Kerajinan Jarum Tradisional dari Sumatera Barat - Eksplorasi Kreatif dan Kesenian DIY
Kawa daun Pariangan
Kawa daun biasa disajikan dalam tempurung kelapa dibelah dua menyerupai mangkuk, mengingat zaman dahulu tidak tersedia gelas sebagai tempat minum. Kawa daun juga dapat dinikmati dengan gula dan berbagai kudapan.
Pariangan yang berada di lereng Gunung Marapi, Kabupaten Tanah Datar, merupakan salah satu tempat untuk mencoba minuman kawa daun. Untuk membuat kawa daun, daun kopi dikeringkan dan dijadikan bubuk untuk kemudian diseduh.
Prof. Gusti menjelaskan bahwa masyarakat Minangkabau sejak awal memang tidak mengonsumsi biji kopi untuk minuman. Baru pada akhir abad ke-18, seorang saudagar dari Amerika datang dan membeli biji kopi. Kejadian ini akhirnya menyadarkan masyarakat bahwa biji kopi memiliki nilai tinggi daripada yang mereka kenal sebelumnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Mengenal Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional dari Sumatra Barat
Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional merupakan salah satu bidang yang termasuk dalam Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Ristek).
Menukil dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional meliputi teknologi tradisional, arsitektur tradisional, pakaian tradisional, kerajinan tradisional, kuliner tradisional, transportasi tradisional, dan senjata tradisional.
Tahun 2021 ini, ada enam keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional dari daerah Sumatera Barat yang masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.
Oleh-oleh khas Sumatera Barat Terbaik
Biasanya rendang dimasak langsung menggunakan bumbu rempah. Namun ada olahan rendang yang unik, di Kota Padang terdapat satu produsen oleh-oleh khas Padang tahan lama dengan nama ‘Roti Randang Ninur’. Sesuai namanya produk ini berupa roti yang mencampurkan dengan daging rendang.
Memang terdengar aneh, melihat rasa rendang yang cenderung pedas berserat dan kontras dengan rasa roti yang lembut dan manis. Namun kombinasi dua komponen tersebut justru melahirkan inovasi baru dan menimbulkan keunikan tersendiri. Rasa dan aroma rendangnya masih kuat. Sehingga aroma rendang dengan citarasa yang pedas gurih akan terasa pada saat gigitan pertama.
Untuk menambah kelezatan, di bagian atas rotinya terdapat taburan daun oregano kering, daun bawang, dan keju mozarela. Dengan porsi yang tak terlalu besar, sepotong kue randang menjadi pilihan pas untuk menu sarapan yang mengenyangkan. Apa lagi harganya tak terlalu mahal, satu roti berukuran sedang dapat Anda dapatkan dengan harga Rp6.000.
Jika Anda ingin membelinya bisa datang langsung ke outletnya yang ada di Jalan Proklamasi, atau cabang lainnya di Bandara Minangkabau. Tersedia tiga varian yang bisa Anda pilih yaitu rendang ayam, rendang sapi, dan yang paling unik rendang kacang merah. Jika untuk oleh-oleh, kami sarankan membeli yang versi randang gulung karena berukuran lebih besar. Harganya cuma Rp60.000.
Kerupuk Jangek
Kerupuk merupakan cemilan yang paling pas untuk menemani makan makanan apapun. Mulai dari bakso, soto, nasi goreng, mie ayam, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu warga Minang mengeluarkan satu produk kerupuk yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau. Kalau olahan kulit rebus atau kikil banyak ada di makanan khas Jawa terkenal, seperti gudeg, soto mie Bogor, mie kocok, cungkring, dan masih banyak lagi.
Di Sumatera Barat ada kerupuk jangek, cemilan ini juga menjadi oleh-oleh khas Sumatera Barat yang unggulan. Cara pembuatannya cukup mudah, bahan-bahannya yaitu kulit kerbau atau sapi, garam, minyak goreng, dan panas matahari.
Pertama jemur kulit sampai kering dan bersih, kemudian rebus sampai teksturnya empuk dan bulu-bulunya berkurang. Selanjutnya, potong kecil-kecil dan taburi dengan garam. Terakhir jemur potongan kulit selama 3 sampai 7 hari sampai benar-benar kering, baru kemudian digoreng di minyak panas.
Tags: kerajinan dari