Kerajinan Jarum Khas Gresik - Eksplorasi Seni Sulaman dan Kerajinan Tangan DIY
Kue Pudak
Selain kue jubung, oleh-oleh manis khas Gresik lainnya yang bisa Kamu bawa pulang adalah kue pudak. Kue ini memiliki rasa manis yang lezat.
Bedanya, jika jubung berbahan dasar ketan hitam, kue pudak bahan dasarnya tepung beras dan sagu.
Keduanya diolah dengan campuran gula pasir, gula jawa, serta santan. Selain itu, ditambahkan juga aroma daun pandan yang membuat kue ini wangi dan menggugah selera.
Pembungkus pudak sama dengan pembungkus jubung, yakni dibuat dari pelepah daun pinang yang sudah melalui proses pengeringan.
Karena eksistensi kue pudak yang digemari oleh banyak orang yang datang ke Gresik, maka salah satu sebutan dari kota ini juga adalah Kota Pudak.

Sarung Tenun Khas Gresik
Selain rebana, oleh-oleh religi khas Gresik yang bisa Kamu beli dan bagikan untuk orang-orang terdekat di rumah adalah sarung.
Sarung yang diproduksi oleh masyarakat Gresik adalah sarung tenun. Kualitas dari sarung ini tidak abal-abal. Mengingat pasarnya sudah tembus ke pasar internasional.
Kelebihan dari sarung tenun Gresik adalah corak dan teknik pewarnaannya yang baik, sehingga coraknya bisa bertahan dalam waktu yang puluhan tahun.
Kamu mungkin bisa saja membelinya secara online, namun jelas membeli langsung di sentra produksinya lebih afdhol. Kamu bisa mencari sendiri corak yang cocok dan pas karena banyak sekali pilihannya.

Anyaman Tikar Pandan Pulau Bawean
Salah satu pulau yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Gresik adalah Pulau Bawean. Di pulau ini, ada sebagian masyarakatnya yang mengembangkan kerajinan dengan bahan dasar daun pandan.
Daun pandan yang dikumpulkan oleh para pengrajin dianyam dengan teknik dan cara tertentu sehingga menghasilkan produk tikar yang memiliki motif menarik.
Meskipun produk tikar adalah yang populer, namun ada juga produk lain yang diproduksi dari bahan daun pandan di Pulau Bawean ini. Diantaranya adalah tempat tisu dan keranjang baju.
Kamu yang senang dengan kerajinan, pasti tertarik untuk memilih buah karya para pengrajin ini dan membawanya pulang.
Oke, itulah 10 oleh-oleh khas Gresik yang mungkin bisa menjadi referensi bagi Kamu yang mencari oleh-oleh. Mudah-mudahan, tulisan ini bermanfaat ya!

Sejarah Batik Gresik
Menurut sejarahnya, kegiatan membatik di Kabupaten Gresik ini sudah ada sebelum era industri masuk ke Kabupaten ini yang ditandai dengan hadirnya pabrik semen dan juga pabrik pupuk. Namun, kegiatan membatik ini lama-kelamaan tergerus oleh arus industri yang pada saat itu berkembang sangat pesat. Dampaknya, masyarakat di Kabupaten Gresik lebih senang menjadi buruh pabrik dikarenakan penghasilannya pasti ketimbang menekuni profesi sebagai pembatik yang penghasilannya tidak menentu. Batik Gresik kemudian digiatkan kembali oleh Sanggar Rumpaka Mulya yang letaknya berada di Wringinanom Gresik.
Batik Gresik mempunyai berbagai macam motif, salah satu motifnya yang paling populer dan terkenal yaitu batik motif Loh Bandeng. Motif Loh Bandeng atau motif ikan bandeng ini merupakan motif bergambarkan ikan khas Gresik, sebab Gresik mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai para petani tambak ikan bandeng.
Tidak hanya itu saja, bahkan setiap tahun tepatnya pada 2 hari sebelum hari raya Idul Fitri masyarakat di Kabupaten Gresik mempunyai budaya yang sangat khas yakni mengadakan festival pasar bandeng. Selain motif Loh Bandeng, batik Gresik juga mempunyai beberapa motif lainnya, seperti motif rusa bawean, motif bakau, motif Sekar Pudak, Mahkota Giri Kedaton, Betoyo Guci, dan lain sebagainya.

Makna Batik Gresik
Setiap motif batik tentunya mempunyai makna filosofinya tersendiri, Misalnya seperti motif Loh Bandeng, dimana motif ini mengandung pesan yang menunjukkan jika daerah Kabupaten Gresik meiliki produk unggulan yang berupa ikan bandeng. Secara implisit desain, motif Loh Bandeng mengandung pesan-pesan didalam tatananya, diantaranya seperti tatanan bentuk ikan yang rapat hampir sama sekali tanpa celah, hal ini dimaksudkan supaya semangat kebersamaan dan juga persatuan tetap dijadikan kekuatan utama didalam mencapai suatu tujuan yang mulia.
Keanekaragaman ukuran bentuk, warna, dan juga gerak ikan yang dinamis mengandung pesan supaya segala macam perbedaan bisa dilihat sebagai bentuk kebebasan dalam berekspresi dan juga berdemokrasi yang melahirkan keindahan serta kesempurnaan didalam berbangsa. Wujud ikan tanpa kepala disini mengandung pesan supaya menjaga keutuhan didalam kebersamaan hendaknya untuk tidak memaksakan pandangan serta pemikiran hanya demi kepentingan pribadi saja, melainkan juga harus mengutamakan kepentingan secara umum dan juga hak azasi.
Selain motif Loh Bandeng, Motif Mahkota Giri juga mempunyai makna tersendiri, dimana motif ini merupakan salah satu motif Gresik yang mengangkat tema islami. Dalam motifnya ada gambar trap limo atau berundak-undakan yang jumlahnya ada lima tingkat, hal ini melambangkan 5 rukun Islam. Sementara motif lainnya yaitu motif Sekar Pudak juga merupakan salah satu motif Gresik yang mengangkat tema islami. Dimana motif ini menggambar 6 buah kelopak bunga pudak yang merupakan simbol dari 6 rukun iman.

Tags: kerajinan