... 7 Inspiratif Kerajinan Suku Baduy: Panduan DIY dan Teknik Sulam

Kerajinan Suku Baduy - Kekayaan Budaya yang Memukau

Pembagian dalam Suku Baduy

Suku Baduy terbagi menjadi dua kelompok utama: Baduy Dalam dan Baduy Luar. Baduy Dalam, juga dikenal sebagai Baduy Seuseuh, merupakan kelompok yang lebih tradisional. Mereka hidup di dalam kawasan hutan dan hanya berinteraksi dengan sesama anggota kelompok. Sedangkan Baduy Luar, juga disebut Baduy Panamping, memiliki interaksi lebih luas dengan dunia luar, termasuk dengan masyarakat umum.

Pakaian adat suku Baduy memiliki ciri khas yang sangat kental dan mudah dikenali. Pakaian tradisional ini merupakan bagian penting dari identitas budaya suku Baduy, dan mereka mempertahankannya dengan teguh sebagai simbol kesucian dan tradisi. Berikut adalah deskripsi pakaian adat suku Baduy:

Pakaian Baduy Dalam :

Pakaian Pria: Pria Baduy Dalam mengenakan pakaian yang terdiri dari kain panjang yang disebut "serat" atau "taraju." Kain ini digulung dan diikat di pinggang, menutupi tubuh mereka hingga mata kaki. Pada saat tertentu, pria Baduy Dalam juga menggunakan kain kudung (sarung kepala) berwarna putih.

Pakaian Wanita : Wanita Baduy Dalam mengenakan pakaian yang lebih melibatkan kain sarung dan blus putih. Kain sarung dililitkan di sekitar pinggang dan mencapai mata kaki. Blus putih dengan desain sederhana dikenakan di atas kain sarung.

Pakaian Baduy Luar :

Pakaian Pria : Pria Baduy Luar mengenakan pakaian yang sedikit berbeda. Mereka menggunakan kain sarung dengan warna yang lebih beragam, meskipun tetap didominasi oleh warna-warna alami seperti putih dan cokelat. Serat atau taraju juga digunakan, tetapi dalam gaya yang lebih santai.

Pakaian Wanita : Wanita Baduy Luar biasanya mengenakan blus putih yang lebih longgar dan kain sarung dengan corak yang lebih bervariasi. Mereka juga dapat mengenakan selendang yang terbuat dari kain yang sama.

Kain Putih : Warna putih pada pakaian adalah ciri khas suku Baduy yang mencerminkan kesucian dan kemurnian. Pakaian mereka selalu putih, dan ini juga mencerminkan kebersihan spiritual dan budaya mereka.

Suku Baduy

Suku Baduy adalah salah satu suku yang mendiami wilayah Banten dengan populasi yang cukup tinggi di Indonesia. Suku ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar yang keduanya memiliki keunikan tersendiri. Kehidupan suku ini bisa dibilang sederhana dan menyatu dengan alam, mereka menjaga keseimbangan alam dan manusia di daerah mereka.

Kehidupan yang sederhana dan jauh dari kata serakah, membuat suku ini mampu bertahan hanya dengan memanfaatkan sumber alam. Namun kesederhanaan ini juga memiliki efek samping seperti adanya isolasi diri dan tidak mampu membaur bagi Suku Baduy Dalam. Kehidupan suku Baduy dalam dan luar sama dengan suku lain yaitu hidup secara komunal atau berkelompok. Dalam satu kelompok mereka memiliki ketua yang biasa ditentukan atau dianggap suci.

Tradisi dan Adat Suku Baduy: Keunikan Budaya yang Masih Berlangsung

Suku Baduy adalah suku asli yang hidup di Pegunungan Kendeng, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Suku Baduy juga dikenal dengan nama Sunda Badui dan terdiri dari tiga kelompok yaitu Tangtu (yang paling ketat mengikuti adat yaitu warga yang tinggal di Cibeo, Cikertawarna dan Cikeusik), Panamping (yang tinggal di berbagai kampung yang tersebar mengelilingi wilayah Baduy Dalam, seperti Cikadu, Kaduketuk, Kadukolot, Gajeboh, Cisagu, dsb) dan Dangka (apabila Kenekes dalam dan Kenekes Luar tinggal di wilayah Kenekes maka “Kenekes Dangka” tinggal diluar wilayah Kenekes, dan pada saat ini tinggal 2 kampung yang tersisa yaitu Padawara (Cibengkung).

Suku Baduy masih mempertahankan tradisi dan adat istiadat mereka yang turun-temurun, termasuk dalam hal kepercayaan dan sistem kepercayaan mereka. Mereka memuja kekuatan alam dan juga nenek moyang, dan bentuk penghormatan kepada roh kekuatan alam ini diwujudkan melalui sikap menjaga dan melestarikan yaitu merawat alam sekitar (gunung, bukit, lembah, hutan, kebun, mata air, sungai, dan segala ekosistem di dalamnya), serta memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada alam.

Suku Baduy juga memiliki bentuk rumah yang khas dimana rumah berupa panggung ini didominasi dengan kayu, bambu dan atap ijuk atau rumbia. Hal ini bisa dijumpai sejak memasuki perkampungan Ciboleger, gerbang utama untuk menuju kawasan Desa Adat Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Rumah adat Suku Baduy disebut dengan Sulah Nyanda. Meskipun suku Baduy hidup di tengah arus modernisasi, mereka tetap berusaha mempertahankan keunikan budaya mereka dan lingkungan sekitar.


Tags: kerajinan

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia