Kerajinan Seni Kriya - Keindahan dalam Kesenian Menjahit dan DIY
Pengertian Seni Kriya
Contoh seni kriya dapat ditemukan dengan udah jika kita memahami betul apa yang dimaksud dengan seni kriya. Seni kriya merupakan istilah yang terdiri dari dua kata, yakni "seni" dan "kriya". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya, karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa, seperti tari, lukisan, ukiran. Sedangkan kriya berarti pekerjaan kerajinan tangan.
Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa seni kriya adalah kesenian yang membutuhkan keahlian untuk memproduksi karya seni bermutu dengan tangan.
Dalam artikel berjudul "Keunikan Gagasan dan Makna Kriya Kayu Karya Munsir" Gufran (2014) menyebutkan bahwa kata kriya merupakan kata yang berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti kerja. Kemudian disandingkan dengan kata "seni" yang memiliki padanan kata "art" dalam bahasa Inggris yang berarti hasil karya manusia yang mengandung keindahan.
Dari penjelasan tersebut, Gufran menyimpulkan bahwa seni kriya adalah semua hasil karya manusia yang memerlukan keahlian khusus yang berkaitan dengan tangan, sehingga seni kriya sering juga disebut kerajinan tangan.
Pengertian dibuat dengan tangan sama sekali tidak mengabaikan penggunaan alat, namun perlu diingat bahwa pemakaian alat semata-mata hanya digunakan untuk mencapai produksi. Penggunaan alat dalam proses pembuatan seni kriya artinya, dalam proses pembuatan barang kriya harus sepenuhnya menguasai alat tersebut, bukan melayani alat atau menggunakan mesin otomatis.
Sementara itu dalam artikel berjudul "Seni Kriya Antara Tekhnik dan Ekspresi," Rispul (2012), mengungkapkan bahwa secara umum seni kriya adalah suatu karya yang dikerjakan dengan menggunakan alat sederhana, mengandalkan keterampilan tangan dan secara fungsional memiliki kegunaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seni kriya adalah karya seni yang mencerminkan kegunaan bagi pemenuhan kelangsungan hidup manusia sehari-hari, identitas, dan integritas sosial, sertainteraksi sosial yang melibatkan orang lain dalam pembuatan dan penikmatannya.

Pembagian seni kriya menurut wilayahnya
Berdasarkan buku Seni Kriya Nusantara (2022) oleh Deni Setiawan, dalam perkembangannya, substansi kriya dibagi menjadi tiga gugus dalam wilayah kerjanya, yaitu kriya seni, kriya desain, dan kriya kerajinan.
Berikut masing-masing penjelasannya:
Kriya seni merupakan bidang kriya yang wilayah kerjanya menekankan pencitraan karya untuk kepentingan ekspresi yang bersifat personal, dengan berlandaskan pada pemanfaatan unsur-unsur tradisi yang ada pada kriya.
Karya desain adalah bidang kriya yang menekankan penciptaan karya untuk pemenuhan kebutuhan massal, produknya merupakan perpaduan dan pemanfaatan unsur tradisi pada kriya.
Kriya kerajinan, bidang kekriyaan yang wilayah kerjanya fokus pada penguasaan ketrampilan teknik untuk kepentingan produksi dan reproduksi benda-benda kriya.

Seni Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatannya
a. Seni Kriya Ukir atau Seni Kriya Pahat
Jenis, bahan, bentuk dan teknik dalam seni pahat sangatlah beragam, mulai dari jenis patung, ukiran
dan aneka kerajinan lainnya. Selain menggunakan kayu, seni pahat juga menggunakan aneka logam, batu, serta tulang dan kulit hewan sebagai bahan dasarnya. Bali merupakan salah satu daerah yang paling banyak menghasilkan seni pahat yang berupa patung, ukiran hingga berbagai macam barang kerajinan lainnya, salah sat hasil pahat dari bali adalah patung arca dengan bahan baku batu andesit.
b. Seni Kriya Batik
Proses pembuatan kain batik bisa dilakukan dengan berbagai macam tekhnik diantaranya adalah teknik cap, tulis, ikat celup dan teknik lukis. Teknik batik tulis adalah salah satu teknik membantik yang paling banyak digunakan di Indonesia. Selain di pulau jawa, batik juga terdapat di pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatra dan Bali. Corak kain batik dari setiap daerah juga beraneka ragam. Corak batik jawa umumnya bergaya naturalis dengan sentuhan warna yang beragam.
c. Seni Kriya Tenun
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kain tenun terbesar di dunia terutama dalam hal keragaman corak hiasannya. Tenun terdiri dari dua jenis yaitu tenun songket, dan tenun ikat. Perbedaannya ada pada teknik pembuatan dan bahan yang digunakan. Tenun songket berupa benang perak, emas atau benang sutra. Daerah-daerah di Indonesia terkenal dengan penghasil tenun ikat adalah aceh, sulawesi tengah, bali, sumatra utara, toraja (sulawesi selatan), NTT, kalimantan timur, flores, dan kalimantan bvarat. Sedangkan daerah penghasil tenun songket adalah sumatra barat, aceh, riau, sumatra utara, lombok, palembang, sumatra barat, nusa tenggara dan maluku.
d. Seni Kriya Anyaman
Seni kriya anyaman adalah tehnik membuat dengan mengatur bahan-bahan dasarnya dalam bentuk yang tindih- menindih, silang-menyilang, dan lipat-melipat pakat dan lungsen dengan pola tertentu. Bahan-bahan yang digunakan dalam seni kriya anyaman adalah rotan, bambu, pandan, lontar, mendong, enceng gondok, kertas, plastik, dan tali. Pusat kerajinan anyaman yaitu di Bali, Sulawesi, Tasikmalaya, Kalimantan dan Papua.

Pengertian Seni Kriya Menurut Pada Ahli
Nah untuk lebih jelasnya, berikut merupakan penjelasan seni kriya menurut beberapa ahli.
1. Timbul Haryono
Timbul Haryono menjelaskan definisinya merupakan salah satu cabang seni yang lebih ditekankan pada keterampilan tangan tinggi dalam proses pengerjaannya. Atau bisa juga diartikan jika seni ini adalah suatu kegiatan mengerjakan sesuatu untuk bisa menghasilkan benda ataupun objek yang memiliki nilai seni.
2. Gustami
Gustami memberikan penjelasan jika seni kriya yang unik dan memiliki nilai karakteristik. Selain itu seni ini juga memiliki beberapa hal di dalamnya seperti nilai estetik, simbolik, filosofis dan juga fungsional. Karena hal tersebut padam perwujudannya biasanya akan mendapatkan dukungan craftsmanship yang tinggi. Selain itu seni ini juga termasuk ke dalam kelompok seni adiluhung.
3. Soedarso Sp
Soedarso Sp menjelaskan jika seni ini merupakan frasa yang berasal dari bahasa Sansekerta. Lalu untuk maknanya sendiri merupakan pekerjaan, pembuatan dan jika dalam kamur Winter memiliki arti demel atau membuat.
4. I Made Bandem
I Made Bandem menjelaskan jika seni ini berasal dari kata kriya. Yang mana jika dalam bahasa Indonesia memiliki arti pekerjaan atau ketrampilan tangan.

Tags: kerajinan