... Kerajinan Khas Kalimantan Barat: Panduan DIY Sulaman dan Kerajinan Jarum

Kerajinan Rajut Khas Kalimantan Barat - Keindahan Seni Benang dan Kreativitas DIY

Pakaian Tradisional :

  • King Baba untuk Pria.
  • King Bibinge untuk Perempuan.

Selain dari tempat tinggalnya, Anda juga bisa melihat kebudayaan Kalimantan Barat dari pakaian yang dikenakan oleh masyarakatnya. Ya meskipun untuk saat ini pakaian adat sudah tidak banyak digunakan untuk kegiatan sehari-hari dan hanya dipergunakan dalam acara-acara tertentu saja. Untuk pria, pakaian adat yang dikenakan berupa tut kepaa dengan hiasan bulu burung enggang, rompi, celana panjang setinggi lutut, serta kain yang berfungsi untuk ikat pinggang. Dan sebagai aksesoris menggunakan kalung manik.

Kemudian untuk wanita mengenakan kain yang menutupi bagian dada, juga kain yang berfungsi untuk setagen dan kain tenun. Untuk aksesoris yang dikenakan yaitu bulu enggang, kalung manik dan gelang yang dikenakan di lengan atas. Pakaian adat ini tak lain berasal dari Dayak.

Sejarah Kain Tenun Ikat Sintang

Untuk diketahui, pada masa lampau suku Dayak membuat kain tenun menjadi sakral. Menurut kepercayaan leluhur, dunia terbagi menjadi dua kehidupan yaitu kehidupan atas dan kehidupan bawah. bentuk sakral dari kain tenun bagi masyarakat dayak terdapat pada benang dan motif. Karena kain tenun merupakan benda sakral, maka kain tenun menjadi pakaian wajib dalam setiap upacara adat masyarakat dayak.

  • Penyiapan bahan baku berupa kapas.
  • Proses pemintalan menjadi benang.
  • Pembuatan pola benang dengan proses ikat.
  • Mewarnai benang. Pewarnaan ada yang menggunakan pewarna kimia dan pewarna alam. Pewarna alam yang pengrajin gunakan berasal dari akar pohon, daun-daunan, kulit kayu serta tumbuhan.
  • Menenun benang menjadi kain.

Tak hanya menggunakan teknik tradisional, peralatan tradisional pun tetap bertahan sampai sekarang. Alat pemintal dan penenun yang mereka pakai sangat sederhana, tidak seperti ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) yang banyak pemakaiannya di berbagai daerah di Indonesia seperti Tenun Donggala atau Tenun Garut.

Senjata Tradisional Kalbar:

Pada zaman dahulu kala, pertempuran dan peperangan menjadi sebuah hal yang hampir dapat dijumpai setiap harinya. Oleh sebab itu tak heran jika masyarakatnya memiliki ilmu bela diri yang hebat serta senjata untuk perbekalan perang. Nah kebudayaan Kalimantan Barat inipun salah satunya dalam bentuk senjata tradisional, yaitu Mandau atau sejenis parang yang dihiasi rambut manusia sebagai lambang keberanian pemiliknya dan perisainya yang dihiasi ukiran warna merah dan hitam. Selain itu, masyarakat Kalimantan Barat juga sering menggunakan perisai, sumpitan, sabit dan tombak sebagai senjata tradisional mereka.

Yang menjadi penyebab mengapa Indonesia memiliki beragam kebudayaan, termasuk kebudayaan Kalimantan Barat adalah banyaknya suku bangsa yang menetap di wilayah Indonesia. Di wilayah Kalimantan Barat sendiri beberapa suku yang masih menetap antara lain adalah suku Dayak (Ngaju, Apa Kayan, Murut, Kalimantan, Ot Danun dan lain-lain). Suku Dayak pun membentuk suatu marga yang memiliki identitas khas.

Kerajinan Perak dan Songket Koto Gadang

Koto Gadang adalah sebuah desa yang berada di Kabupaten Agam , Sumatera Barat. Desa ini terkenal dengan hasil kerajinan peraknya. Orang-orang di Koto Gadang sudah menjadi pengrajin perak sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia.

Hasil kerajinan mereka tidak hanya menarik masyarakat daerah tetapi juga memikat warga Belanda yang tinggal di sana. Kerajinan yang dihasilkan berupa kalung, gelang, cincin, atribut pakaian, hingga miniature rumah adat Minang. Para wanita Belanda juga banyak yang memaikan kerajinan ini.

Keunikan kerajinan perak Koto Gadang adalah warnanya yang tidak mengkilat seperti warna putih susu dan juga teksturnya yang halus sehingga serasi jika digunakan bersama dengan kain songket.

Kerajinan perak Koto Gadang terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 1911 kerajinan ini banyak dilirik oleh bangsa Eropa. Saat ini jangkauan pasar Koto gadang sudah mencapai Malaysia, Singapura, dan negara-negara tetangga lainnya.

Selain hasil kerajinan peraknya. Koto Gadang juga terkenal dengan kain songketnya. Kain songket Koto Gadang merupakan yang terhalus di dunia. Bahkan baru-baru ini seorang warga Koto Gadang berhasil menggelar pameran kain songket Koto Gadang dan dari daerah Sumatera Barat lainnya di Moscow, Rusia.

D. Senjata Tradisional Daerah Kalimantan Barat

Senjata- senjata tradisiopnal suku Dayak Kalimantan Barat antara lain mandau, perisai, sumpit, tombak, dan sabit. Adapun yang meruipakan senjata khas daerah ini adalah mandau. Dahulu mandau selalu dikaitkan dengan budaya mengayau(memenggal kepala musuh pada saat peperangan) dikalangan masyarakat dayak. Adanya tradisi mengayau memunculkan kepercayaan bahwa semakin sering digunakan untuk mengayau, mandau makin keramat. Pemiliknya semakin sakti dan memiliki status sosial yang tinggi. Namun semakin hilang dan terkikisnya tradisi mengayau, anggapan ini juga semakin terkikis.

Biasanya mandau terdiri atas ulu (pegangan), sarung dan bilah. Ulu terbuat dari kayu pilihan dan diberi hiasan, diantaranya berupa jumbai-jumbai rambut manusia yang diambil dari kepala yang sudah dikayau. Sementara itu, sarungnya terbuat dari kayu yang juga dihias dengan beragam hiasan,diantaranya manik-manik dan bulu burung. Pada sarung ini diselipkan anak mandau berupa pisau pengerat kecil yang bertangkai panjang.


Tags: kerajinan kalimantan

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia