Seni Sulaman Lontar - Keindahan dan Kreativitas dalam Kerajinan Tangan
Manfaat Bagian-Bagian Pohon Lontar
Setiap bagian dari pohon lontar memiliki kegunaan tersendiri dalam menunjang kehidupan manusia. Pun di setiap daerah, masyarakatnya memiliki cara tersendiri dalam memanfaatkannya
Seperti pada masyarakat Gresik dan Tuban, profesi penyadap pohon lontar cukup banyak ditemui di sana. Mereka akan mengambill air lontar/nira. Air lontar cukup populer di Jawa Timur, masyarakat di sana menyebutnya dengan air legen.
Rasa yang dihasilkan air nira cukup manis dan sedikit asam. Selain untuk diminum, air nira juga dapat diolah menjadi gula merah hingga arak. Sebagian masyarakat Karangasem, Bali mengolah air nira untuk dijadikan minuman tradisional Arak bali. Arak bali merupakan minuman beralkohol yang dibuat dengan cara memfermentasi air lontar.
Air nira juga dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Boti dan Rote Ndao, NTT untuk bertahan hidup dari musim kemarau panjang. Musim panas yang cukup panjang membuat mereka kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Salah satu cara yang dilakukan agar tetap terhidrasi dan berenergi adalah dengan meminum air lontar.
Air lontar memiliki kandungan gula yang cukup tinggi dan beberapa nutrisi lainnya seperti protein, kalsium, fosfor, dan zat besi.
Pohon lontar juga berperan dalam perkembangan literasi di Indonesia. Banyak naskah-naskah kuno yang menggunakan daun lontar sebagai media tulis sebelum adanya kertas.
Selain itu, daun dari pohon ini juga dapat dijadikan kerajinan tangan seperti anyaman tikar, tudung, tas dan lain-lain. Produk-produk kerajinan tangan yang dihasilkan dari daun lontar banyak dijumpai di daerah NTT.
Maka tak heran jika pohon lontar dijuluki oleh banyak masyarakat sebagai pohon al-hayat atau pohon kehidupan. Sebab, ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan oleh masyarakat dari banyaknya bagian yang ada.

Pemerian [ sunting | sunting sumber ]
Pohon palma yang kokoh kuat, berbatang tunggal dengan tinggi 15-30 m dan diameter batang sekitar 60 cm. Sendiri atau kebanyakan berkelompok, berdekat-dekatan.
Daun-daun besar, terkumpul di ujung batang membentuk tajuk yang membulat. Helaian daun serupa kipas bundar, berdiameter hingga 1,5 m, bercangap sampai berbagi menjari, dengan taju anak daun selebar 5–7 cm, sisi bawahnya keputihan oleh karena lapisan lilin. Tangkai daun mencapai panjang 1 m, dengan pelepah yang lebar dan hitam di bagian atasnya, sisi tangkai dengan deretan duri yang berujung dua.
Karangan bunga dalam tongkol, 20–30 cm dengan tangkai sekitar 50 cm. [2] Buah-buah bergerombol dalam tandan, hingga sekitar 20 butir, bulat peluru berdiameter 7–20 cm, hitam kecoklatan kulitnya dan kuning daging buahnya bila tua. Berbiji tiga butir dengan tempurung yang tebal dan keras.

3. Bakul mini
Lain padang lain belalang, peribahasa ini cocok untuk mendefinisikan bahan dasar dari bakul. Ada daerah yang membuat bakul dengan bahan dasar bambu, ada yang menggunakan daun pandan, ada yang menggunakan batang aur, dan ada pula yang menggunakan daun lontar.
Di Kabupaten Alor, pengrajin menggunakan bambu dan daun lontar sebagai bahan dasar membuat bakul. Bagi pengrajin yang tinggal di pesisir, mereka menggunakan daun lontar untuk membuat bakul. Bakul berbahan dasar daun lontar ini dapat bertahan lama dan ringan sehingga dapat dibawa ke mana-mana.
Bakul ini dilengkapi dengan 2 wadah kecil yang bisa digunakan untuk menyimpan makanan.
Daerah pegunungan, bakul berfungsi untuk menyimpan bahan-bahan makanan saat hendak ke kebun serta mengisi gula, beras dan sebagainya jika pergi ke pesta. Namun bagi kalian yang tinggal di perkotaan, bakul ini cocok dijadikan pengganti rantang makanan saat liburan ke pantai atau ke taman.

