Kerajinan Jarum Tradisional Maluku Utara - Keindahan dan Kreativitas dalam Karya DIY
Tenun Tanimbar Maluku : Sejarah dan Motif Khas Penuh Makna
Kain tenun Tanimbar Maluku memang memikat. Bukan hanya karena harmoni warnanya, namun motif khas penuh makna dan sejarah yang panjang menawarkan pesona yang lebih mendalam. Kain tenun berasal dari daerah Indonesia Timur ini memang mengagumkan.
Pada pandangan pertama, motif kain khas Maluku ini memang terkesan lebih sederhana. Setidaknya, bila kita bandingkan dengan motif tenun Sumba yang penuh motifnya. Namun sebenarnya, dalam kesederhanaannya motif tenun Tanimbar terbersit makna kehidupan yang tersembunyi di dalamnya.
Seperti kita ketahui, tenun Tanimbar berasal dari daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang terkenal dengan sebutan Kepulauan Tanimbar. Kepulauan Tanimbar merupakan bagian dari Provinsi Maluku, terletak di bagian tenggara Provinsi Maluku. Pulau Yamdena merupakan pulau terbesar dengan luas 3.333 km² yang membujur dari utara ke selatan. Pulau besar lainnya yaitu Pulau Larat, Pulau Selaru, Pulau Sera, Pulau Wuliaru, Nitu, Wetar, Labobar, Molu, Maru dan Fordata.
3. Tari Salai Jin
Tari tradisional yang satu ini kerap kali dinilai sebagai tarian yang sarat akan magis. Pasalnya, tarian ini sering kali digunakan sebagai media komunikasi, oleh nenek moyang masyarakat Ternate dengan bangsa Jin, untuk meminta pertolongan dan menyelesaikan permasalahan hidup manusia.
Oleh sebab itu, tidak heran apabila tarian ini diberi nama tari Salai Jin. Karena, di dalam tarian ini memang mengandung unsur Jin.
Terlebih, melibatkan bangsa Jin dalam tarian sudah menjadi ciri khas dari tari tradisional Maluku yang satu ini.
(Baca Juga: Daftar Kesenian Tradisional Khas Aceh)
9. Tari Katreji
Tari yang dikenal sebagai tari pergaulan ini, umumnya dibawakan di beberapa acara besar, seperti pernikahan adat, penyambutan tamu serta upacara pelantikan Kepala Desa, Gubernur dan Bupati.
Selain itu, tari tradisional ini juga memiliki keunikan tersendiri dibanding tari-tari tradisional Maluku lainnya, karena merupakan hasil perpaduan dua budaya, yaitu budaya Eropa (Belanda dan Portugis) dengan budaya Maluku.
Tari katreji dibawakan oleh sekitar 12 penari pria dan wanita yang berpasangan, dengan ekspresi ceria dan bersemangat.
Para penari tersebut tentunya mengenakan kostum tradisional Maluku, dengan balutan kebaya dan rok panjang untuk wanita, serta satu pasang baju dan celana berwarna putih untuk penari laki-laki.
Tags: kerajinan maluku