Kreasi Cantik dari Limbah Organik dan Anorganik dalam Kerajinan Tangan DIY - Ide dan Panduan
Dampak Lingkungan
Kerajinan dari limbah anorganik memiliki dampak lingkungan yang positif karena dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan menghemat sumber daya alam. Sampah anorganik, seperti plastik, logam, dan kaca, merupakan penyumbang utama pencemaran lingkungan karena sulit terurai dan dapat mencemari tanah, air, dan udara.
Dengan memanfaatkan limbah anorganik sebagai bahan baku kerajinan, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Selain itu, kerajinan dari limbah anorganik juga dapat menghemat sumber daya alam, seperti kayu dan kertas, yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan konvensional.
Contoh nyata dampak lingkungan dari kerajinan limbah anorganik dapat dilihat pada penggunaan botol plastik bekas untuk membuat pot bunga. Botol plastik yang tidak diolah dengan baik dapat mencemari lingkungan dan membahayakan ekosistem. Namun, dengan mengolah botol plastik tersebut menjadi pot bunga, kita dapat mengurangi jumlah sampah plastik dan menciptakan produk yang bermanfaat.
Teknik Pengolahan Limbah Keras
Hampir semua limbah keras organik dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk kerajinan. Hanya saja, diperlukan peralatan yang cukup kuat untuk membantu proses pengolahannya.
Demikian juga limbah keras anorganik turut membutuhkan suatu teknologi khusus untuk mengolahnya hingga dapat dimanfaatkan ulang, seperti teknologi pemanasan, pembakaran, dan penghancuran untuk memproses ulang limbah anorganik tersebut.
Meskipun begitu, tidak semua limbah keras dapat diolah kembali menjadi karya kerajinan karena keterbatasan alat dan teknologi.
Pada dasarnya pengolahan limbah masih berkaitan dengan prinsip 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle. Di sisi lain, terdapat pula prinsip 5R, yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, dan Disposal.
1. Reduce
Prinsip reduce atau pengurangan dilakukan dengan cara mengurangi produksi limbah. Hal itu dapat dimulai dengan cara sederhana seperti dengan membawa kantung belanja sendiri.
2. Reuse
Prinsip reuse dilakukan dengan cara memanfaatkan kembali material yang aman untuk digunakan, salah satunya dengan cara membuat kerajinan tangan atau proses upcycle.
3. Recycle
Prinsip recycle dilakukan dengan cara mendaur ulang limbah, dilakukan dengan meleburkan, mencacah, hingga melelehkannya untuk dibentuk kembali menjadi produk baru yang dapat digunakan ulang.
4. Recovery
Selanjutnya, recovery dilakukan dengan cara menghasilkan energi atau material baru dari hasil proses sampah-sampah yang tidak bisa didaur ulang tersebut (residu).
5. Disposal/Pembuangan
Limbah produk sisa dari proses recovery yang umumnya berupa abu atau material sisa lainnya dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) untuk diolah dan diproses ulang agar tidak merusak lingkungan.
Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Keras
Produksi limbah yang terus meningkat setiap harinya menjadikan limbah menjadi salah satu sumber penyebab kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan proses yang dapat mengurangi produksi limbah sebagai sistem untuk menjaga lingkungan sekitar
Terdapat sebuah sistem dikenal dengan sebutan 3R (reuse, reduce, dan recycle) sebagai sistem untuk memanfaatkan limbah agar menjadi lebih berguna.
1. Reuse
Reuse dapat diartikan sebagai penggunaan kembali, artinya, limbah yang dihasilkan dipilih dan dipilah sehingga dapat memiliki manfaat lain. Sebagai contoh, pemanfaatan botol bekas untuk wadah minyak goreng, penggunaan kantong belanja yang dapat digunakan berulang kali, dan lain sebagainya.
2. Reduce
Reduce dapat diartikan dengan cara melakukan pengurangan penggunaan barang sekali pakai. Artinya, produksi limbah dapat ditekan dengan cara menggunakan barang yang dapat dilakukan berulang kali, seperti penggunaan baterai yang bisa diisi ulang.
3. Recycle
Recycle dapat diartikan sebagai pendauran limbah produksi menjadi barang yang berbeda. Sebagai contoh, mendaur ulang botol plastik menjadi sebuah keranjang.
Jenis-Jenis Limbah Anorganik
Sama halnya dengan limbah organik, dimana limbah anorganik juga dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah sebagai berikut!
1. Limbah Anorganik Cair
Limbah anorganik cair merupakan jenis limbah yang sangat berbahaya, hal ini dikarenakan limbah tersebut berasal dari pabrik atau perusahaan produksi. Pada umumnya pabrik akan mengarahkan limbah ini pada sungai.
Maka dari itu tempat yang ada disekitar sungai akan tercemar dan menyebabkan makhluk yang hidup di sungai perlahan-lahan punah. Sebenarnya penghasil limbah anorganik cair ini bukan hanya dari pabrik saja, melainkan juga berasal dari rumah tangga. Baik itu sisa deterjen, sabun cuci dan bahan kimia yang lainnya.
2. Limbah Anorganik Gas
Limbah anorganik gas merupakan salah satu jenis limbah yang berasal dari cerobong asap dari pabrik. Dimana limbah ini juga sangat berbahaya bagi pernafasan, bukan hanya itu saja, limbah asap juga bisa menyebabkan bumi menjadi panas dan polusi yang akan terus bertambah.
3. Limbah Anorganik Padat
Jenis limbah anorganik yang terakhir adalah limbah anorganik padat, dimana limbah ini mempunyai tekstur yang keras dan padat. Limbah anorganik padat ini bisa berupa aluminum, besi, botol plastik, botol kaca dan masih banyak lagi yang lainnya.
1. Limbah Keras Organik dan Contohnya
Limbah keras organik merupakan limbah yang berasal dari sumber daya alam laut dan daratan, baik dari tumbuhan maupun hewan yang bersifat keras, padat, pejal, solid serta memerlukan waktu yang cukup lama untuk terurai.
Secara umum, limbah jenis ini berasal dari limbah domestik, yaitu dari sampah rumah tangga. Di antara contoh limbah keras organik, yaitu:
- Tulang hewan
- Tempurung kelapa
- Cangkang kerang
- Potongan Kayu
- Sisik Ikan
- Tulang hewan berkaki empat (sapi, kerbau, kambing)
Limbah di atas dapat diolah menjadi beberapa bentuk kerajinan, seperti:
- Kerajinan cangkang kerang
- Kerajinan sisik ikan
- Kerajinan tulang ikan
- Kerajinan tempurung kelapa
Tags: kerajinan limbah organik