Kreativitas Tali Pramuka - Panduan Seni Merajut Unik dalam Dunia Kerajinan dan DIY
Apa itu Tali Temali Pramuka?
Tali temali pramuka adalah keterampilan dasar yang diajarkan dalam gerakan pramuka. Tali temali pramuka melibatkan mengikat dan merangkai tali dengan teknik khusus untuk membentuk simpul, matras, dan jaring. Keterampilan ini penting untuk kegiatan luar ruangan dan aktivitas survival. Selain itu, tali temali juga mengajarkan prinsip-prinsip penting seperti kerjasama, ketepatan, dan kedisiplinan.
Untuk membuat tali temali pramuka, Anda memerlukan beberapa bahan dan instruksi yang tepat. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat tali temali pramuka:
1. Simpul Tali Prusik
Simpul tali prusik digunakan untuk mengamankan tali pada benda atau untuk naik-turun di tali. Berikut adalah cara membuat simpul tali prusik:
a. Ambil satu ujung tali dan bungkus ke sekitar tali tersebut sebanyak dua kali.
b. Bawa ujung tali tersebut melalui lubang yang terbentuk oleh bungkusan tadi.
c. Tarik ujung tali tersebut hingga simpulnya terbentuk dengan mantap.
2. Simpul Tali Katak
Simpul tali katak digunakan untuk mengikat dua tali menjadi satu. Berikut adalah cara membuat simpul tali katak:
a. Ambil dua ujung tali dan letakkan mereka bersama-sama.
b. Bungkus salah satu ujung tali ke atas dan menyelipkannya ke dalam celah yang terbentuk oleh dua tali.
c. Lakukan hal yang sama dengan ujung tali lainnya, tetapi bungkus ke bawah.
d. Tarik kedua ujung tali tersebut secara bersamaan hingga simpulnya terbentuk dengan kuat dan tidak tergelincir.
3. Matras Pramuka
Matras pramuka digunakan sebagai alas tidur saat berkemah. Berikut adalah cara membuat matras pramuka:
a. Ambil selembar kain atau tikar yang cukup besar untuk menutupi tubuh Anda saat tidur.
b. Lipat kain atau tikar tersebut menjadi dua bagian sehingga membentuk segitiga.
c. Gulung salah satu sisi kain atau tikar dari bagian bawah hingga atas.
d. Ulangi proses tersebut dengan sisi lainnya.
kerajinan Makrame, dari Prakarya hingga Ekspor Seni Kriya
Salah satu kegiatan Pramuka yang sangat dikenal adalah simpul menyimpul. Kegiatan sederhana dan menyenangkan ini ternyata bisa mendulang rupiah. Hal ini dilakukan Joko, seniman tali makrame dan tali kur. Hasil karyanya sudah dikirim hingga ke berbagai negara, seperti Jepang, Jerman, Belanda, dan Swiss.
“Ini kerajinan dari tali makrame atau tali kur. Lebih banyak dikenal tali simpul Pramuka. Mungkin di zaman saya masih sekolah dulu, kerajinan ini masih jadi prakarya yang dikenalkan ke siswa untuk belajar anyaman tali. Bisa dibilang senimannya pun sudah langka,” kata seniman tali makrame dan kur bernama Joko.
Kata makrame berasal dari bahasa Turki. Dengan tulisan Ma-kra’ma atau Miqramah. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan: bahwa makrame adalah bentuk suatu kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rangkaian benang pada awal atau akhir suatu tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.
Rata-rata produk dari tali makrame saat ini berupa gantungan kunci, gelang, dan tas. Padahal, kata Joko, bisa juga dibuat jadi meja gantung, akuarium gantung, gantungan pot bunga, tirai, hingga tempat tidur gantung yang biasa dipakai di pantai.
“Produk terbaru yang kita buat model akuarium gantung. Ini diberi lampu, jadi di kamar bisa juga untuk lampu tidur. Selain pelihara ikan, lampu dari akuarium bisa bikin ruangan keliatan bagus. Dan unik kan akuarium digantung. Itu model terbaru,” ujar pria berumur 35 tahun itu.
Perajin tali seperti ini, kata Joko, jumlahnya sudah sangat sedikit. Kegiatan merangkai tali pun sudah berkurang drastis, tidak seperti zaman dulu. “Saya sendiri awalnya tergerak dengan seni kerajinan tali ini karena meneruskan senior. Maestro tali makrame, almarhum Bambang Sumitro. Maestro pernah kerjasama sama suatu perusahaan besar membuat tas tali sebagai bonus wadah kemasan produk. Beliau fokus di tali makrame, mengajari ibu-ibu janda dan anak putus sekolah,” katanya.
Tags: kerajinan