... Kerajinan Rumah Adat Bali: Panduan & Ide Kreatif untuk Kerajinan Sulam dan DIY

Kreativitas Sulaman - Eksplorasi Kerajinan Rumah Adat Bali dalam Dunia Needlework DIY

Aktivitas yang Menarik Dilakukan di Tenganan Pegringsingan

1. Keliling Desa Tua Tenganan

Desa tradisional ini memiliki banyak kisah bersejarah dan budaya kental. Desa Tenganan masih bertahan di era modern ini. Desa kuno tersebut kini menjadi desa wisata yang ramai dikunjungi wisatawan, tanpa kehilangan budaya aslinya.

Selain kaya akan adat dan tradisi kuno, desa unik ini juga memiliki pemandangan desa yang indah dan asri. Desa yang tidak banyak diketahui ini menyimpan tempat dan lokasi unik dan menarik. Lokasi-lokasi ini bisa Anda jadikan spot berfoto bersama teman-teman.

2. Trekking Melalui Jalur Desa

Dari lokasi wisata tersebut Anda bisa melakukan trekking menaiki puncak bukit. Anda bisa melewati desa Tenganan untuk bisa sampai di jalur pendakian.

Jika sudah bosan jalan-jalan berkeliling desa, Anda bisa melanjutkan menuju bukit yang ada di dekat desa wisata. Anda tidak perlu lelah mencari jalur pendakian untuk mendaki bukit ini.

3. Belanja Keranjinan Tangan

Selain lokasi yang unik dan menarik, Anda bisa berbelanja kain khas buatan warga Tenganan Pegringsingan. Kain ini memiliki banyak variasi yang menggambarkan keadaan desa tersebut. Kain kerajinan tangan populer itu sangat digemari banyak wisatawan.

Selain kain kerajinan tradisional, ada banyak kerajinan berupa aksesoris. Ada anyaman bambu, lukisan tangan dan ukiran lainnya. Aksesoris ini bisa Anda jadikan oleh-oleh untuk keluarga atau teman tercinta.

4. Berselfie Ria di Rumah Adat Tenganan

Pembangunan rumah adat yang ada di desa ini mengikuti aturan-aturan yang harus dipatuhi. Selain bentuk dari rumah adat di desa ini sama, ukuranya pun hampir sama semua. Sehingga Anda akan menyaksikan deretan rumah adat yang seragam, unik dan indah.

Wajib Tahu! Ini 9 Bagian Rumah Adat Bali dengan Fungsinya!

Bali merupakan wajah wisata Indonesia di mata dunia karena memiliki daya tarik potensi alam yang sangat indah dan iklim tropis sangat disukai wisatawan luar negeri.

Selain memiliki alam eksotis yang luar biasa, ada daya tarik lain yang menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun internasional, yaitu budayanya. Kebudayaan Bali sangat beragam, mulai dari pakaian adat Bali, minuman khas Bali, makanan khas Bali, dan alat musik khas Bali.

Begitu juga dengan rumah adatnya, masyarakat Bali mempunyai adat istiadat, budaya, dan nilai-nilai Hindu yang masih sangat kental. Jadi jangan heran jika setiap rumah adat yang kalian jumpai di Bali memiliki aspek-aspek Hindu didalamnya.

Seperti halnya rumah adat Jawa Tengah dan rumah adat yang lainnya, rumah adat Bali juga mempunyai keunikan tersendiri seperti ciri khas, filosofi, arsitektur, dan fungsi setiap bagiannya.

Semua itu akan kita kupas satu per satu dalam pembahasan dibawah.

Rumah Adat Bali Pamerajan

Pamerajan atau pura keluarga menampilkan keunikan rumah adat Bali. Mayoritas penduduk Pulau Bali memang memeluk agama Hindu sehingga mempunyai pamerajan atau biasa disebut dengan pura tempat beribadah di dalam rumah.

Pamerajan ini umumnya akan dibangun pada bagian sudut rumah dan di sebelah timur laut yang menjadi bangunan suci sekaligus sakral karena penghuni rumah seringkali melakukan upacara sembahyang serta doa harian pada bangunan tersebut.

Pada bangunan ini memiliki beberapa bangunan dengan fungsi yang berbeda beda tergantung dari pemiliknya. Akan tetapi, bangunan wajib yang harus ada pada pamerajan ini adalah Kemulan, Penglurah, Padmasaro, Taksu, Peliangan dan juga Piyasan.

