... Kerajinan DIY Jakarta: Inspirasi dan Panduan untuk Seni Jahit dan Kerajinan Tangan

Kerajinan DIY Jakarta - Menemukan Keindahan dalam Seni Jahit dan Kreativitas Sendiri

Museum di Jakarta

1. Museum Fatahillah

Menjadi salah satu tempat wisata Jakarta paling populer, Museum Fatahillah seperti wajib didatangi oleh setiap orang yang ada di Jakarta. Dikenal juga sebagai Museum Sejarah Jakarta atau Kawasan Kota Tua. Bangunan Museum Fatahillah dahulunya merupakan Gedung Kantor Gubernur Batavia. Di Museum Fatahillah, kamu dapat melihat sejarah perjalanan Jakarta serta beberapa replika peninggalan masa Tarumanegara dan Padjajaran. Tak hanya itu, tersedia juga beberapa prasasti serta furniture antik berumur ratusan tahun peninggalan zaman penjajahan.

Bangunan gedung Museum Fatahillah terdiri atas bangunan utama dengan sayap kiri dan kanan. Arsitektur khas bangunan eropa yang semakin menambah keunikan dari tempat ini. Salah satu bagian ikonik yang selalu dikunjungi orang-orang saat datang ke Museum Fatahillah adalah ruangan penjara bawah tanah dengan desain atap pendek yang membuat tahanan tidak bisa berdiri.

Museum Fatahillah dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas yang mendukung kenyamanan para pengunjung, seperti perpustakaan, kantin museum, toko souvenir, musholla, sinema Fatahillah, dan pastinya ada ruang pameran serta pertemuan. Museum Fatahillah bisa dibilang wisata terjangkau, mulai dari Rp2.000 untuk pelajar dan mahasiswa. Sementara itu, pengunjung umum dikenakan Rp5.000/orang.

Alamat: Taman Fatahillah No.1, Pinangsia, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11110
Jam Buka: Selasa - Minggu (09.00 - 15.00)
Harga Tiket: Mulai dari Rp2.000 - Rp5.000 per orang

2. Museum Nasional

Di samping wisata sejarah, terdapat immersive experience baru bernama ImersifA yang ditawarkan oleh Museum Nasional. Dengan memanfaatkan teknologi imersif, ruangan ini ditujukan untuk menciptakan pengalaman interaktif baru bagi para pengunjung. Kemudian, Museum Nasional juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung, seperti ruang pameran, ruang konferensi, perpustakaan, laboratorium, ATM Center, toilet, serta kantor Museum Nasional.

Apa kata mereka?
yang sudah menggunakan jasa dan produk Pengrajin Kulit BILLION.

Mengubah Sampah Jadi Bahan Bakar dan Budidaya Maggot

Target Jakarta untuk mengurangi sampah di DKI Jakarta tentu tidak bisa dilakukan sendirian. Dalam hal ini Pemprov DKI melibatkan kehadiran pihak ketiga untuk mengelola sampah.

Ferry Johan salah satunya. Direktur PT Mitra Karunia Indah ini memang beberapa kali terlibat langsung dengan pengelolaan sampah di tengah masyarakat. Bahkan, pemilik salah satu perusahaan di Jakarta Utara tersebut juga turut terlibat dalam pengelolaan sampah mandiri,

“Ini adalah salah satu solusi yang sangat baik ya, untuk mengolah sampah-sampah anorganik. Selama ini kita bermasalah salah satunya dengan plastik. Plastik itu kan hancurnya bisa ratusan tahun. Dengan dibakar melalui proses yang baik seperti ini, plastik bisa habis. Kalau menurut saya sih, (RDF) ini bagus sekali ya,” kata Ferry saat dihubungi Kumparan, Senin (18/7).

Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor menunjukkan hasil panen budidaya maggot di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse dan Recycle (TPS 3R) DLH, Paledang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/12). Foto: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO

Sebuah RDF bisa mengolah 300 kilogram sampah setiap jam. Totalnya, pengelolaan sampah RDF di salah satu kawasan Jakarta Utara itu bisa mengolah hampir dua ton sampah per hari.

Sedangkan untuk sampah anorganik, Ferry menggunakan metode komposting dan biokonversi BSF (Black Soldier Fly) dengan menggunakan maggot. Dengan kemampuannya yang bisa memakan hingga lma kali bobot tubuhnya, maggot ideal digunakan untuk mengolah sisa-sisa makanan.

“Bekas-bekas makanan kita olah pakai maggot. Terus si maggotnya itu kita kasih buat makanan ikan lele. Ada juga yang kita kasih buat peternak. Jadi terbentuk suatu circular economy,” kata Ferry.

Untuk budidaya maggot, Ferry bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). DLH sudah beberapa kali melakukan penyuluhan atau kelas khusus untuk membudidayakan maggot.

“Kebetulan untuk BSF atau maggot ini juga kita masih belajar. Dari DLH itu kadang-kadang suka kasih penyuluhan tentang bikin maggot itu bagaimana. Suka ada pembinaan, kadang juga ada pengecekan,” jelas Ferry.

Asal-usul Terciptanya Batik Betawi

Tiap kain tradisional memiliki makna filosofisnya sendiri yang tertuang dalam warna dan coraknya, begitu juga dengan kain batik asal Betawi.

Motif Batik Betawi Ondel-ondel (Image: Lifestyle Okezone)

Batik Betawi mulai dikerjakan di abad ke-19 di Batavia. Entah siapa yang pertama kali menciptakannya, tapi rumah mode Met Zellar dan Van Zuylen yang waktu itu menjadi satu penghasil batik paling popular di kalangan masyarakat kelas atas Batavia, keturunan Belanda, China dan pribumi elit.

Melansir Museum Nusantara, pusat produksi batik di masa itu ada di wilayah Tanah Abang, mulai dari Karet Tengsin, Kebayoran hingga Tebet.

Waktu itu pengusahanya didominasi oleh orang-orang keturunan Tionghoa. Seiring berjalannya waktu, pengrajin batik di Jakarta semakin banyak, hingga masuk ke perkampungan-perkampungan Betawi. Salah satu wilayah yang masih eksis memproduksi Batik khas Betawi adalah Kampung Batik Betawi Terogong, Jakarta.

Artikel Terkait: Kain Ulos, Si Penghangat Tubuh yang Menjadi Benda Sakral dalam Adat

Tags: kerajinan jakarta

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia