Kerajinan Seni Sumatera - Keajaiban Kreativitas Budaya
Akhir Kata
Kerajinan tangan dari Sumatera Selatan, baik itu kerajinan Kain Tajung, Batik Palembang, Ukiran Khas Palembang, maupun kerajinan lainnya, menjadi saksi bisu dari keindahan, keahlian, dan warisan budaya yang kaya dalam masyarakat setempat.
Dengan detail yang halus, warna yang mencolok, dan motif yang bermakna, kerajinan tangan ini mencerminkan kebanggaan dan kekayaan budaya Sumatera Selatan.
Terus hidup dan berkembang, kerajinan tangan ini tidak hanya menjadi pusat perhatian para pecinta seni, tetapi juga menjadi penjaga identitas dan simbol keindahan dari tanah Sumatera Selatan yang luar biasa.
Related Posts :
- Kerajinan Tangan dari Bangka Belitung
- Kerajinan Tangan dari NTB
- Kerajinan Tangan dari Bengkulu
- Kerajinan Tangan dari Kalimantan Barat
- Kerajinan Tangan dari Kalimantan Selatan
- Kerajinan Tangan dari Kalimantan Tengah
Lakuer (Leker)
Kerajinan tangan Lakuer, atau dikenal juga sebagai Leker, merupakan salah satu warisan budaya dari Sumatera Selatan yang memiliki keunikan dan keindahan tersendiri.
Leker merupakan topi tradisional yang terbuat dari anyaman daun pandan atau ilalang, dengan bentuk yang melengkung dan berukuran kecil.
Proses pembuatan Leker dimulai dengan memilih daun pandan yang berkualitas tinggi, kemudian daun tersebut dipotong dan direndam dalam air untuk membuatnya lebih fleksibel.
Leker memiliki fungsi praktis sebagai pelindung dari sinar matahari dan angin, serta memberikan kesejukan pada kepala penggunanya.
Selain itu, Leker juga memiliki makna budaya yang dalam. Topi ini sering digunakan dalam acara-acara adat dan upacara tradisional, sebagai simbol status sosial atau tanda penghormatan terhadap leluhur.
Kerajinan tangan Lakuer dari Sumatera Selatan merupakan bukti keahlian tangan para pengrajin dalam menghasilkan karya seni yang unik dan bernilai tinggi.
Leker tidak hanya menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Sumatera Selatan, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik untuk mengenal lebih dalam tentang budaya dan seni kerajinan tradisional Sumatera Selatan.
Kerajinan Perak dan Songket Koto Gadang
Koto Gadang adalah sebuah desa yang berada di Kabupaten Agam , Sumatera Barat. Desa ini terkenal dengan hasil kerajinan peraknya. Orang-orang di Koto Gadang sudah menjadi pengrajin perak sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia.
Hasil kerajinan mereka tidak hanya menarik masyarakat daerah tetapi juga memikat warga Belanda yang tinggal di sana. Kerajinan yang dihasilkan berupa kalung, gelang, cincin, atribut pakaian, hingga miniature rumah adat Minang. Para wanita Belanda juga banyak yang memaikan kerajinan ini.
Keunikan kerajinan perak Koto Gadang adalah warnanya yang tidak mengkilat seperti warna putih susu dan juga teksturnya yang halus sehingga serasi jika digunakan bersama dengan kain songket.
Kerajinan perak Koto Gadang terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 1911 kerajinan ini banyak dilirik oleh bangsa Eropa. Saat ini jangkauan pasar Koto gadang sudah mencapai Malaysia, Singapura, dan negara-negara tetangga lainnya.
Selain hasil kerajinan peraknya. Koto Gadang juga terkenal dengan kain songketnya. Kain songket Koto Gadang merupakan yang terhalus di dunia. Bahkan baru-baru ini seorang warga Koto Gadang berhasil menggelar pameran kain songket Koto Gadang dan dari daerah Sumatera Barat lainnya di Moscow, Rusia.
Mengenal Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional dari Sumatra Barat
Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional merupakan salah satu bidang yang termasuk dalam Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Ristek).
Menukil dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional meliputi teknologi tradisional, arsitektur tradisional, pakaian tradisional, kerajinan tradisional, kuliner tradisional, transportasi tradisional, dan senjata tradisional.
Tahun 2021 ini, ada enam keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional dari daerah Sumatera Barat yang masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.
Jenis-Jenis Tanaman Purun
1. Purun Tikus
Bernama latin Eleocharis dulcis, purun tikus adalah jenis tanaman purun yang dikenal berfungsi sebagai sumber bahan organik dan biofilter yang mampu menyerap racun dari logam berat seperti besi (Fe), aluminium (Al), sulfat (SO), timbal (Pb), merkuri (Hg), dan kadmium (Cd).
Dengan kemampuan tersebut, purun tikus mampu tumbuh pada kondisi tanah yang buruk dengan pH 3 dan menukar kandungan aluminium, kandungan sulfat larut tinggi, dan kandung besi larut.
2. Purun Danau
Mempunyai nama latin Lepironia articulata Retz. Domin., perbedaan jenis purun danau dengan purun tikus dan purun bajang adalah ukurannya yang jauh lebih besar, yang mana purun danau memiliki daun yang lebih keras menyerupai kayu dan berbuku dengan garis yang lebih jelas dibandingkan jenis purun lain.
Rongga pada bagian batang dari purun danau lebih mirip seperti batang bambu, dan bunga yang tidak terletak pada ujung batang seperti jenis purun tikus ataupun purun bajang.
3. Purun Bajang
Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Harsono (2013) mengemukakan bahwa purun bajang sedikit berbeda dengan jenis purun tikus dan purun danau, yakni dilihat dari segi sifat fisis dan mekanis.
Ditemukan bahwa purun bajang relatif lebih licin dibandingkan jenis tanaman purun lainnya. Kendati demikian purun bajang masih bisa dimanfaatkan dalam usaha anyaman walaupun harus diperhatikan bahwa purun bajang memiliki nilai kuat tarik yang signifikan rendah, sehingga harus dilakukan proses pengeringan tanpa penumbukan.
Tags: kerajinan dari