Kerajinan Tangan Khas Sumatera Barat - Keindahan Seni Sulaman dan Kreativitas DIY
3. Tarian Tradisional
Tarian daerah memang tidak bisa luput dari perhatian ketika kita berbicara tentang kesenian tradisional khas Sumatera barat. Karena, tarian itu sendiri memang sering kali dipentaskan di berbagai acara dan tak jarang pula ada yang sudah terkenal hingga ke mancanegara, seperti tari Saman yang berasal dari Aceh.
Nah, karena sangat menarik untuk ditonton, maka tarian tradisional juga sering kali menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis-turis yang tengah berkunjung di suatu daerah di Indonesia. Lalu, kira-kira apa saja sih jenis tarian tradisional yang dimiliki oleh Sumatera Barat? Berikut beberapa diantaranya.
Tari Piring
Pertama ada tari piring yang biasanya dilakukan oleh penari dalam jumlah ganjil, antara 3 – 7 orang. Penarinya pun dicampur laki-laki dan perempuan, dan tak jarang pula dilakukan secara berpasangan.
Pada awalnya, tarian tradisional satu ini dibuat untuk mengucapkan terima kasih dari masyarakat setempat karena hasil panen yang melimpah. Ritualnya pun dilakukan dengan membawa sesajen. Namun, ketika agama Islam masuk, maka tarian yang pada awalnya untuk melakukan ritual dialihfungsikan sebagai hiburan semata.
Tari Payung
Nah, selanjutnya ada tari payung yang juga merupakan salah satu jenis kesenian tradisional khas Sumatera Barat yang cukup dikenal. Sama halnya dengan tari piring, tari payung juga dilakukan secara berpasangan, namun dengan jumlah 4 – 8 penari.
Menggunakan payung sebagai media utamanya, tarian ini juga melambangkan kasih sayang. Menurut masyarakat sekitar, payung merupakan wujud perlindungan dari hujan dan panasnya terik matahari. Sehingga, makna dari tari payung itu sendiri ialah sepasang kekasih yang sedang membina kehidupan rumah tangga.
2. Alat Musik Tradisional
Alat musik tradisional Sumatera Barat dapat dikatakan memiliki sejarah yang cukup panjang dan begitu erat dengan nuansa religi Islam. Dimana, diawali pada era musik melayu Qasidah dan Gurindam pada tahun 635-160 ketika penyebaran agama Islam dimulai.
Alat musik Sumatera Barat sebagian besar berasal dari suku Minang yang memiliki ciri khas gayanya yang sering kali disebut dengan nama rentak Minang.
Bansi
Alat musik pertama yang masuk ke dalam salah satu kesenian tradisional khas Sumatera Barat adalah Bansi yang dimainkan dengan cara ditiup dan memiliki bentuk seperti silinder layaknya seruling.
Bansi dalam hal ini sebenarnya memiliki dua jenis, yaitu Bansi dari Sumatera Barat dan Bansi dari Aceh. Hanya saja, yang membedakan keduanya adalah Bansi dari Aceh yang memiliki ukuran lebih kecil.
Bansi terbuat dari bahan bambu talang atau bisa juga menggunakan bambu sariak yang merupakan jenis bambu kecil dan cukup tipis, yaitu sekitar 33,5 – 36 cm dengan diameter 2,5 – 3 cm. Jenis alat musik satu ini memiliki tujuh buah lubang yang masing-masing memiliki fungsinya tersendiri.
6 buah lubang sebagai pengatur nada dan 1 buah lubang udara yang digunakan sebagai tempat meniup alat musik itu sendiri agar mengeluarkan alunan indah.
Pupuik Tanduak
Alat musik tradisional dari Sumatera Barat selanjutnya adalah Pupuik Tanduak. Pupuik Tanduak itu sendiri berasal dari kata Pupuik yang berarti peluit dan Tanduak yang berarti tanduk. Maka, apabila disimpulkan maka Pupuik Tanduak merupakan salah satu alat musik tradisional peluit yang terbuat dari tanduk.
Terbuat dari tanduk kerbau, pupuik tanduak sebenarnya bukanlah sebuah alat musik yang digunakan untuk mengiringi nyanyian ataupun tarian. Karena suaranya yang memiliki nada tunggal, maka jenis alat musik satu ini biasanya digunakan sebagai penanda sholat Magrib, Isya, dan Subuh, ataupun sebagai adanya pengumuman dari pemuka kampung yang perlu didengarkan oleh para warga.
Tags: kerajinan