... 7 Kerajinan Khas Aceh yang Dapat Anda Coba Sendiri di Rumah - Panduan DIY

Kerajinan Sulam Khas Aceh - Eksplorasi Kecantikan dan Keterampilan

Perhiasan Pinto Aceh

Pinto aceh adalah motif perhiasaan yang awal mulanya ditemukan oleh seniman asal Aceh kala itu, Mahmud Ibrahim yang juga ahli pandai besi. Mahmud Ibrahim membuat karyanya karena terinspirasi dari monumen peninggalan raja Aceh, Iskandar Muda yang berbentuk monumen. Ada juga yang mengatakan bahwa bangunan tersebut menjadi tempat keluar masuknya para permaisuri dan dayang raja dari dan ke sungai di dekat monumen tersebut.

Saking indahnya pinto aceh, pada masa awal pembuatannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan tidak sembarang orang dapat membuatnya. Hal ini karena perlu adanya keterampilan membuat pinto aceh yang tinggi. Sedikit demi sedikit banyak yang mampu membuatnya, bahkan tidak hanya orang Aceh sendiri, luar Aceh khususnya Jawa juga sanggup membuatnya.

Asal rencong memang dari daerah Pinto Khop, namun karena keindahannya, kini dapat ditemukan di berbagai tempat yang dapat dijadikan sebagai oleh-oleh khas Aceh. Jangan khawatir jika motif pinto aceh yang hanya itu-itu saja, karena sekarang terdapat berbagai bentuk pinto aceh berupa aksesoris seperti cincin, kalung, gelang, peniti, bahkan dibuat varian baru pada kemeja, jilbab, hingga kopiah.

Kopi Aceh

Namun siapa sangka, Aceh juga memiliki produk kopi berkualitas tinggi yang dikenal dengan nama Kopi Gayo. Kopi Gayo ini menjadi komoditi unggulan yang mana berasal dari Dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah.

Kopi Gayo termasuk salah satu kopi termahal yang bisa kita temukan di Indonesia. Sebanding dengan harganya yang mahal, kualitas Kopi Gayo juga cukup berkelas.

Rasa Kopi Gayo ini cukup kuat dan berkarakter. Cita rasanya tidak terlalu pahit, dengan keasaman yang rendah serta adanya sentuhan rasa manis membuat Kopi Gayo ini cocok di lidah setiap orang. Biasanya beberapa orang menjadikan Kopi Gayo ini sebagai bahan campuran berbagai house blend coffee.

Sebagai oleh-oleh khas Aceh, terdapat 5 jenis Kopi Gayo yang bisa kita coba seperti Bergendal, Sidikalang, Rambung, Lini Ethiopia, dan Tim-Tim Arabusta. 1 kg Kopi Gayo ditaksir dengan harga Rp 270.000. Bagi yang masih bingung membedakan jenis Kopi Gayo, Bergendal sendiri merupakan jenis Arabika yang memiliki cita rasa buah-buahan dengan sedikit sentuhan herbal dan spicy.

Batik Aceh

Mendengar kata batik, kota yang paling dominan dengan kerajinan batik ini merupakan Pekalongan. Namun, Aceh juga memiliki kerajinan batik yang dikenal luas oleh banyak orang.

Ciri khas dari Batik Aceh ini yakni adanya nuansa islami yang cukup kental. Karena berdasarkan pada syariat Islam, motifnya jarang menggunakan gambar binatang. Kebanyakan menggunakan gambar berbentuk sulur, garis hingga lingkaran. Untuk pemilihan warnanya sendiri, biasanya menggunakan warna-warna yang terang.

Beberapa Batik Aceh sebagai oleh-oleh khas Aceh yang bisa kita temukan yaitu Motif Bungong Jeumpa, Motif Pintu Aceh, Motif Rencong, Motif Tolak Angin, Motif Buah Delima, dan Motif Bungong Kalimah. Setiap jenis batik tersebut memiliki maknanya tersendiri.

Batik Aceh ini tidak hanya dijual dalam bentuk kain saja. Kita juga bisa menemukan dalam bentuk kemeja, totebag, sarung, dan lainnya. Untuk harganya sendiri ditaksir mulai dari Rp 50.000.

Kerawang Gayo

Gayo tidak hanya dikenal lantaran kopinya saja. Salah satu kerajinan khas Gayo yang tidak kalah populer yaitu Kerawang Gayo. “Ker” sendiri memiliki makna kata “daya pikir” dan “Rawang” yang berarti bayangan fenomena alam. Jika keduanya digabung disimpulkan menjadi wujud spontanitas yang berpacu pada bayangan fenomena alam semesta.

Kerawang Gayo ini memiliki banyak corak antara lain motif emun berangkat, motif pucuk rebung, motif puter tali, motif tapak seleman, motif ulam, motif pagar, dan masih banyak lagi. Selain memilik corak yang indah, setiap simbol Kerawang Gayo ini juga memiliki pesan moral, petuah, dan juga amanah dari leluhur kepada penerusnya.

Awalnya, masyarakat setempat menggunakan kain Kerawang Gayo ini hanya untuk acara-acara tertentu seperti pernikahan, tarian budaya, maupun tradisi. Namun seiring berjalannya waktu, Kerawang Gayo ini mulai diaplikasikan pada pakaian, tas, aksesoris, kopiah, hiasan dinding, dan masih banyak lagi hingga menjadi oleh-oleh khas Aceh.

Kerajinan Kerawang Gayo ini bisa kita temukan di berbagai pusat oleh-oleh yang ada di Aceh. Untuk harganya sendiri sangat bervariatif yakni mulai dari Rp 95.000.

Serune Kalee

Aceh memiliki banyak koleksi alat musik tradisional salah satunya Serune Kalee. Alat musik ini seringkali dijadikan sebagai oleh-oleh khas Aceh karena bisa kita temukan dengan mudah diberbagai gerai pusat oleh-oleh yang ada di Aceh.

Serune sendiri memiliki arti alat musik tradisional Aceh dan Kalee merujuk pada salah satu daerah yang ada di Aceh bernama Kalee. Serune Kalee ini terbuat dari kayu, kuningan serta tembaga yang mana memiliki bentuk ramping dibagian peniupnya dan lebar di bagian ujungnya. Terdapat 7 lubang yang mirip seperti alat musik seruling.

Biasanya Serune Kalee ini digunakan untuk acara-acara seperti hiburan, pementasan tari hingga penyambutan tamu kehormatan. Di gerai pusat oleh-oleh yang ada di Aceh, kita bisa menemukan Serune Kalee yang dijual mulai dari harga Rp 35.000 hingga Rp 100.000.


Tags: kerajinan aceh

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia