Kreasi Lampu Tidur Cantik dari Bambu - Panduan Kerajinan DIY untuk Hiasan Rumah
Manfaat Menggunakan Lampu Belajar dari Bambu
Mendukung Kegiatan Belajar
Penggunaan lampu belajar dari bambu ternyata memiliki banyak manfaat, loh! Tentu saja manfaat yang pertama adalah mampu mendukung kegiatan belajar. Lampu belajar dari bambu digunakan sebagai penerangan yang merupakan aspek vital ketika belajar.
Penerangan yang baik membuat konsentrasi belajar menjadi lebih mudah. Sehingga, proses belajar menjadi lebih efektif dan produktif. Lampu belajar dari bambu biasanya juga didesain untuk memberikan penerangan yang cukup dan tidak berlebihan demi kenyamanan mata.
Sebagai Penghias Ruangan
Lampu belajar dari bambu memang memiliki nilai estetika tersendiri. Dengan keindahannya, produk bernuansa etnik ini juga bisa digunakan sebagai penghias ruangan.
Ada banyak produk lampu dari bambu yang biasa dipakai sebagai dekorasi interior rumah, misalnya saja lampu gantung berbentuk anyaman dan lampu tempel. Lampu-lampu ini mampu memberikan kesan natural yang sangat disukai.
Ramah Lingkungan
Dibandingkan jenis lampu lain, produk lampu belajar dari bambu lebih ramah lingkungan. Lampu ini terbuat dari bahan alam yang melimpah persediaannya di Indonesia.
Sehingga, pemanfaatannya pun cukup menjanjikan dan dapat diperbarui. Selain itu, bahan alam ini juga dapat terurai, sehingga lebih aman dan tidak meracuni tanah.
Peluang Bisnis yang Bagus
Keberadaan bambu yang melimpah sejalan dengan permintaannya di pasaran yang cukup tinggi. Dengan demikian, kerajinan bambu termasuk lampu belajar menjadi peluang bisnis yang bagus untuk meningkatkan pendapatan para pengrajin. Bambu juga bisa dikreasikan menjadi berbagai produk kerajinan yang memiliki nilai fungsi tinggi, sehingga pemanfaatan dan pasar konsumennya lebih luas.
Jenis Bambu yang Dipakai untuk Kerajinan
Bambu Apus (Gigantochloa Apus)
Ada beberapa jenis bambu yang biasa digunakan sebagai bahan pembuatan lampu belajar dan kerajinan lainnya. Jenis yang pertama adalah bambu apus (Gigantochloa apus). Bambu ini biasa juga dikenal dengan nama bambu tali dengan bentuk tanaman membentuk rumpun yang rapat dan mampu mencapai ketinggian 20 meter.
Memiliki buluh berwarna hijau cerah kekuningan, bambu ini memiliki diameter 2,5-15 cm dengan tebal dinding 6-13 mm. Salah satu alasan bambu ini banyak digunakan karena panjang satu ruasnya antara 45-65 cm dengan karakter serat halus, panjang, dan lentur. Bambu apus tidak cocok digunakan sebagai alat musik, namun sangat bagus sebagai bahan baku anyaman.
Bambu Betung (Dendrocalamus Asper Schult. F. Backer)
Jenis bambu berikutnya adalah bambu betung (Dendrocalamus asper Schult. F. Backer) yang bisa dijumpai di dataran rendah hingga ketinggian 2.000 mdpl. Bambu ini bisa mencapai 20 meter dengan diameter 20 cm dan ketebalan dinding buluh 1-1,5 cm. Tak heran jika ukuran ini membuat bambu betung juga disebut sebagai bambu raksasa.
Bambu ini kerap digunakan sebagai kompoen mebel karena karakternya yang kokoh. Selain itu, bambu betung juga digunakan dalam industri konstruksi bangunan, mengingat ukurannya yang besar dan buluhnya yang tebal. Meski banyak digunakan, nyatanya pemanfaatan bambu ini tidak sebanding dengan pertumbuhannya yang sangat lambat.
Bambu Wulung (Gigantochloa Atroviolacea)
Produk kerajinan yang bisa dibuat dari bambu wulung adalah alat musik angklung, calung, dan gambang. Selain itu, bambu ini juga bisa digunakan sebagai bahan furnitur dan keperluan dekoratif.
Tags: kerajinan dari lampu