... 7 Kerajinan Khas Aceh yang Dapat Anda Coba Sendiri di Rumah - Panduan DIY

Kerajinan Sulam Khas Aceh - Eksplorasi Kecantikan dan Keterampilan

Ija Kroeng

Sebagai pakaian yang sangat mencerminkan umat Islam Indonesia, sarung selalu diminati banyak orang, salah satunya yang dari Aceh, Ija Kroeng. Selain dapat digunakan dalam kegiatan ibadah utamanya sholat dan mengaji, sarung juga menjadi alat serbaguna, untuk selimut misalnya. Kelebihan dari Ija Kroeng adalah jenis sarung ini dibuat dengan metode home made dan menggunakan kain katun seluruhnya sebagai bahan baku pembuatan.

Bahkan katun tersebut di datangkan langsung dari India namun proses penenunannya dilakukan di daerah Tangerang sebelum nantinya dikirim ke Aceh untuk dijadikan sarung serta dipasarkan ke konsumen. Sarung ini diproduksi dengan warna utama hitam dan putih dan sangat cocok bagi orang dewasa maupun anak-anak.

Harga dari oleh-oleh khas Aceh ini tidak mahal-mahal amat, yakni berkisar 117 ribu untuk anak-anak dan 162 ribu bagi orang dewasa. Ada juga versi limited edition pada hari-hari tertentu seperti Idul Fitri dengan memberi sentuhan warna yang berbeda dari sebelumnya, yaitu hijau pupus, merah bata, dan abu-abu muda dengan harga yang lebih mahal tentunya.

Songket Aceh

Sebagai kain tradisional, songket Aceh tidak hanya diburu untuk keperluan koleksi saja, melainkan kebanyakan dibeli untuk dimanfaatkan. Misalnya adalah kain songket berupa pakaian, tak terkecuali pakaian adat, hiasan meja atau taplak, hiasan dinding, dan bentuk lainnya. Kain dengan arti mengait dari bahasa Melayu ini tercatat memiliki motif beraneka ragam, namun didominasi oleh motif bewarna emas dan perak, sesuai warna benang yang paling sering digunakan.

Kupiah Meukeutop adalah salah satu jenis peci yang sekarang ini kerap dikenakan oleh para mempelai pria kota serami mekah dalam pernikahan yang mereka laksanakan. Lebih jauh lagi, dulunya kupiah ini hanya boleh dipakai oleh para pembesar istana alias raja atau para bangsawan.

Pahlawan Indonesia asal Aceh, yaitu Teuku Umar menjadikan kupiah Meukeutop sebagai aksesoris favoritnya. Selain dinamakan Meukeutop, banyak orang menyebut oleh-oleh khas Aceh ini dengan nama yang berbeda seperti kupiah Tungkop karena terdapat tugu kupiah tungkop yang juga berada di daerah bernama Tungkop, Pidie.

Kupiah ini sering dipakai oleh para raja kala itu karena memiliki maksud di dalamnya. Secera keseluruhan, kupiah ini memiliki 4 bagian dengan makna yang berbeda-beda antara satu bagian dengan lainnya. Empat bagian tadi melambangkan hukum, adat, qanun, dan reusam sehingga harus dipakai di kepala agar diharapkan pemakainya menjunjung tinggi hal tersebut.

Begitu pula dengan sekarang, para penganting yang mengenakannya juga harus bisa bisa melaksanakan aturan di atas saat nanti berumah tangga. Ada juga aksesoris penunjang yang bisa didapatkan, misalnya kalung dan bros serta senjata tradisional aceh, Rencong.

Kerawang Gayo

Kerajinan tangan lain yang bisa Anda bawa pulang sebagai kenang-kenangan adalah kerawang Gayo. Sebenarnya nama ini merupakan sebutan untuk motif yang biasa terdapat di kawasan Aceh Tengah khususnya di suku Gayo.

Namun seiring waktu, keindahan motif ini pun tersebar hingga ke mancanegara. Motifnya pun bisa Anda temukan di banyak barang seperti baju, gelang, tas, selendang, dan lainnya.

Biasanya Kerawang Gayo memiliki perpaduan warna seperti merah, hijau, jingga, hitam dan kuning. Warna-warna dalam motif kerajinan ini pun masing-masing memiliki arti berbeda.

Anda bisa mendapatkan kerajinan ini di daerah Gayo Lues atau toko souvenir Aceh yang ada. Harganya pun terjangkau mulai dari Rp5.000,00 sampai jutaan rupiah tergantung barangnya.

Bahkan beberapa artis papan atas sering membeli barang ini sebagai buah tangan. Salah satunya penyanyi terkenal Iwan Fals yang terlihat memakai motif etnik khas Aceh ini.

Serune Kalee

Aceh memiliki banyak koleksi alat musik tradisional salah satunya Serune Kalee. Alat musik ini seringkali dijadikan sebagai oleh-oleh khas Aceh karena bisa kita temukan dengan mudah diberbagai gerai pusat oleh-oleh yang ada di Aceh.

Serune sendiri memiliki arti alat musik tradisional Aceh dan Kalee merujuk pada salah satu daerah yang ada di Aceh bernama Kalee. Serune Kalee ini terbuat dari kayu, kuningan serta tembaga yang mana memiliki bentuk ramping dibagian peniupnya dan lebar di bagian ujungnya. Terdapat 7 lubang yang mirip seperti alat musik seruling.

Biasanya Serune Kalee ini digunakan untuk acara-acara seperti hiburan, pementasan tari hingga penyambutan tamu kehormatan. Di gerai pusat oleh-oleh yang ada di Aceh, kita bisa menemukan Serune Kalee yang dijual mulai dari harga Rp 35.000 hingga Rp 100.000.

30 Oleh-Oleh Khas Aceh Terlengkap dan Populer 2020

Aceh, tidak hanya menjadi tempat penyebaran Islam di Tanah Air tapi juga dikenal sebagai kota Islam tertua di Asia Tenggara. Itulah sebabnya tidak heran jika kota ini disebut sebagai Serambi Mekkah dengan menyimpan daya tarik tersendiri bagi siapapun yang mengunjunginya. Tidak hanya menyimpan histori yang menarik, kota ini juga memiliki keunikan ragam kuliner khas yang patut untuk dicoba. Itulah sebabnya ketika bertandang ke Aceh, kamu wajib banget membawa pulang berbagai oleh-oleh khasnya. Oleh-oleh khas Aceh tentunya juga tak kalah menarik dan sayang ketika tidak dijadikan buah tangan untuk keluarga di rumah. Berikut pilihan oleh-oleh dari Aceh yang dapat jadi referensi kamu ketika bertandang di Kota Serambi Mekkah.

Pernah dengar Kue Bhoi? Kue khas Aces ini adalah sejenis bolu yang memiliki bentuk beragam sesuai cetakannya. Masyarakat setempat kerap membuatnya dalam bentuk bunga, ikan dan binatang. Kue Bhoi dan bolu sebenarnya tak jauh berbeda dalam hal bahan, hanya saja cetakan Kue Bhoi lebih bervariasi. Cita rasa Kue Bhoi tidak terlalu manis sehingga aman dikonsumsi untuk semua kalangan.

Biasanya oleh-oleh khas Aceh ini akan dicelupkan ke dalam kopi. Seperti bolu kebanyakan, Kue Bhoi di dalamnya bertekstur lembut dengan bagian luar sedikit kasar. Tak hanya rasanya yang nikmat, kue khas dari Aceh ini juga mampu bertahan hingga 1 bulan. Tentunya, daya tahan lama itulah yang menyebabkan kue ini disukai sebagai buah tangan.

Harga: Sekitar Rp15.000 per bungkus


Tags: kerajinan aceh

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia