... Panduan Kerajinan Jarum Khas Kalimantan Selatan untuk DIY | Buku Panduan & Ide Kreatif!

Kerajinan Jarum Tradisional Kalimantan Selatan - Eksplorasi Seni Rajut dan Kreativitas DIY

Lampit Rotan

Lampit ini merupakan lampit khas dari Banjarmasin, lampit merupakan salah satu kerajinan tikar buatan tangan yang khas dari Kalimantan Selatan, lampit ini memiliki ,otif yang etnik dan unik. Dan biasanya digunakan dalam pembuatan karpet, gorden, tas dan lain sebagainya.

Lampit rotan yang satu ini juga bisa dapat digunakan untuk sajadah dengan bagian depan dilapisi dengan kain yang bermotif dan dibelakangnya dilapisi menggunakan rotan tersebut. Lampit rotan mudah untuk digunakan dan dibersihkan, lampit rotan ini banyak dijumpai di daerah Martapura, Kalimantan Selatan.

Karpet yang berbahan dasar selain lampit rotan biasanya mempunyai hawa yang hangat, berbeda dengan lampit rotan yang justru memiliki permukaan yang dingin, karena lampit rotan mampu menyerap udara yang dingin.

Seni Ukir

Mengukir adalah kebiasaan masyarakat Kalimantan Selatan yang sudah ada sejak zaman dahulu. Masyarakat Banjar umumnya mengukir menggunakan kayu, yang diukir ialah perhiasan rumah – rumah, alat – alat perkakas, dan lain sebagainya yang bisa digunakan oleh masyarakat. Masyarakat Banjar juga mengukir diperahu ataupun dimakam – makam.

Sifat dan dasar dari ukiran tersebut sebagian dari pengaruh Suku Dayak yang disebut ukir bini, misalnya menggunakan motif bunga – bungaan, pohon – pohonan, buah – buahan, dan juga hewan – hewan. Alat pahat untuk mengukir pun cukup beragam antara lain adalah, pucuk rabung, gigi haruan, jembangan, dan juga awan.

Media mengukir yang digunakan biasanya ukiran surut, ukiran berangkap, dan ukiran dalam. Ukiran surut misalnya takaran beras, gagang pisau raut dan lain sebagainya. Ukiran dalam dan ukiran berungkap biasanya di penginangan kayu, kepala keris, badik, parang, sarung tombak, nisan kuburan, kepala tongkat, dan lain sejenisnya.

Itulah tadi ada enam kerajinan tangan yang dibuat di daerah Kalimantan Selatan. Semua kerajinan tangan tersebut sangat laris apabila dijual dipasaran, banyak orang membeli karena keunikan dan manfaatnya, bahkan bisa terjual sampai ke mancanegara.

Jika anda penasaran dan ingin belajar untuk membuat kerajinan – kerajinan tangan tersebut, anda bisa langsung datang ke Kalimantan Selatan. Orang – orang di Kalimantan Selatan akan sangat senang apabila kerajinan tangan khas ini ada yang ingin melestarikannya.

Cukup sampai disini pembahasan kita tentang kerajinan tangan khas Kalimantan Selatan, semoga kerajinan tangan ini akan tetap lestari sampai kita tua bahkan akan tetap dilestarikan dan terus diolah sampai ke anak cucu kita.

Seni Ukir

Kerajinan tangan Seni Ukir dari Kalimantan Selatan mencerminkan keahlian pengrajin dalam mengolah kayu menjadi karya seni yang indah dan mengagumkan.

Seni ukir ini melibatkan proses memahat, memotong, dan mengukir kayu dengan menggunakan berbagai macam alat tangan tradisional maupun modern.

Seni ukir Kalimantan Selatan memiliki keunikan dalam motif dan gaya yang diinspirasi oleh alam sekitarnya, budaya lokal, dan mitologi setempat.

Motif-motif ini seringkali menggambarkan flora, fauna, hewan-hewan mitologis, serta tokoh-tokoh legendaris dalam kepercayaan masyarakat Kalimantan Selatan. Setiap ukiran memiliki kekhasan dan cerita yang terkait dengan kearifan lokal dan tradisi budaya yang diwariskan secara turun-temurun.

Pengrajin seni ukir Kalimantan Selatan menguasai berbagai teknik dan metode, termasuk ukiran cembung, ukiran timbul, ukiran pahat, dan ukiran kombinasi.

Mereka menggunakan alat-alat tradisional seperti pahat, pisau, dan gergaji kayu untuk menghasilkan detail yang rumit dan presisi tinggi.

Kayu-kayu yang digunakan bervariasi, mulai dari kayu jati, kayu ulin, hingga kayu meranti, yang dipilih berdasarkan kualitas dan karakteristik yang diinginkan.

Kerajinan tangan Seni Ukir Kalimantan Selatan tidak hanya menjadi karya seni yang estetis, tetapi juga memiliki nilai budaya yang tinggi.

Setiap ukiran mencerminkan keindahan alam, kearifan lokal, dan cerita yang mendalam dalam budaya masyarakat Kalimantan Selatan.

Karya seni ukir ini digunakan sebagai hiasan dinding, patung, perabotan rumah tangga, dan objek dekoratif lainnya.

Seni ukir juga memberikan kontribusi ekonomi yang penting melalui perdagangan dan industri kerajinan tangan.

Pernak – pernik khas Banjar

Kerajinan tangan Pernak-pernik khas Banjar dari Kalimantan Selatan merupakan koleksi barang-barang hiasan dan aksesori yang menggambarkan keindahan dan kekayaan budaya masyarakat Banjar.

Pernak-pernik ini mencakup berbagai jenis produk, seperti anyaman, ukiran, bordir, serta karya seni dekoratif lainnya.

Salah satu bentuk pernak-pernik yang terkenal adalah anyaman bambu atau rotan yang digunakan untuk membuat keranjang, tempat penyimpanan, dan hiasan dinding.

Pengrajin terampil menghasilkan anyaman yang rumit dan detail, menggabungkan teknik tradisional dengan sentuhan kreativitas modern.

Selain itu, ukiran kayu juga menjadi bagian penting dari pernak-pernik Banjar, dengan motif-motif yang menggambarkan budaya dan kearifan lokal.

Bordir juga menjadi bagian penting dalam pernak-pernik khas Banjar. Teknik bordir yang rumit digunakan untuk menghias kain, pakaian, dan aksesori lainnya dengan motif dan pola yang indah.

Pernak-pernik Banjar juga dikenal dengan pemakaian warna-warna cerah dan kombinasi yang harmonis, mencerminkan kegembiraan dan kehidupan yang penuh warna dalam budaya Banjar.

Pernak-pernik khas Banjar bukan hanya mengekspresikan keindahan estetika, tetapi juga mengandung makna simbolis dan nilai budaya yang dalam.

Setiap produk mengandung cerita dan warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Masyarakat Banjar menganggap pernak-pernik ini sebagai bagian penting dari identitas dan kebanggaan budaya mereka.

Pernak-pernik khas Banjar juga memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat setempat, meningkatkan pendapatan dan mempertahankan kelestarian kerajinan tangan tradisional yang berharga.

Purun. Kearifan Lokal Suku Banjar yang Terus Lestari

Udara panas luar biasa menerjang wajah dan seluruh tubuh, saat saya melangkah masuk ke dalam mobil. Perut kenyang mengiringi karena kebetulan, di saat yang sama, saya, Yossie dan Yanna baru saja makan heboh di Rumah Makan Pondok Garuda yang berada di tengah kota Banjarbaru. Obrolan kami di dalam mobil pun tersendat-sendat karena rasa kantuk yang mendadak menyerang. Bagai sebuah panggilan alam. Makan, kenyang, ngantuk dan tidur.

Tapi niatan untuk tidur sejenak batal dengan sendirinya saat saya mendengarkan penjelasan Yossie tentang tempat yang sedang kami tuju. Ibu dua orang putri tersebut lancar, lincah dan semangat mengurai rinci tentang Kampung Purun Alam yang berada di Desa Guntung Manggis, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Sebuah desa/kampung yang sepanjang jalan isinya adalah para produsen, perajin dan UKM yang berkonsentrasi pada kerajinan anyaman purun.

Ocehan Yossie saya dengarkan dengan penuh perhatian meskipun mata mulai mengerjap-ngerjap tak jelas.

Bagi saya, yang juga adalah seorang pejuang produk kreatif, mendengarkan kisah sukses sebuah UKM adalah satu hal yang patut disimak. Ada banyak pelajaran hidup dan geliat usaha yang pantas untuk dilamati, dihormati dan dihargai. Apalagi, lewat uraian Yossie, saya mendapatkan informasi bahwa kerajinan menganyam ini dikuasai oleh semua warga kampung. Sebuah ketrampilan yang mengikat semua ibu-ibu untuk saling bergotong royong dan membantu usaha suami demi mengepulnya asap dapur.

Yossie juga menjelaskan bahwa menganyam sesungguhnya adalah bukti nyata dari filosofi Bauntung. Sebuah filosofi urang Banjar (suku Banjar) yang bermakna bahwa orang Banjar harus memiliki ketrampilan hidup. Sedari kecil mereka diajarkan ketrampilan tertentu agar dapat hidup mandiri, seperti halnya mengayam purun yang diwariskan secara turun temurun.


Tags: kerajinan kalimantan

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia