... Kerajinan Khas Cirebon: 10 Ide Kreasi DIY Sulaman & Rajutan yang Memukau1 / 2

Kerajinan Jarum Khas Cirebon - Memperindah Rumah dengan Sentuhan Kreatif Anda

KEUNIKAN SENI LUKIS KACA

Walaupun pernah sangat populer di Jawa, seni lukis kaca saat ini hanya bertahan di sebagian wilayah saja. Salah satu daerah itu adalah di Cirebon.

Ikatan budaya dan nilai agama yang kuat ini membuat seni lukis kaca masih menjadi salah satu budaya khas Cirebon. Bahkan hingga saat ini hasil kerajinan ini dianggap sebagai salah satu cinderamata khas Cirebon.

Berbeda dengan lukisan lainnya, seni lukis kaca Cirebon menggunakan teknik melukis terbalik. Sekilas mungkin terdengar sepele, tapi sebenarnya melukis terbalik tidak semudah yang dipikirkan banyak orang.

Salah satu tantangannya adalah pengelihatan manusia sebenarnya tidak selalu simetris. Saat bagian kanan dan kiri sebuah lukisan dibalik, belum tentu hasilnya akan sama dengan sebelumnya.

Anda bisa mencobanya dengan melihat kaca lukis untuk jendela . Bisa jadi saat kita lihat dari sisi belakang lukisan sudah terlihat bagus, tapi begitu dilihat dari sisi lainnya ternyata ada garis yang mencong, bengkok atau terdistorsi. Seringkali juga proporsi gambar ternyata tidak tepat, sehingga membuat komposisi lukisan menjadi kacau.

Tingkat kesulitan pembuatannya akan bertambah mengingat lukisan kaca harus jadi dalam sekali toreh. Hasil lukisan tidak bisa diperbaiki, jika ada kesalahan maka lukisan harus dibuat ulang dari awal. Hal inilah yang membuat harga kaca hias lukis cukup tinggi.

Selain teknik penggarapan, di era modern ini penggunaan berbagai bahan dan alat juga bisa menjadi keunikan seni lukis kaca. Pelukis kaca Indonesia sudah mulai bereksperimen dengan menggunakan macam-macam bahan yang sebelumnya tidak terpikirkan.

Misalnya menggunakan glitter untuk melukiskan kemilau perhiasan, cat outliner 3D untuk memberi efek timbul yang tegas pada batu, bahkan ada pula lukisan kaca yang menggunakan batu permata untuk memberikan efek kemilau pada lukisan dewa dewi.

SEJARAH LUKISAN KACA DAN SENI LUKIS KACA CIREBON

Sejarah lukisan kaca dimulai pada abad ke-14 ketika ditemukannya lempengan kaca. Pada saat yang kurang lebih bersamaan, di wilayah Italia pun ditemukan cara pembuatan cat. Seni lukis pun dieksplorasi dan dari sinilah seni lukis kaca lahir ke dunia.

Pada abad ke-17, kaca menyebar ke benua Asia lewat Iran, India, China, Jepang dan kemudian Indonesia. Kerajinan lukisan kaca diperkirakan pertama kali memasuki Indonesia melalui pedagang China yang berniaga ke daerah Cirebon.

Cirebon memiliki nilai khusus karena merupakan wilayah yang memiliki pelabuhan di bagian Utara Jawa. Pedagang dari Arab dan China banyak singgah di sana sehingga tempat tersebut memiliki terpaan terhadap budaya luar yang tinggi.

Seni lukisan kaca diperkirakan masuk ke Cirebon saat masa pemerintahan Panembahan Ratu.

Pelukis kaca Cirebon pada zaman dahulu enggan menorehkan nama dan tahun pembuatan lukisannya. Hal ini membuat peneliti kesulitan untuk mengetahui tahun pasti asal lukisan kaca Cirebon.

Seorang peneliti asal Prancis, Jerome Samuel, menuturkan hasil penelitiannya pada tahun 2017 kemarin. Lukisan kaca sebagai seni dekoratif menjadi populer di kalangan masyarakat Jawa pada abad ke-18 dan ke-19.

Salah satu bukti pasti keberadaan kaca di Indonesia adalah dari catatan transaksi VOC. Bukti tersebut berupa adanya catatan impor barang kaca dari Eropa yang tertera pada laporan tahunan VOC di Batavia. Benda-benda kaca tersebut digunakan sebagai hadiah khusus untuk raja dan sultan di Indonesia.

Sementara bukti lainnya berasal dari catatan perjalanan seorang penjelajah Jerman tentang hobi melukis kaca yang dimiliki Sultan Sumenep pada tahun 1850an.

Jenis Budaya Cirebon

Kebudayaan Cirebon sangat beragam dan kaya, yang terdiri dari berbagai jenis budaya yang berbeda-beda. Beberapa jenis budaya yang dapat ditemukan di Cirebon meliputi:

  • Budaya Tradisional: Cirebon memiliki berbagai macam tradisi yang masih dijaga hingga sekarang, seperti upacara adat, kebudayaan rituel, dan kebudayaan pernikahan yang khas.
  • Seni dan Budaya: Kota ini dikenal sebagai kota seni dengan berbagai macam karya seni yang sangat indah, seperti batik, wayang, tari, dan musik tradisional. Karya-karya seni ini merupakan bagian penting dari budaya Cirebon dan masih dijaga hingga sekarang.
  • Budaya Kuliner: Cirebon memiliki berbagai jenis masakan khas yang sangat lezat, seperti nasi kucing, tepung bakar, dan lain-lain. Beberapa jenis masakan ini merupakan bagian penting dari budaya Cirebon dan masih populer sampai sekarang.
  • Budaya Religi: Cirebon memiliki keberagaman agama, seperti Islam, Kristen, Buddha dan Hindu. Keberagaman ini membuat budaya Cirebon lebih kaya dan beragam.
  • Budaya Seni Pertunjukan: Cirebon memiliki banyak jenis pertunjukan seni tradisional yang menarik, seperti wayang kulit, tari, dan musik tradisional. Pertunjukan-pertunjukan ini merupakan bagian penting dari budaya Cirebon dan masih dipertahankan hingga sekarang.

Payung Geulis

Payung geulis adalah souvenir khas dari daerah Tasikmalaya. Payung ini digunakan digunakan dalam berbagai acara seni tradisional di Jawa Barat. Payung ini juga seringkali digunakan sebagai dekorasi ruangan. Bahkan pada tahun 1926 para noni Belanda banyak yang menggunakan payung ini.

Geulis dalam bahasa Sunda berarti “cantik” sehingga payung geulis memiliki arti payung cantik. Payung geulis terbuat dari bahan kertas dan kain yang bermotif. Motifnya terbagi menjadi dua macam yaitu motif geometris dan non geometris.

Pada motif geometris gambar yang menonjol adalah gambar garis lurus, lengkung, dan patah-patah. Sedangkan motif non geometris menonjolkan gambar seperti manusia, tumbuhan, ataupun manusia. Rangka dari payung ini terbuat dari bambu.

Untuk menambah kesan menarik bagian dalam payung diberi benang warna-warni. Namun payung ini mengalami penurunan peminat pada tahun 1955 hingga 1968. Pada saat itu Indonesia menganut sistem ekonomi terbuka.

Dengan begitu produk-produk luar negeri dapat masuk ke Indonesia termasuk produk payung import. Hal ini menggeser posisi payung geulis dan membuat pengrajin payung geulis mengalami kebangkrutan.

Mengetahui hal pemerintah kota Tasikmalaya tidak tinggal diam. Para pengrajin diberi bantuan berupa peralatan dan bahan untuk meningkatkan kualitas produk payung geulis mereka.

Payung geulis pun berangsur-angsur mulai kembali diminati pada tahun 1980 an. Hingga saat ini belum ada inovasi maupun modifikasi terhadap payung geulis sehingga bentuk payung ini masih sangat asli.

Contoh Budaya Cirebon

Cirebon memiliki banyak contoh budaya yang unik dan khas, yang menjadikannya salah satu kota dengan kekayaan budaya yang luar biasa di Jawa Barat. Beberapa contoh budaya yang dapat ditemukan di Cirebon antara lain :

  • Batik Cirebon: Batik Cirebon merupakan salah satu jenis batik yang paling terkenal di Indonesia. Batik ini dikenal dengan motif-motif yang khas dan warna-warna yang indah.
  • Wayang Cirebon: Wayang Cirebon merupakan jenis wayang yang berasal dari Cirebon. Wayang ini memiliki ciri khas yang berbeda dari wayang lain yang ada di Indonesia.
  • Tari Cirebon: Tari Cirebon merupakan jenis tari yang khas dari Cirebon. Tari ini dikenal dengan gerakan yang indah dan musik yang menyenangkan.
  • Musik Cirebon: Musik Cirebon merupakan jenis musik yang khas dari Cirebon. Musik ini dikenal dengan irama yang indah dan lagu-lagu yang menyentuh.
  • Masakan Cirebon: Masakan Cirebon merupakan jenis masakan yang khas dari Cirebon. Masakan ini dikenal dengan rasa yang lezat dan bahan-bahan yang segar.
  • Upacara Adat Cirebon: Upacara adat Cirebon merupakan jenis upacara yang khas dari Cirebon. Upacara ini dikenal dengan kearifan lokal yang kuat dan tradisi yang masih dijaga hingga sekarang.

Tags: kerajinan cirebon

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia