... Kerajinan Khas Maluku Utara: 10 Ide DIY Sulam dan Rajut yang Memukau

Kerajinan Jarum Tradisional Maluku Utara - Keindahan dan Kreativitas dalam Karya DIY

Pisang Goreng Mulut Bebek

Ternate mungkin bukan satu-satunya daerah yang mengolah buah pisang menjadi keripik. Pasalnya, ada Bandung, Jogja, Semarang dan kota lainnya yang turut mempopulerkan penganan yang identik dengan rasa manis ini. Meskipun begitu, keripik pisang Ternate dibuat dengan ciri khas tersendiri.

Dinamakan pisang mulut bebek, keripik ini memiliki bentuk yang cukup unik, yakni mirip paruh bebek.

Selain itu, cara penyajiannya pun berbeda. Alih-alih dijadikan makanan manis, kudapan ini malah dijadikan santapan berat. Penyajiannya dibarengi dengan sambal colo-colo, semangkuk ikan teri asin serta kacang kenari.

Sayangnya, kalau membelinya sebagai oleh-oleh, Anda hanya mendapatkan keripik pisangnya tanpa sambal colo-colo, ikan teri asin dan kenari.

Kerajinan Tempat Pinang dan Sirih (kabilano)

Kerajinan Tempat Pinang dan Sirih (Kabilano) adalah salah satu kerajinan tangan khas Maluku Utara yang terbuat dari bahan dasar kayu. Kayu yang digunakan untuk membuat kerajinan ini biasanya berasal dari jenis kayu Nantu yang hanya tumbuh di daerah Maluku Utara.

Proses pembuatan Kerajinan Tempat Pinang dan Sirih (Kabilano) dimulai dengan memilih kayu yang berkualitas dan dipotong dengan ukuran tertentu.

Kerajinan Tempat Pinang dan Sirih (Kabilano) dihiasi dengan berbagai motif tradisional seperti motif daun, bunga, dan binatang laut yang berasal dari kearifan lokal masyarakat Maluku Utara.

Kerajinan Tempat Pinang dan Sirih (Kabilano) memiliki nilai estetika yang tinggi dan merupakan bagian dari tradisi adat dan budaya Maluku Utara. Tempat pinang dan sirih merupakan simbol dari kesatuan, persatuan, dan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat Maluku Utara.

Oleh karena itu, Kerajinan Tempat Pinang dan Sirih (Kabilano) menjadi salah satu produk unggulan yang menarik minat wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.

Selain itu, kerajinan ini juga dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat lokal karena dijadikan sebagai produk komersial yang dijual di pasar lokal maupun internasional.

2. Tari Lenso

Berikutnya ada tari Lenso, yang masuk sebagai kesenian tradisional khas Maluku. Tari yang memiliki tema serupa dengan tari Tide-Tide ini, awalnya dibuat sebagai perekat hubungan persaudaraan dan kekerabatan masyarakat Maluku dalam berkehidupan sosial.

Tari tradisional ini diciptakan pada saat bangsa Portugis masuk ke Maluku pada 1612. Maka dari itu, nama “Lenso” yang digunakan pada tarian ini pun berasal dari bahasa Portugis, yang artinya sapu tangan.

Di mana, sapu tangan sendiri merupakan properti utama yang digunakan para penari saat menarikan tarian ini. Selain itu, sapu tangan yang digunakan pun umumnya berwarna merah ataupun putih.

Oleh-Oleh Khas Ternate

Bagea merupakan salah satu penganan yang cukup populer di Ternate. Setiap kali wisatawan hendak pulang, kue ini nyaris tak pernah dilewatkan.

Sebenarnya, rahasia di balik kelezatannya ada pada komposisi utamanya yang terdiri atas tepung sagu, kayu manis dan pala. Namun saat ini, bagea juga diberi variasi rasa, seperti rasa kenari dan kacang. Sehingga, rasanya pun semakin sedap.

Berbicara rasa, kue ini tidak seperti penampakannya yang terlihat sweet. Rasanya justru cenderung gurih. Sementara, teksturnya sangat keras, melebihi kerasnya kue kering, biskuit atau yang lainnya.

Oleh karenanya, kue ini biasa disajikan dengan secangkir kopi ataupun teh hangat. Menyantapnya cukup dengan cara dicelupkan pada minuman itu.

Jika ingin membelinya, Anda bisa mampir ke Toko Tara No Ate yang berlokasi di Jalan Sultan Djabir Syah. Bagaimana, berminat ?


Tags: kerajinan maluku

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia