Kerajinan Sulam Tradisional Maluku - Keindahan dalam Jarum dan Kreativitas
Mengenal Kain Tenun Tanimbar, Kain Khas Maluku yang Bernilai Tinggi
Berkat keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia, tiap daerah pun memiliki produk tekstil yang mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat setempat. Tidak ketinggalan dengan kain khas Maluku, yaitu kain tenun Tanimbar.
Kain khas Maluku ini bukan hanya indah karena kombinasi warna-warnanya.
Motif-motif yang ada di dalamnya menceritakan filosofi kehidupan masyarakat setempat sehingga ia menawarkan pesona tersendiri.
Jika Moms ingin tahu lebih dalam mengenai kain tenun tanimbar, boleh untuk menyimak ulasan lengkapnya berikut ini!
Sejarah Kain Tenun Tanimbar
Sejak dulu, masyarakat di Tanimbar sudah mengetahui cara menenun. Awalnya, mereka mengolah daun lontar dan seratnya dianyam. Hasil akhirnya menyerupai kain yang berguna sebagai penutup tubuh.
Berbeda dengan daerah Maluku lainnya, leluhur orang Tanimbar sudah mengenakan anyaman daun lontar untuk menutupi tubuh mereka. Seiring perkembangan waktu, mereka memakai kapas. Mereka dapat memintal benang untuk menenun. Pada waktu itu, banyak pohon kapas tumbuh di berbagai wilayah Pulau Yamdena.
Berdasarkan catatan sejarah, Pastor Guertjens pada tahun 1919-1921 menulis tentang pertenunan orang-orang Tanimbar. Dalam tulisannya, Guertjens menyebut penenunan dilakukan oleh semua wanita sebagai kerajinan rumah, dalam bentuk pintalan-pintalan dan ikat celup yang aneh.
Saat ini, penenun di Tanimbar lebih banyak memakai benang yang terdapat di pasaran. Alasannya, benang pasaran yang sudah jadi lebih praktis untuk menenun. Sehingga kain yang dibuat lebih cepat selesai dan cepat bisa dijual, dipakai sendiri atau digunakan untuk keperluan adat.
Sebagai tambahan, informasi tentang keberadaan tenun ikat pada masyarakat di Kepulauan Tanimbar sekarang ini terbukti dengan adanya kelompok-kelompok penenun yang tersebar di seluruh wilayah Tanimbar. Contohnya, di Kecamatan Tanimbar Selatan terdapat kelompok pengrajin tenun Jikar Sembilan, Taisfian, Badar Melar dan Tenun Ampera. Kelompok pengrajin tenun tersebut merupakan gabungan keluarga atau marga. Selain itu, ada pula yang dilakukan oleh marga tertentu yang lebih cenderung melakukan aktifitas penenunan berdasar pada motif kain pusaka mereka sendiri.
Tags: kerajinan maluku