Kerajinan Rajutan Khas Pemalang - Menggali Kecantikan dalam Kesenian Tangan
4. Lotek
Sumber: wordpress.com
Mendengar kata lotek, mungkin sebagian kamu akan teringat makanan Sunda. Makanan khas Pemalang ini juga boleh dibilang mirip karena berbahan dasar sayuran juga mirip dengan pecel. Lotek dari Pemalang ini dari segi rasa berbeda dengan pecel meskipun penampilannya mirip.
Lotek khas Pemalang tak menggunakan campuran bawang putih, kencur, dan daun jeruk, yang biasa digunakan dalam bumbu Pecel. Sayuran yang dimasukan dalam lotek, seperti kangkung, kacang panjang, daun ubi, nangka muda, sawi, timun, kecipir, dan tauge.
Terkadang lotek juga ada yang ditambah dengan kerupuk usek atau useg yakni kerupuk yang digoreng menggunakan pasir. Kombinasa berbagai sayuran dan bumbu menghasilkan cita rasa yang membuat makanan khas Pemalang ini terasa begitu lezat
Kerupuk Ampo
Kisaran harga: Rp30.000 per kg
Oleh-oleh khas Pati selanjutnya adalah kerupuk ampo. Kerupuk yang satu ini terbilang sangat unik dan cukup berbeda dari kerupuk pada umumnya. Bagaimana tidak ia dibuat dari bahan dasar tanah liat yang dikeringkan. Untuk Anda yang belum pernah mencicipinya akan merasa sedikit aneh dengan kerupuk yang satu ini.
Kerupuk ampuh terbuat dari tanah liat yang diolah menjadi potongan-potongan yang tipis menyerupai kerupuk. Makanan yang unik ini ternyata cukup diminati oleh para wisatawan meski terbilang sedikit unik dan aneh. Sebagai salah satu oleh-oleh khas Pati, kerupuk ampo sayangnya kini semakin jarang ditemui. Karena memang produsen kerupuk ampuh jumlahnya semakin menurun.
3. Gempolan
Melihat bentuknya, kamu pasti akan teringat pada klepon. Memang sama-sama bulat dan berukuran keci-kecil. Namun, gempolan dan klepon merupakan dua penganan yang berbeda.
Jajanan pasar khas Pemalang berikut ini terbuat dari tepung beras yang dibentuk bulat-bulat, lalu dikukus. Gempolan disajikan dengan kuah santan dan gula merah. Biasanya disajikan dalam mangkuk daun pisang. Berburu jajanan pasar ini cukup menantang. Pasalnya kamu harus bangun pagi agar kebagian penganan manis ini.
Gempolan hanya dijajakan di pagi hari. Kesiangan sedikit saja, kamu tidak akan melihat pedagang gempolan menjajakan dagangannya. Gempolan biasanya dijajakan dengan cara berkeliling menggunakan sepeda oleh kaum perempuan di Pemalang.
Jajanan tradisional ini adalah camilan yang tidak bertahan lama. Ia hanya bertahan maksimal dua hari karena tidak menggunakan pengawet. Jika kamu membeli gempolan, baiknya pisahkan gempolan dengan kuah santannya agar gempolan tidak lembek dan berubah jadi bubur.
Dulu, gempolan hanya punya satu rasa, yaitu original. Namun, sekarang sudah banyak gempolan yang diberi perasa makanan seperti stroberi, cokelat, dan pasta. Dan waktu terbaik untuk menikmati gempolan adalah saat masih hangat. Jajanan pasar yang imut ini hanya dijual sekitar Rp3.000 untuk satu kantongnya. Teksturnya yang lembut pasti akan bikin ketagihan.
Kerajinan Khas Pemalang
Desa Prupuk adalah rumah bagi para pengrajin kayu yang terampil luar biasa. Dengan kecakapan mengukir yang diturunkan dari generasi ke generasi, mereka menciptakan karya seni yang mengesankan dari kayu jati berkualitas tinggi. Furnitur buatan tangan, patung-patung yang rumit, dan aksesori dekoratif yang elegan hanyalah sebagian kecil dari karya agung yang lahir dari tangan mereka.
Kayu jati yang digunakan dalam kerajinan Prupuk terkenal dengan daya tahannya yang luar biasa dan ketahanannya terhadap hama. Para pengrajin memanfaatkan keteguhan dan tekstur alami kayu ini untuk menghasilkan barang-barang yang tidak hanya indah tetapi juga dibuat untuk bertahan selama bertahun-tahun. Jadi, apakah Anda sedang mencari perabot statement atau karya seni yang menggugah inspirasi, kerajinan kayu Prupuk pasti akan memenuhi keinginan Anda.
Tags: kerajinan