Kerajinan Sulam Tradisional Maluku - Keindahan dalam Jarum dan Kreativitas
Proses Pembuatan Kain Khas Maluku
Tidak hanya karena motifnya, tetapi juga karena lamanya proses pengerjaan juga.
Lagi pula, awalnya kain tenun ini sebenarnya tidak ditujukan untuk dijual.
Kain khas Maluku ini umumnya menjadi mas kawin yang diberikan keluarga lelaki kepada pihak perempuan.
Kemudian, kain tenun tersebut akan disimpan dan hanya dijual jika memang benar-benar membutuhkan uang.
Proses produksi kain tenun khas Maluku ini juga tidak menggunakan alat modern.
Masyarakat Maluku akan menggunakan pemintal tradisional dengan menggunakan benang dari kapas.
Selain itu, pewarnaannya juga tidak menggunakan pewarna buatan, melainkan menggunakan pewarna alami yang berasal dari akar kayu dan dedaunan.
Namun, ada pantangan bagi masyarakat Tanimbar untuk menenun ketika ada kerabat yang meninggal.
Mereka menganggap bahwa suara yang dihasilkan dari alat tenun diyakini dapat membangkitkan arwah dari liang kubur.
Uniknya lagi, tenun Tanimbar juga bisa dipakai oleh siapa saja tanpa memandang posisi di masyarakat, entah itu raja atau rakyat biasa.
Ini karena masyarakat Tanimbar menganut sistem kekerabatan 'Lebit Lokat' atau 'emas untuk semua' yang bermakna setiap individu memiliki hak dan kewajiban yang setara.
Cara memakai kain khas Maluku ini pun beragam, bisa dijadikan pakaian, atau bahkan kain penutup kepala untuk menyambut tamu.
Itulah beberapa fakta menarik yang bisa disimak dari kain khas Maluku.
Sumber
- https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/kain-tenun-maluku/
- https://www.daerahkita.com/artikel/144/tais-pet-kain-tenun-khas-tanimbar-maluku
- https://wolipop.detik.com/fashion-news/d-3604772/memahami-keindahan-tenun-tanimbar-yang-sulit-dimengerti
- https://dispar.malukuprov.go.id/project/kain-tenun-ikat-tanimbar/
Tenun Tanimbar Maluku : Sejarah dan Motif Khas Penuh Makna
Kain tenun Tanimbar Maluku memang memikat. Bukan hanya karena harmoni warnanya, namun motif khas penuh makna dan sejarah yang panjang menawarkan pesona yang lebih mendalam. Kain tenun berasal dari daerah Indonesia Timur ini memang mengagumkan.
Pada pandangan pertama, motif kain khas Maluku ini memang terkesan lebih sederhana. Setidaknya, bila kita bandingkan dengan motif tenun Sumba yang penuh motifnya. Namun sebenarnya, dalam kesederhanaannya motif tenun Tanimbar terbersit makna kehidupan yang tersembunyi di dalamnya.
Seperti kita ketahui, tenun Tanimbar berasal dari daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang terkenal dengan sebutan Kepulauan Tanimbar. Kepulauan Tanimbar merupakan bagian dari Provinsi Maluku, terletak di bagian tenggara Provinsi Maluku. Pulau Yamdena merupakan pulau terbesar dengan luas 3.333 km² yang membujur dari utara ke selatan. Pulau besar lainnya yaitu Pulau Larat, Pulau Selaru, Pulau Sera, Pulau Wuliaru, Nitu, Wetar, Labobar, Molu, Maru dan Fordata.
Mengenal Kain Tenun Tanimbar, Kain Khas Maluku yang Bernilai Tinggi
Berkat keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia, tiap daerah pun memiliki produk tekstil yang mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat setempat. Tidak ketinggalan dengan kain khas Maluku, yaitu kain tenun Tanimbar.
Kain khas Maluku ini bukan hanya indah karena kombinasi warna-warnanya.
Motif-motif yang ada di dalamnya menceritakan filosofi kehidupan masyarakat setempat sehingga ia menawarkan pesona tersendiri.
Jika Moms ingin tahu lebih dalam mengenai kain tenun tanimbar, boleh untuk menyimak ulasan lengkapnya berikut ini!
F. Senjata Tradisional Daerah Maluku
Masyarakat Maluku mengenal beberapa senjata tradisional, misalnya panah, tombak, dan parang salawaku. Sejak zaman dahulu tombak dan panah mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Nuaulu, khususnya untuk berburu dan berperang.
Makanan dan minuman khas daerah Maluku yaitu makanan dan minuman yang dibuat dengan bahan-bahan yang berasal dari hasil pertanian, perkebunan, perikanan, atau kehutanan. Beberapa makanan dan minuman tradisional Maluku yang dapat ditemukan diantaranya seperti pepeda, kohu-kohu, dabu-dabu, dan beberapa jajanan yang terbuat dari sagu seperti talam manis, talam asin, ongol-ongol, sagu kenari, sagu kelapa, bubur mutiara, sagon kukus, sagu embal, sagu bakar, cendol, dan lain-lain. Pembahasan secara lengkap silahkan klik Makanan Khas Maluku, Lengkap Penjelasannya.
Demikian pembahasan tentang "Mengenal Kebudayaan Daerah Maluku" yang dapat kami sajikan. Artikel ini dirangkum dari buku"Selayang Pandang Maluku: Ir. Nugroho Y". Baca juga artikel kebudayaan daerah di Indonesia lainnya di situs SeniBudayaku.com.
E. Upacara Tradisional Daerah Maluku
Seperti halnya masyarakat adat pada umumnya, masyarakat Maluku juga melaksanakan upacara-upacara yang berhubungan dengan lingkungan hidup manusia, yaitu kelahiran, perkawinan dan kematian. Beberapa bentuk upacara adat masyarakat Maluku, seperti berikut ini.
Nuaulu adalah salah satu suku bangsa yang terdapat di Provinsi Maluku. Mereka mendiami Pulau Seram yang terdapat di daerah Maluku Tengah. Di kalangan mereka ada tradisi yang termasuk dalam upacara lingkaran hidup individu yaitu upacara yang berkenaan dengan masa peralihan dari masa kandung hingga kelahiran. Upacara tersebut dinamakan "Suu Anaku" yang berarti "Memandikan Anak".
Ada dua versi yang berkenaan dengan tujuan upacara ini. Versi yang pertama mengatakan bahwa tujuan upacara adalah agar bayi, baik ketika masih dalam kandungan maupun ketika lahir tidak diganggu oleh roh-roh jahat. Sebaliknya upacara Suu Ananku bertujuan untuk menghilangkan pembawaan-pembawaan lahiriyah yang buruk pada sang bayi.
Pada masyarakat Nuaulu terdapat suatu tradisi yang disebut dengan Tihi Huau. Tradisi ini sangat erat kaitannya dengan kepercayaan yang mereka yakini. menurut mereka seorang anak laki-laki maupun perempuan mudah disusupi dan sipengaruhi roh-roh jahat. Untuk itu, perlu diadakan suatu upacara agar anak terhindar dari pengaruh tersebut. Pemutusan pengaruh roh jahat itu disimbolkan dengan pemotongan rambut (tihi huau). Menurut kepercayaan mereka, rambut merupakan bagian dari tubuh manusia yang berdaya magis.
Tradisi atau Adat Lainnya di Maluku yang sampai saat ini masih dilakukan di beberapa daerah khususnya daerah pedalaman, diantaranya seperti Buka Sesi Lompa, Antar Sotong, Pukul Sapu (Baku Pukul Menyapu), Naik Kepala Masjid, Pela Ganding.
Tags: kerajinan maluku