Kerajinan Sulam Tradisional Manado - Karya Seni Jarum yang Memikat
14. Anyaman Bambu
Anyaman bambu adalah salah satu kerajinan tangan khas Manado yang cukup diminati. Peminatnya tak hanya dari kalangan lokal tapi juga mancanegara, lho. Bahkan eksistensinya sejajar dengan kain Bentenan.
Kamu bisa memilih anyaman bambu khas Manado dalam bentuk lampion, tutup saji, tapian beras, keranjang buah, dan masih banyak lagi. Untuk membelinya pun mudah. Ini karena kerajinan anyaman tanah liat ini berada di sepanjangan jalan Manado-Tomohon, bahkan di tempat jual oleh-oleh.
Kalau kamu ingat ada anggota keluarga atau teman yang memiliki rumah dengan tema rustic atau tradisional, cocok sekali memberikan kerajinan anyaman bambu sebagai souvenir sekaligus hadiah. Menarik, bukan?
9. Bentenan
Bila kamu tak ingin memberikan makanan khas Manado sebagai oleh-oleh, bisa kok memberikan souvenir lain yang juga memberikan karakater maupun nuansa Manado. Salah satunya adalah Bentenan.
Sekilas Bentenan terlihat seperti batik padahal bukan. Bentenan merupakan kain tenun khas Manado yang dibuat oleh masyarakat Minahasa. Motif tiap kain berbeda-beda dan memiliki penggambaran tersendiri.
Pewarna dari kain Bentenan pun masih alami. Rata-rata diambil dari alam, misalnya saja diambil dari serat kulit kayu pohon Sawukuow dan Lahendong. Selain itu diambil juga dari serat nanas, bambu, serta pisang. Kamu bisa membelikan kain Bentenan untuk orang tua sebagai kenang-kenangan.
Kesenian Minahasa
Kesenian Minahasa merujuk kepada segala bentuk kegiatan seni yang berasal dari Minahasa, terdiri dari masambo, tarian, alat musik, kesusastraan, dan kerajinan. Masambo merupakan bentuk kesenian etnis Minahasa pada masa lampau yang berhubungan dengan nilai-nilai religi dan ilmu pengetahuan masyarakat Minahasa. Tarian Minahasa memiliki banyak jenis, di antaranya Tari Maengket, Tari Kabasaran, Tari Katrili, dan Tari Mesalai. Alat musik tradisional Minahasa merupakan perpaduan dua kebudayaan atau lebih. Terdapat banyak alat musik tradisional, di antaranya kolintang, salude, oli, bansi, tetengkoren, sasesahang, dan arababu. Dalam bidang kesusastraan, terdapat berbagai ungkapan, pepatah, simbol, dan perumpamaan yang dimiliki oleh orang Minahasa, terutama oleh orang-orang tua yang bermukim di desa-desa. Dalam bidang kerajinan, terdapat dua jenis tenun yang dihasilkan, yaitu kadu/wau dan benetenan. Para perempuan Minahasa juga membuat tolo atau sejenis tutup kepala berbentuk kerucut dengan berbagai ukuran, terbuat dari daun silar dengan berbagai warna yang mencolok.
Masambo adalah bentuk kesenian etnis Minahasa pada masa lampau yang berhubungan dengan nilai-nilai religi dan ilmu pengetahuan masyarakat Minahasa. Secara harfiah, istilah masambo artinya meminta. Masambo adalah bentuk kesusastraan suci dalam tradisi Minahasa. [1] Masambo memiliki perbedaan versi di tiap sub-suku Minahasa. Isi dari masambo adalah doa permohonan kepada yang berkuasa agar tetap memelihara, menjaga, memberkati, memberikan restu, meminta rejeki, dan sebagainya untuk hal-hal yang berhubungan dengan pertanian, perkawinan, memiliki rumah baru, kelahiran, kematian dan aktivitas-aktivitas yang menyangkut daur hidup. Selain itu isinya juga mengandung nasihat-nasihat atau anjuran-anjuran yang harus diperhatikan sebagai pedoman hidup. Syair-syair masambo biasanya dinyanyikan menurut irama tertentu. Model-model kesenian masa lampau, misalnya lagu-lagu atau tarian adalah sebuah kesatuan dalam acara ritual dan merupakan bentuk doa permohonan dalam ritus menempati rumah baru, kebun baru, penolak bala bahkan ritual-ritual dalam bidang pertanian. Jadi, masambo merupakan bentuk kesenian merupakan suatu model kesusasteraan suci. [2]
Tags: kerajinan