10 Ide Kerajinan Cantik dari Tali Rami untuk Proyek DIY Anda!
Sejarah Tali Natural
Jenis-jenis tali natural umumnya dibuat dengan cara mengelompokkan masing-masing benang, serat atau untaian menjadi satu, kemudian memelintir atau mengepangnya agar kekuatan dari masing-masing serat dapat disatukan.
Catatan penggunaan tali paling awal yaitu sejak zaman prasejarah dan berasal dari sekitar 28.000 tahun lalu. Awalnya tali dibuat dengan cara mengelompokkan serat tumbuhan. Di sepanjang sejarah, tali natural digunakan di berbagai peradaban, termasuk peradaban Mesir kuno, dinati China dan akhirnya menyebar hingga ke seluruh Asia, Eropa, dan India.
Selama abad pertengahan, teknologi pembuatan tali mengalami kemajuan yang signifikan sehingga mampu menghasilkan tali yang lebih kuat dan panjang, bahkan ada yang sampai 300 yard atau lebih.
Selama bertahun-tahun, ada banyak kemajuan dalam konstruksi jenis-jenis tali, namun pada akhirnya tali masih seputar menggabungkan kekuatan tiap-tiap individu serat ke dalam konstruksi.
Beberapa jenis tali masih dibuat menggunakan serat alami, tapi sebagiannya lagi pembuatan tali semakin diperluas dengan menggabungkan serat sintetis yang menghasilkan tali lebih kokoh,kuat dan tahan lama. Jenis-jenis tali sintetis pada saat itu seperti polyester dan nilon.
Untuk membuat jenis-jenis tali itu sendiri, bahan seratnya harus diproses terlebih dahulu. Pada jenis-jenis tali natural, serat harus dilapisi minyak alami, dibersihkan, dioleskan, kemudian disisir untuk membuat pita serat yang saling berkesinambungan, dan dikenal dengan istilah sliver . Kemudian potongan tersebut dipelintir membentuk benang, yang dibungkus ke dalam gulungan atau kumparan.
Pada jenis jenis tali serat sintetis, resin diekstrusi menggunakan mesin ke dalam berbagai macam ukuran serat. Pada kasus tali sintetis berwarna, biasanya warna sering ditambahkan ke dalam resin sebelum diekstrusi, memberikan warna menjadi lebih tahan lama.
Kaca hias (kaca patri, kaca inlay, kaca grafir, dan lain-lain)
Karya seni kaca yang satu ini berbeda dari kerajinan kaca yang ditulis di atas. Kaca hias biasa digunakan sebagai hiasan rumah berupa kaca jendela, kaca pintu atau kaca hias ruang tamu.
Jika kamu pernah datang ke masjid atau gereja yang besar, kamu biasanya bisa melihat contoh kaca patri terpasang di sana. Tempat-tempat ibadah tersebut umumnya memiliki kaca-kaca hias yang indah dan megah.
Berbagai jenis karya bisa diciptakan dengan teknik kaca hias yang satu ini. Misalnya kaca bermotif mozaik, lukisan kaca bercorak Naturalisme dan Realisme, atau karya abstrak seperti Kubisme.
Selain ukuran dan kerumitannya berbeda dengan kerajinan kaca yang dijelaskan sebelumnya, seni kerajinan yang satu ini perlu pendalaman khusus untuk dapat membuatnya.
Saking istimewanya, pembuatan kerajinan kaca yang satu ini bahkan dijadikan mata pencaharian bagi banyak pengrajin.
Tidak hanya proses pembuatan kaca hias yang sulit, tapi teknik yang digunakan pun bermacam-macam.
Ada teknik kaca patri yang menggunakan bingkai logam, teknik kaca grafir yang dibuat dengan menyemprotkan pasir, ataupun kaca bevel yang digerinda berkali-kali.
Tidak heran hal ini membuat harga kaca jendela bergambar pun cukup tinggi. Bisa mencapai jutaan rupiah per meternya lho.
Walaupun begitu, ada juga kaca hias yang relatif mudah dibuat yaitu kaca lukis. Jenis kaca hias yang satu ini bisa dibuat dalam ukuran kecil. Alat dan bahan yang diperlukan pun hanya cat minyak dan kuas saja, seperti saat menggunakan teknik melukis dinding untuk membuat mural.
Tags: kerajinan dari