... Panduan Praktis: 10 Kerajinan Khas Maluku yang Mudah Dibuat Sendiri

Kerajinan Sulam Tradisional Maluku - Keindahan dalam Jarum dan Kreativitas

12. Tari Loliyana

Kesenian tradisional yang terakhir adalah tari Loliyana. Tari yang juga dikenal dengan tari Panen Lola ini, merupakan tari kreasi yang mengangkat upacara panen lola ke dalam bentuk pertunjukan tari.

Pertunjukan tersebut sejatinya menggunakan tradisi dan kebudayaan masyarakat Kepulauan Teon Nila Serua sebagai patokan.

(Baca Juga: Kesenian Tradisional Khas Jawa Timur)

Itulah 12 kesenian tradisional khas Maluku yang mungkin belum kamu ketahui. Kamu bisa mencari informasi menarik lainnya dari buku, baik buku digital maupun konvensional.

Jika kamu menggunakan buku digital dan ingin berlangganan, kamu bisa memakai kartu kredit sebagai metode pembayaran agar proses transaksi lebih mudah.

Kamu jangan khawatir apabila belum memiliki kartu kredit. Langsung saja ajukan di CekAja.com. Karena di sana, tersedia berbagai macam produk kartu kredit yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan. Jadi, tunggu apalagi? Yuk ajukan sekarang!

Makna Kain Tenun Tanimbar sebagai Kain Khas Maluku

Tenun tanimbar berasal dari Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara Barat.

Jika Moms sekilas melihatnya, motif kain khas Maluku ini tampak sederhana.

Akan tetapi, di baliknya penuh dengan makna kehidupan.

Bahkan karena begitu sederhananya, keindahan kain tenun tanimbar kadang sulit dimengerti.

Untuk memahami keindahannya, Moms harus paham terlebih dulu motif-motifnya.

Selain itu, meski setiap daerah di Tanimbar memiliki tenun dengan ciri khasnya masing-masing, tetapi motif tenun tanimbar pada umumnya memiliki filosofi yang sama di baliknya.

Sumber inspirasi motif tenun tanimbar bisa datang dari lingkungan sekitar, seperti dari detail-detail terkecil dalam kehidupan.

Sebab, mereka yakin para leluhur mencoba melihat keindahan dari alam, sekecil apa pun bentuknya.

Mulai dari jentik nyamuk, ulat, hingga hati jagung.

Salah satu daerah penghasil tenun di Kepulauan Tanimbar adalah Yamdena.

Di sana, Moms bisa melihat terdapat empat jenis kain, yakni Tais Matan, Tais Anday, Tais Maran, dan Ule Rati.

Berikut ini penjelasan dari masing-masing motif kain tenun tanimbar:

  • Tais Matan identik dengan motif utama di ujung kain. Sementara, sisanya didominasi oleh garis.
  • Tais Anday memiliki bagian ujung yang dihiasi garis hitam-putih dan motif utama di tengah.
  • Tais Maran menampilkan garis di bagian tengah dan motif utama di ujung.
  • Ule Rati hadir dengan motif berbentuk ulat yang tersebar di seluruh kain.

Selain itu empat jenis kain tersebut, ada juga beberapa motif lainnya.

Seperti misalnya motif Lelemuke atau bunga anggrek merupakan salah satu motif utamanya.

Bagi masyarakat Tanimbar, bunga anggrek adalah perlambang kecantikan, keagungan, dan keuletan.

9. Tari Katreji

Tari yang dikenal sebagai tari pergaulan ini, umumnya dibawakan di beberapa acara besar, seperti pernikahan adat, penyambutan tamu serta upacara pelantikan Kepala Desa, Gubernur dan Bupati.

Selain itu, tari tradisional ini juga memiliki keunikan tersendiri dibanding tari-tari tradisional Maluku lainnya, karena merupakan hasil perpaduan dua budaya, yaitu budaya Eropa (Belanda dan Portugis) dengan budaya Maluku.

Tari katreji dibawakan oleh sekitar 12 penari pria dan wanita yang berpasangan, dengan ekspresi ceria dan bersemangat.

Para penari tersebut tentunya mengenakan kostum tradisional Maluku, dengan balutan kebaya dan rok panjang untuk wanita, serta satu pasang baju dan celana berwarna putih untuk penari laki-laki.

C. Pakaian Tradisional Daerah Maluku

Pakaian Tradisional Manimbar

Pada dasarnya pakaian adat masyarakar Manimbar kini tidak lagi digunakan pada kehidupan mereka sehari-hari. Kalaupun ada yang memakai, itupun terbatas pada kaum yang sudah berumur. Pakaian tersebut diantaranya kutang liman malawan, yaitu sejenis kebaya yang berlengan pendek atau panjang, untuk bagian atas, dan bagian bawah mengenakan kain sarung (tais maran).

Pakaian adat wanita Tanimbar terdiri atas kebaya dan kain tenun yang disebut tais matau atau tais wangin. Sementara itu kaum pria Tanimbar memakai kemeja panjang dan celana panjang dengan kelengkapan berupa umpan, yaitu selembar kain tenun yang diikat di pinggang, sinune, tutuban ulu, kain penutup kepala, berhiaskan somalea. Pembahasan lengkapnya silahkan klik Pakaian Adat Maluku Lengkap, Gambar dan Penjelasannya

Kerajinan Tempat Pinang dan Sirih (kabilano)

Kerajinan Tempat Pinang dan Sirih (Kabilano) adalah salah satu kerajinan tangan khas Maluku Utara yang terbuat dari bahan dasar kayu. Kayu yang digunakan untuk membuat kerajinan ini biasanya berasal dari jenis kayu Nantu yang hanya tumbuh di daerah Maluku Utara.

Proses pembuatan Kerajinan Tempat Pinang dan Sirih (Kabilano) dimulai dengan memilih kayu yang berkualitas dan dipotong dengan ukuran tertentu.

Kerajinan Tempat Pinang dan Sirih (Kabilano) dihiasi dengan berbagai motif tradisional seperti motif daun, bunga, dan binatang laut yang berasal dari kearifan lokal masyarakat Maluku Utara.

Kerajinan Tempat Pinang dan Sirih (Kabilano) memiliki nilai estetika yang tinggi dan merupakan bagian dari tradisi adat dan budaya Maluku Utara. Tempat pinang dan sirih merupakan simbol dari kesatuan, persatuan, dan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat Maluku Utara.

Oleh karena itu, Kerajinan Tempat Pinang dan Sirih (Kabilano) menjadi salah satu produk unggulan yang menarik minat wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.

Selain itu, kerajinan ini juga dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat lokal karena dijadikan sebagai produk komersial yang dijual di pasar lokal maupun internasional.


Tags: kerajinan maluku

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia