Kerajinan Jarum Tradisional Maluku Utara - Keindahan dan Kreativitas dalam Karya DIY
2. Tari Lenso
Berikutnya ada tari Lenso, yang masuk sebagai kesenian tradisional khas Maluku. Tari yang memiliki tema serupa dengan tari Tide-Tide ini, awalnya dibuat sebagai perekat hubungan persaudaraan dan kekerabatan masyarakat Maluku dalam berkehidupan sosial.
Tari tradisional ini diciptakan pada saat bangsa Portugis masuk ke Maluku pada 1612. Maka dari itu, nama “Lenso” yang digunakan pada tarian ini pun berasal dari bahasa Portugis, yang artinya sapu tangan.
Di mana, sapu tangan sendiri merupakan properti utama yang digunakan para penari saat menarikan tarian ini. Selain itu, sapu tangan yang digunakan pun umumnya berwarna merah ataupun putih.
Motif Tenun Tanimbar
Berikut ragam jenis motif kain tenun Tanimbar Maluku :
- Tais Matan. Motif yang identik dengan motif utama di ujung kain, sedangkan sisanya sebagian besar berupa oleh garis.
- Tais Anday. Motif ini memiliki bagian ujung yang berhias garis hitam-putih dan motif utama yang berada di tengah.
- Tais Maran. Motif yang menampilkan garis di bagian tengah dan motif utama di ujung.
- Ule Rati. Motif yang berbentuk ulat yang tersebar di seluruh kain.
- Lelemuke. Motif lelemuke menjadikan bunga anggrek sebagai salah satu motif utamanya. Bagi masyarakat Tanimbar, bunga anggrek adalah lambang kecantikan, keagungan, dan keuletan.
- Sair. Motif yang merupakan simbol semangat orang Tanimbar dalam berkarya, menekuni kehidupan, mempertahankan identitas, membela, serta melindungi wanita.
- Tunis atau anak panah. Motif tunis merefleksikan kesigapan orang Tanimbar terhadap ancaman. Bagi wanita Tanimbar, motif tunis juga bisa bermakna kekuatan dan kesiapan mental untuk menghadapi ringangan hidup.
- Motif Lain. Motif-motif lain adalah motif ikan (arabil ira), anjing (siaha), kembang dengan jambangan, lebah (niri), sarang lebah, perahu (abo), ruas bambu/temar akar, dan bulan sabit (wulan lihir). Selain itu, ada juga motif ular cincin/ular fangat, kembang enau, kuncup/tandan enau, kenari (iwar ihin), katak/kodok, bunga luang kecil, hias sula (laor), lipan/kaki seribu, tali tiga, jagung, tali sembilan, kain kapas hingga motif tulang ikan.
5. Tari Bambu Gila
Tidak berbeda jauh dengan tari Salai Jin, tari bambu gila yang berasal dari Ternate ini nyatanya juga menjadi tarian yang sarat akan magis. Hal itu dikarenakan tarian yang satu ini melibatkan kekuatan supranatural.
Tarian yang juga dikenal sebagai permainan rakyat Maluku ini, dibawakan oleh tujuh orang penari yang memegang sebatang bambu. Kemudian, bambu tersebut diberi mantra-mantra oleh seorang dukun.
Kompaknya gerakan para penari, sebagai lambang kebersamaan serta gotong royong, yang tertanam di dalam budaya masyarakat Maluku.
9. Tari Katreji
Tari yang dikenal sebagai tari pergaulan ini, umumnya dibawakan di beberapa acara besar, seperti pernikahan adat, penyambutan tamu serta upacara pelantikan Kepala Desa, Gubernur dan Bupati.
Selain itu, tari tradisional ini juga memiliki keunikan tersendiri dibanding tari-tari tradisional Maluku lainnya, karena merupakan hasil perpaduan dua budaya, yaitu budaya Eropa (Belanda dan Portugis) dengan budaya Maluku.
Tari katreji dibawakan oleh sekitar 12 penari pria dan wanita yang berpasangan, dengan ekspresi ceria dan bersemangat.
Para penari tersebut tentunya mengenakan kostum tradisional Maluku, dengan balutan kebaya dan rok panjang untuk wanita, serta satu pasang baju dan celana berwarna putih untuk penari laki-laki.
Tags: kerajinan maluku