... Panduan Lengkap Membuat Kerajinan Gerabah: Teknik DIY untuk Pecinta Seni Sulam

Seni Kerajinan Gerabah dalam Dunia DIY dan Sulam

Fungsi Gerabah

Berikut ini adalah beberapa fungsi gerabah dalam kehidupan sehari-hari, terutama fungsi gerabah dalam kebudayaan Indonesia, yang perlu Anda ketahui:

Gerabah, biasanya yang berbentuk cawan atau kendi, digunakan sebagai sarana-sarana upacara seperti misalnya sebagai sarana meletakan air suci, dan lain sebagainya.

Dalam fungsinya sebagai alat-alat rumah tangga, gerabah antara lain digunakan sebagai alat memasak ataupun wadah-wadah seperti kendi untuk menampung air, mangkuk untuk wadah makanan, gelas untuk wadah minuman, tungku untuk memasak, dan sebagainya.

Pada masa Jawa Kuno, gerabah keramik digunakan sebagai penanda status. Pada masa itu, keramik-keramik asing adalah barang mewah yang hanya bisa dimiliki kaum-kaum bangsawan tertentu seperti raja.

Indikasi dari hal ini antara lain terlihat dari penggambaran guci Cina pada arca-arca dari masa Singasari dan Majapahit. Beberapa artefak lain yang juga menunjukan status ekonomi adalah celengan pada masa Majapahit yang menunjukan kemapanan ekonomi.

Sejarah singkat Sentra Keramik Plered

Kerajinan keramik atau gerabah sudah ada sejak beberapa abad yang lalu, di Indonesia sendiri sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Yakni sekitar tahun 1795, di daerah Citalang, yang menjadi pusat pembuatan batu bata dan genteng.

Maka sejak saat itu, rumah penduduk di Kabupaten Karawang yang dulunya beratapkan ijuk atau daun kalapa berubah menjadi genteng. Di Plered sendiri konon katanya sudah ada sejak tahun 1904, dan dijalankan secara turun temurun.

Di Kecamatan Plered terdapat 3 desa yang menjadi sentra pembuatan keramik atau gerabah dengan spesialisasi tersendiri, yakni:

  • Desa Citeko dan Desa Pamoyanan, merupakan pusat pembuatan genteng.
  • Desa Anjun, lebih difokuskan pada keramik tradisional dan fungsi. Seperti ulekan, kendi, pot bunga, cangkir, gelas, piring, tempat payung, dan yang lain sebagainya.

Bahkan di Desa Anjun terdapat Museum Keramik Plered, merupakan sebuah tempat untuk wisata edukasi dan budaya kerajinan keramik atau gerabah di Purwakarta.

Fasilitas Sentra Keramik Plered

  • Area parkir yang cukup luas
  • Toilet
  • Musola
  • Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Daerah Plered Purwakarta, terkenal akan kerajinan keramik atau gerabah yang terbuat dari tanah liat. Gerabag Plered, Purwakarta sudah terkenal hingga ke pasar Asia hingga Eropa.

Daya tarik yang dimiliki Sentra Keramik Plered, diantaranya:

1. Banyaknya Keramik Dengan Beragam Bentuk

Keramik atau gerabah yakni merupakan salah satu kerajinan tangan yang terbuat dari tanah liat merah, kemudian dibentuk dan diukir dengan menggunakan tangan.

Untuk kemudian dibentuk menjadi beberapa bentu seperti diantaranya:

  • vas bunga,
  • guci,
  • celengan,
  • ulekan,
  • dan masih banyak lagi

Selain melihat beberapa hasil para pengrajin, kamu juga dapat membelinya. Harga yang ditawarkan terjangkau kok. yakni mulai dari Rp. 5.000,- hingga jutaan rupiah. Tergantung pada jenis, bentuk, dan motif dari keramik itu sendiri.

Kerajinan Keramik atau Gerabah Purwakarta memiliki ciri khas tersendiri, sehingga berbeda dengan gerabah atau keramik dari daerah atau juga negara lain.

2. Mencoba Membuat Keramik Atau Gerabah Sendiri

Kamu akan diberikan bahan-bahan pembuatan gerabah yang terdiri dari tanah liat, sebaskom air, dan juga meja putar. Susah-susah gampang sih memang, tapi seru banget deh pokoknya. Dimana hasilnya nanti dapat kamu bawa ke rumah sebagai kenang-kenangan.

Sebenarnya untuk menjadi keramik atau gerabah yang siap dijual, harus melewati beberapa tahap lagi. Yakni:

Proses Pembuatan Gerabah

Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produksi barang kerajinan gerabah adalah tanah liat. Bahan penolong atau perlengkapan produksi terdiri dari pasir, kayu bakar, simir, kiolin, semen warna, minyak tanah dan cat.

Sedangkan peralatan yang digunakan dalam proses produksi adalah unit pengelolaan bahan baku, tungku pembakaran, alat putar, pompa air, kuas dan pisau gores. Berikut ini penjelasan mengenai proses pembuatan gerabah secara umum:

1. Persiapan Tanah Liat

Bahan baku tanah liat biasanya di ambil dari pegunungan. Menurut pengrajin gerabah, tanah liat terbaik adalah tanah liat yang berasal dari lapisan dalam tanah yang terletak pinggir bukit-bukit kecil.

Warna tanah liat merupakan salah satu dasar dalam mengklasifikasikan jenis gerabah yang dihasilkan. Warna dasar tanah liat akan menghasilkan warna yang berbeda pada gerabah ketika melalui tahap pembakaran

2. Proses Pembentukan Gerabah

Sebelum melakukan proses pengadukan bahan dasar, yang terdiri dari tanah liat, pasir, dan air. Tanah liat terlebih dahulu mengalami proses perendaman selama 2-3 hari. Proses perendaman itu disebut sebagai sistem basah.

Proses ini berguna untuk menyaring tanah liat dari kerikil-kerikil kecil yang masih menempel pada tanah liat. Sementara menunggu rendaman tanah liat selesai, pasir disaring utuk mengasilkan pasir yang benar-benar halus.

3. Pembakaran Gerabah

Secara teknis, proses pembakaran gerabah baru akan dapat dilakukan jika gerabah dalam kondisi benar-benar kering. Proses pembakaran membutuhkan bahan-bahan seperti kayu bakar, serabut kulit kelapa, jerami, daun bambu kering, minyak tanah dan batu bata yang sudah pecah sebagai alas untuk meletakkan gerabah.

Teknik pembakaran seperti ini memiliki keuntungan diantaranya adalah kemudahkan dalam mengeluarkan gerabah dari tungku serta keleluasan gerabah dalam mewarnai atau menambah hiasan/ ornamen pada gerabah saat pembakaran sedang berlangsung.


Tags: kerajinan dari

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia