Menciptakan Karya Seni Indah dari Limbah Anorganik - Inspirasi Kerajinan Jarum dan DIY
Teknik Pengolahan Limbah Keras
Hampir semua limbah keras organik dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk kerajinan. Hanya saja, diperlukan peralatan yang cukup kuat untuk membantu proses pengolahannya.
Demikian juga limbah keras anorganik turut membutuhkan suatu teknologi khusus untuk mengolahnya hingga dapat dimanfaatkan ulang, seperti teknologi pemanasan, pembakaran, dan penghancuran untuk memproses ulang limbah anorganik tersebut.
Meskipun begitu, tidak semua limbah keras dapat diolah kembali menjadi karya kerajinan karena keterbatasan alat dan teknologi.
Pada dasarnya pengolahan limbah masih berkaitan dengan prinsip 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle. Di sisi lain, terdapat pula prinsip 5R, yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, dan Disposal.
1. Reduce
Prinsip reduce atau pengurangan dilakukan dengan cara mengurangi produksi limbah. Hal itu dapat dimulai dengan cara sederhana seperti dengan membawa kantung belanja sendiri.
2. Reuse
Prinsip reuse dilakukan dengan cara memanfaatkan kembali material yang aman untuk digunakan, salah satunya dengan cara membuat kerajinan tangan atau proses upcycle.
3. Recycle
Prinsip recycle dilakukan dengan cara mendaur ulang limbah, dilakukan dengan meleburkan, mencacah, hingga melelehkannya untuk dibentuk kembali menjadi produk baru yang dapat digunakan ulang.
4. Recovery
Selanjutnya, recovery dilakukan dengan cara menghasilkan energi atau material baru dari hasil proses sampah-sampah yang tidak bisa didaur ulang tersebut (residu).
5. Disposal/Pembuangan
Limbah produk sisa dari proses recovery yang umumnya berupa abu atau material sisa lainnya dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) untuk diolah dan diproses ulang agar tidak merusak lingkungan.

Limbah Berdasarkan Pengelompokannya
Berdasarkan jenis senyawanya, limbah dibagi menjadi 3. Yakni:
Limbah Organik
Tampaknya, nyaris semua orang tahu dan kenal dengan limbah organic ya. Jadi, limbah organic ini adalah sampah yang asalnya dari makhluk hidup. Sehingga, memiliki sifat yang gampang busuk atau terurai oleh tanah.
Limbah Anorganik
Selain ada limbah organic, ada juga nih limbah anorganik. Yakni limbah yang bertolak belakang dengan limbah organic. Limba anorganik merupakan limbah yang sulit atau bahkan tidak bisa terurai secara alami oleh mikroorganisme pengurainya.
Contoh limbah anorganik jauh lebih banyak dibandingkan limba organic loh. Misal, sabun cuci, sisa kain yang tidak lagi digunakan, limbah minyaki, botol plastic bekas minuman, dan masih banyak yang lainnya.
Limbah B3
Yang terakhir adalah limba B3. Limbah satu ini merupakan limbah yang berbahaya dan beracun. Sehingga sangat berbahaya. Yang mana, ia bisa membahayakan lingkungan, kelangsungan hidup makhluk hidup, kesehatan, yang dikarenakan sifat senyawanya.
Karena inilah pengelolaannya memang membutuhkan penanganan yang ekstra dan tergolong special.
Dalam artian lebih kompleks dibandingkan dengan kedua limbah di atas. Kok bisa? Ya, karena limbah B3 ini mudah meledak, berbahaya, beracun, korosif, dan bersifat mengiritasi.
Dan yang cukup mencengangkan adalah, limbah berbahaya satu ini bukan hanya dihasilkan oleh industri loh. Tapi juga dapat dikarenakan aktivitas rumah tangga. Misal, kompor gas, racun tikus, dan lain sebagainya.

Tags: kerajinan dari limbah organik