Selain bangunan suciutama, ada beberapa bangunan suci lain seperti pelinggih penugun karang yang letaknya berdekatan dengan pamerajan. Biasanya pelinggih penugun ini ada di bagian paling barat atau pokol barat daya yang berguna untuk pemujaan pada dewasa yang sudah menghuni di tempat tinggal atau tanah yang sudah ditempati tersebut.

Rumah adat Bali memiliki arsitektur khusus, di mana bangunannya memiliki struktur, fungsi, dan juga ornamen yang sudah dipakai turun-temurun. Bahkan menurut masyarakat, bangunan rumah mereka sudah tercantum dalam kitab suci Weda. Hunian di sana juga diibaratkan sebagai miniatur alam semesta. Rumah adat di sana memiliki dua bagian, yaitu Gapura Candi Bentar dan rumah hunian.

Gapura Candi Bentar ini adalah rumah adat Balinya. Ada aturan khusus tentang pembangunan rumah adat tradisional Bali, yaitu meliputi arah, letak bangunan, dimensi pekarangan, konstruksi bangunan, dan juga struktur bangunan.

Dimana rumah adat Bali menjadi miniatur alam semesta, atau Bhiana Agung. Artinya menjadi tempat beraktivitas manusia atau Bhuana Alit. Pembangunannya juga memiliki panduan sudut, seperti sudut timur dan utara yang dianggap lebih suci dibanding sudut selatan dan barat.

Untuk mengetahui keeksotisan Bali lebih jauh, Anda bisa membaca buku Gramedia berjudul Bali the Journey in Heaven on Earth atau dapatkan dengan klik disini.

Rumah adat Bali juga terdiri dari beberapa macam bangunan, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Angkul-Angkul

Angkul-angkul ini menjadi bagian dari rumah adat Bali yang menjadi pintu masuk rumah utama. Fungsinya sendiri hampir sama dengan Gapura Candi Bentar. Namun Angkul-angkul lebih berfungsi sebagai pintu masuk. Adapun pembeda antara angkul-angkul dengan Gapura Candi Bentar yaitu ada pada atap yang menghubungkan kedua bangunan yang letaknya sejajar.

2. Aling-Aling

Bangunan kedua adalah aling-aling. Sesuai dengan namanya, bangunan ini menjadi pembatas antara angkul-angkul dengan halaman suci. Bangunan rumah adat Bali ini dipercaya memiliki aura yang positif, sehingga ada dinding pembatas yang disebut penyengker. Di dalam bangunan akan disediakan ruangan untuk beraktivitas para penghuninya. Beberapa orang bahkan juga menggunakan patung untuk menjadi aling-aling, atau penyengker.

Tenganan Pegringsingan, Desa Wisata yang Unik di Karangasem Bali

Tenganan Pegringsingan salah satu desan wisata di Karangasem, Pulau Bali yang menarik dieksplor saat liburan. Desa tradisional penghasil kain Gringsing dan kerajinan tangan khas, seperti bamboo, ukiran dan kulisan di atas daun lontar.

Harga Tiket: Rp 10.000, Map: Cek Lokasi
Alamat: Desa Tenganan Pegringsingan, Kec. Manggis, Kab. Karangasem, Bali.

Desa Tenganan menjadi desa wisata tradisional di daerah Bali bagian Timur. Wisata desa ini bertujuan mengangkat budaya dan keunikan yang ada di Tenganan, Karangasem Bali. Selain itu adat istiadat dan tradisi yang turun temurun diwarisi oleh nenek moyang masih dipertahankan dengan baik.

Budaya Bali kuno yang menarik dapat Anda saksikan di desa wisata tersebut. Dimana arsitektur dari beberapa bangunan Desa Tenganan adalah desain tradisional. Suasana pedesaan yang pas di desa wisata itu membuat nyaman untuk berlama-lama. Desa tua ini kini menjadi tempat wisata bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali.

Berbagai kegiatan menarik dan pemandangan indah yang dapat dinikmati di desa wisata tersebut. Ada upacara-upacara sembahyang dan berdoa. Ada kegiatan adat menari, atraksi dan acara-acara unik lainnya yang dilakukan oleh warga sekitar. Anda tidak akan menyesal jika datang berlibur ke kawasan wisata desa di Tenganan.


Tags: kerajinan rumah

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia