Kerajinan Sulawesi Utara - Keindahan dan Kreativitas dalam Kesenian Sulam Tradisional
Kesenian Tradisional Kebudayaan Sulawesi Utara
Berikut ini merupakan beberapa kesenian yang terdapat di provinsi Sulawesi Utara. Kesenian di Sulawesi Utara di bagi menjadi beberapa kesenian, ada seni tari dan ada seni musik. Mari kita bahas satu per satu.
Seni Tari
Sulawesi Utara terkenal memiliki tarian tradisional daerah Sulawesi Utara yang lumayan banyak jumlah, berikut daftar dan penjelasannya:
- Tari Maengket : Tarian ini gerakan-gerakan nya awalnya sederhana seperti pada saat menanam padi, dan saat ini mengalami kemajuan pada gerakannya.
- Tari Tempurung : Biasanya, tarian ini dilakukan oleh pasangan pria dan wanita. Pada pementasannya, banyak dekorasi yang dibuat dari tempurung kelapa.
- Tari Katrili : Tarian ini merupakan bawaan kebudayaan luar yaitu bangsa Spanyol yang ketika mengekspresikan kesenangan nya dengan tarian
- Tari Kabasaran : Tarian adat ini untuk perang atau tarian ini juga berfungsi untuk mengawal salah satu tokoh adat penting di Minahasa. Tarian adat ini kebanyakan dibawakan oleh pria, lengkap dengan senjata tajam seperti pedang atau tombak.
- Tari Tatengesan : Tari Tatengesan adalah tarian yang diangkat dari cerita rakyat desa Tatengesan.
- Tari Mane’e : Tari Mane’e adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Talaud Sulawesi Utara. Tarian ini diambil dari salah satu tradisi masyarakat Talaud saat menangkap ikan.
- Tari Gunde : Tarian ini pada awalnya merupakan kegiatan ritual agama. Tetapi seiring berjalan waktu tarian ini menjadi tari istana dan menjadi tari tradisonal Sangihe Talaud.
- Tari Lenso : Tarian ini menjadi ajang pencarian jodoh bagi mereka yang masih bujang, di mana ketika Lenso atau selendang diterima adalah tanda cinta diterima. Lenso berarti Sapu tangan.
- Tari Tumatenden : Tarian ini berfungsi sebagai media pertunjukan hiburan sosial dan bisa juga dipakai pada upacara perkawinan (adat Minahasa). Tari Tumatenden terdiri dari 9 wanita dan 1 pria.
- Tari Uwela : Tarian ini dilakukan apabila ada acara-acara khusus, seperti pada saat berkebun, menyambut tamu yang datang dan lain-lain.
- Tari Mesalai : Tarian ini termasuk salah satu tarian yang di angkat ke istana,awal nya tarian ini merupakan bentuk pemujaan dari masyarakat upacara penyempahan.
- Tari Mokosambe : Tari ini diangkat dari cerita rakyat setempat yang mengisahkan tentang tujuh puteri atau bidadari yang turun dari kayangan.
- Tari Pasasanggarroma : Tari ini diangkat dari ceritera masyarakat Talaud yang menggambarkan tentang bagaimana tatanan kehidupan sosial masyarakat Talaud.
- Tari Pisok : Tarian ini terinspirasi dari kehidupan burung pisok. Dan burung ini merupakan burung yang sangat langka di Tanah Minahasa.
- Tari Mahambak Batik : Tarian ini bertujuan untuk merayakan syukuran atas rumah baru dan acara kegiatan lainnya.
Pakaian Tradisional Kebudayaan Sulawesi Utara
Pakaian adat Bolaang Mangondow
Bolaang Mangondow adalah salah satu suku di Sulawesi Utara yang dulu pernah berdiri kerajaannya sendiri. Suku ini mempunyai kebudayaan yang maju di masa silam dan menjadi warisan budaya hingga sekarang.
Pakaian yang dikenakan sehari-hari oleh penduduk suku ini yaitu kulit kayu atau pelepah nanas yang diambil seratnya. Serat yang disebut oleh masyarakat di sana dengan nama “lanut” ini lalu ditenun menjadi kain. Kemudian dijahit menjadi busana sehari-hari.
Pakaian adat Sangihe dan Talaud
Pakaian adat dari suku sangihe dan taulud ini umumnya dipakai ketika upacara tulude. Pakaian ini terbuat dari bahan serat kofo atau sejenis tanaman pisang yang mempunyai serat batang yang kuat, kemudian serat ini dipintal, ditenun dan dijahit menjadi pakaian. Pakaian ini dikenal dengan pakaian Laku Tepu.
Laku tepu merupakan baju lengan panjang sampai tumit. Pakaian ini dipakai dengan perlengkapan lain seperti:
- Popehe (ikat pinggang)
- Paporong (penutup kepala)
- Bandang (selendang di bahu)
- Kahiwu (rok rumbai).
Pakaian dan perlengkapan ini dikenakan baik oleh wanita maupun para priadengan warna dasar yang cerah seperti kuning, merah, hijau dan lain-lain.
Pakaian adat Kohongian
Pakaian adat yang satu ini sifatnya ekslusif atau hanya beberapa golongan masyarakat saja yang mengenakannya. Pakaian adat ini merupakan pakaian yang dikenakan para bangsawan ketika upacara adat pernikahan.
Akan tetapi di zaman sekarang tidak ada lagi pembagian kasta tersebut, semua golongan masyarakat saat ini bisa mengenakan pakaian adat tersebut. Terlebih pakaian adat ini sekarang menjadi objek wisata.
Pakaian adat Minahasa Bajang
Tags: kerajinan lawe