Manfaat Pohon Siwalan
Membahas manfaat pohon lontar atau siwalan tentu enggak ada habisnya. Sebagai tumbuhan sejuta guna, pohon yang satu ini bermanfaat untuk berbagai macam kebutuhan.
Bahkan, seluruh bagian dari flora ini sangat berguna bagi kehidupan manusia. Misal, siwalan merupakan penghasil nira yang masyarakat konsumsi sebagai minuman (atau legen).
Nira dari buah pohon lontar sendiri dapat melalui proses menjadi gula. Total gula dalam 100 cc nira setara 10,93 gram, dengan kandungan protein, nitrogen, mineral, kalsium, fosfor dan zat besi di dalamnya.
Selain itu, terdapat segudang kegunaan lain dari pohon siwalan, di antaranya:
- Fermentasi air nira lontar dapat menjadikannya arak atau cuka tradisional,
- Tepung dari empelur batang pohonnya dapat menjadi bahan baku kue,
- Buah siwalan muda kaya akan vitamin C dan B1, sehingga sangat baik jika masyarakat konsumsi,
- Bagian daunnya biasa warga sulap untuk membuat alat musik Sasando,
- Daun tersebut juga berguna sebagai bahan atap serta kerajinan anyaman,
- Gagang daun bisa warga manfaatkan untuk pegangan panci, pagar halaman dan kayu bakar,
- Bagian batang pohon yang keras sebagai bahan material bangunan atau jembatan, lalu
- Bagian dalam batang atau bagian tengahnya sebagai papan.
Buah siwalan muda kaya akan vitamin C dan B1, sehingga sangat baik dikonsumsi. Foto: Shutterstock.
Manfaat Pohon Siwalan dalam Dunia Medis
Ditambah lagi, dalam dunia medis tanaman yang satu ini juga memiliki khasiat sebagai obat untuk berbagai macam penyakit, mulai dari penyakit dalam hingga penyakit luar, seperti:
- Buah pohon lontar berguna sebagai obat kulit,
- Ekstrak akarnya ampuh melancarkan air seni dan sebagai obat cacing,
- Rebusan akar muda pohon lontar bermanfaat mengobati pernapasan,
- Bunga atau abu mayang bisa digunakan untuk pengobatan penyakit lever,
- Arang kulit batang digunakan untuk menyembuhkan sakit gigi, serta
- Garam yang dicampur rebusan kulit batang lontar berkhasiat sebagai obat pembersih mulut.

Ciri-Ciri Pohon Lontar
Pohon lontar termasuk tumbuhan berbiji tunggal. Dapat tumbuh hingga 25-30 meter saat dewasa. Memiliki diameter batang antara 40-50 cm.
Daun dari pohon lontar berbentuk menyirip seperti kipas. Setiap tangkai daun dapat tumbuh selama 1 bulan. Setiap anak daun ditopang oleh tulang daun sepanjang 40 hingga 80 cm, ukuran yang terbilang lebar untuk sehelai daun.
Uniknya, setiap pohon lontar terdapat 1 jenis kelamin saja, yaitu antara jantan atau betina. Untuk pohon yang jantan dapat berbunga tetapi tidak menghasilkan buah. Sementara, betina menghasilkan buah tetapi tidak menghasilkan air nira. Biasanya penyadap nira selalu memanjat pohon lontar yang jantan untuk diambil airnya.
Bentuk buah lontar yang dihasilkan oleh betina ini mirip seperti buah kelapa. Berwarna hitam kecoklatan, memiliki kulit yang keras, serta tekstur daging yang cukup lembut dan tebal.
Satu buah lontar rata-rata menghasilkan 3 buah daging, cara mengeluarkan daging dari buah yaitu dengan mengiris kulit buah lontar hingga muncul dagingnya. Bentuk dagingnya lonjong dan berwarna putih.
Rasa yang dihasilkan juga mirip dengan buah kelapa dan kolang-kaling. Rasa dagingnya cukup kenyal, sedikit berair, dan ada rasa manis-manisnya.
Dilansir dari rsud.sawahluntokota.go.id, sebuah daging buah lontar mengandung berbagai sejumlah nutrisi dan vitamin yang diperlukan oleh tubuh manusia, yaitu vitamin A,B, dan C, serat, karbohidrat, protein dan kalsium.

Tags: kerajinan dari daun