Kerajinan Seni Kriya - Keindahan dalam Kesenian Menjahit dan DIY
Pengertian seni kriya
- Anyaman
- Ukiran
- Batik
- Keramik
- Tenunan
- Lukisan
- Patung
- Arsitektur
Rumah Limas dan Rumah Bari
Rumah tradisional Limas di Palembang adalah salah satu kearifan lokal yang memiliki nilai dan makna pembentuk kehidupan masyarakat.
Menariknya, Rumah Limas memiliki ciri khas tersendiri dalam seni kriya yaitu motif hiasan yang terlihat dari atapnya yang berbentuk piramida menurun curam, dihiasi simbar-simbar, dan diberi tambahan bunga melati.
Bentuk atapnya melambangkan keagungan dan pengayoman adab sopan santun. Sementara, semua motif dalam Rumah Limas menggambarkan kehidupan atau tata krama dari masyarakat Palembang.
Selain rumah Limas, ada Rumah Bari yang merupakan bangunan dengan bentuk arsitektur tradisional khas Palembang yang unggul dalam coak, bentuk, dan kepadatan seni ukir pada rumah tersebut.
KOMPAS.com/ELSA CATRIANA Mencoba menenun kain tenun Lombok di Desa Sukarara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Kain tenun
Produk seni kriya dalam bentuk kain, misalnya kain tenun.

Sejarah Seni Kriya
Seni kriya sudah ada sejak dahulu kala. Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika seni kriya merupakan salah satu cabang seni rupa yang memiliki akar kuat seperti nilai tradisi dengan mutu tinggi atau memiliki nilai adiluhung.
Pada zaman klasik, seni inimenjadi media seni utama di nusantara. Untuk lebih tahu tentang sejarah dari perjalanan dan perkembangannya. Maka penjelasan yang ada di bawah ini bisa membantu Anda untuk tahu lebih banyak mengenai sejarah seni kriya.
1. Seni Kriya Zaman Klasik
Pada masa lalu para karyawan mampu menghasilkan karya seni dengan ketekunan yang sudah memiliki konsep filosofi tinggi dan bisa menghasilkan berbagai macam produk dengan legitimasi seni yang begitu diistimewakan.
Kriya merupakan seni murni yang begitu diagungkan pada zaman klasik. Banyak produk yang bisa dihasilkan oleh seni kriya pada zaman klasik. Beberapa contoh benda seni ini yang bisa dihasilkan pada zaman klasik adalah seperti keris dan senjata hias lainnya, perhiasan emas maupun perhiasan perak, ukiran yang menggunakan media kayu, topeng yang digunakan untuk keperluan hiasan semata atau digunakan untuk berbagai upacara dan juga wayang.
2. Zaman Madya atau Islam
Berikutnya adalah sejarah pada zaman madya atau Islam. Pada zaman madya atau zaman Islam yang ada di Indonesia, pemanfaatannya sudah mulai bergeser terhadap nilai gunanya.
Nilai yang religious serta magis sudah mulai hilang karena adanya pengaruh dari Islam. Akan tetapi nilai spiritual dan juga tradisi dari budaya nusantara masih tetap diagungkan. Untuk benda yang dihasilkan juga masih terbilang sama dengan benda yang dihasilkan pada zaman klasik.
3. Zaman Modern Atau Kolonial
Pada zaman kolonial Belanda, seni ini semakin bergeser ke benda yang digunakan untuk keseharian yang manna juga nilai artistiknya dipadang sebelah mata. Pada zaman ini pengaruh asing juga mulai menguat. Sehingga seni ini akan bersaing dengan cabang seni lain seperti seni lukis yang menjadi media utama pada masa tersebut.

Tags: kerajinan