.
DAS Clay ini merupakan produk buatan Italy. Duh jauh bener ya, diimpor dari Eropa. Apa tidak ada merek dalam negeri? Saya kurang tahu karena direkomendasikan merek ini sama petugas toko buku Gramedia. Ada berbagai warna yang tersedia dan saya memilih warna alami tanah liat yaitu cokelat. Begitu wadahnya dibuka dan clay-nya dikeluarkan, duuh ampun deh baunya. Bau apa ya, saya kurang bisa menggambarkannya. Yang jelas kurang enak, tapi ya lama-lama jadi terbiasa.
Saat digunakan, DAS Clay mirip seperti playdough, namun sedikit lebih keras. Sebaiknya tangan kita menggunakan sedikit air agar tekstur clay lebih lentur. Tapi ingat, alasnya jangan menggunakan kertas seperti saya. Karena nanti claynya bisa menempel ke kertas. Memang sebaiknya menggunakan alas untuk membuat keramik seperti yang ada di gallery-gallery kerajinan. Tapi ya karena tidak ada, kita menggunakan apa yang ada di rumah.
Pertama-tama, saya membuat alas tempat pensilnya dahulu yaitu lingkaran menggunakan cetakan berbentuk bulat. Lalu saya membuat sisinya dengan membentuk persegi panjang terlebih dulu dan dililitkan ke sekeliling alasnya. Tekan-tekan antara alas dan sisinya agar menempel, atau menggunakan tangan yang basah. Lalu hiasi sisinya dengan clay berbentuk apapun sesuai selera. Jangan lupa diperhalus menggunakan tangan yang basah. Lalu biarkan beberapa lama agar mongering. Kalau ingin lebih bagus, bisa ditambahkan cat sesuai warna yang diinginkan.

Pengertian clay
Ilustrasi clay (pexels.com/Alexander Grey)
Sebenarnya clay masuk dalam bentuk kerajinan tangan. Salah satunya flour clay. Sifatnya mudah dibentuk dan tidak berbahaya bagi anak selama itu tidak dimakan. Itulah kenapa, saat anak bermain ini, harus di bawah pengawasan orangtua terutama jika anak masih di usia balita atau di bawah 5 tahun.
Mengutip buku Kreasi Cantik dari Clay (2007) oleh Monica, clay adalah bahan yang teksturnya mirip lilin, yakni lembut, mudah dibentuk, serta dapat mengeras atau mengering dengan sendirinya. Jadi penyimpanannya memang harus ditempat yang kering dan jangan terkena sinar matahari langsung.

Tags: kerajinan dari clay