... Kumpulan Kerajinan Tangan Banjarmasin: Panduan DIY dan Inspirasi Sulaman Terbaik

Seni Sulam Tradisional - Menggali Kreativitas Melalui Kerajinan Tangan Banjarmasin

Oleh-oleh Khas Banjarmasin yang Bisa Dijadikan Pilihan

Beberapa ikon pariwisata Kalimantan Selatan seperti kerbau rawa, pasar terapung, soto banjar, mungkin sudah tidak asing lagi dikalangan para wisatawan. Tapi bagaimana dengan oleh-oleh khas Banjarmasin? Berikut kami sajikan rekomendasi oleh-oleh khas Banjarmasin yang bisa jadi pilihan kamu untuk dibawa pulang.

Batu Mulia

Pernah mendengar kota Martapura? Yap, kota ini terkenal sebagai penghasil batu mulia di Kalimantan Selatan. Pasar Cahaya Bumi Selamat (CBS) dan Pasar Batu adalah pusat penjualan batu mulia ini. Batu mulia yang dijual disini dapat diolah menjadi kalung, gelang, cincin, atau ukiran-ukiran karakter. Lokasinya pun sangat strategis, sehingga jangan heran jika kamu akan melihat banyak wisatawan yang berkunjung di tempat ini.

Harga pernak-pernik yang terbuat dari batu mulia ini dibanderol dengan harga yang bervariasi, tergantung dari jenis batu yang dipilih. Ada yang seharga Rp 15 ribu, Rp 35 ribu, atau ada juga tas manik-manik yang dibanderol dengan harga Rp 70 ribu. Penjual pun berani mematok harga hingga ratusan juta rupiah untuk batu mulia sekelas sapphire dan sejenisnya. Sebelum membeli, kamu bisa menawar terlebih dahulu seperti di pasar tradisional pada umumnya.

Rabuk Ikan

Satu hal yang tidak boleh kamu lewatkan kalau berkunjung ke Banjarmasin, apalagi kalau bukan Rabuk Ikan Haruan atau yang akrab disebut abon ikan haruan. Melimpahnya ikan haruan atau gabus di kota ini, membuat olahan ikan ini mudah dijumpai di rumah-rumah makan.

Masyarakat Kalimantan Selatan pun sangat menyukai olahan ikan haruan ini. Selain dagingnya yang lembut serta rasanya yang gurih, ikan haruan kaya akan protein.

Sandal

Meskipun terlihat sederhana dan banyak ditemukan di Kota Banjarmasin, ternyata sandal menjadi produk buah tangan paling banyak dipilih. Anda bisa membeli beragam desain sandal dengan banyak warna dan harga. Motif serta karakter setiap sandal yang dijual di toko oleh-oleh sekarang sudah semakin unik, jadi sangat cocok untuk jadi buah tangan khas Banjarmasin.

Bentuk sandal yang dijual sebagai buah tangan khas Banjarmasin ini bentuknya seperti anyaman dari rotan. Kemudian ada tuisan serta gambar unik untuk mempercantik tampilan sandal. Tidak hanya itu saja, karena dari harga sandal pun cukup murah, sehingga sangat mudah dan terjangkauuntuk jadi buah tangan keluarga di rumah.

Baca Juga : Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan

Diskusi kami menjadi semakin seru bagi saya saat membicarakan tentang gerak gesit dari purun Al-Firdaus dan peran masyarakat sekitar.

Selain keahlian dasar mengolah purun, sejenis rumput liar yang tumbuh di lahan rawa, para penganyam sempat mendapatkan ilmu tambahan dalam memodifikasi produk akhir. Mereka pada awalnya hanya paham tentang pewarnaan kemudian mendapatkan ilmu tentang sulam pita, macrame dan beberapa variasi menggunakan kain dan bahan semi kulit.

Dari penjelasan Ibu Siti Mariyana, saya mendapatkan ilmu baru tentang pengolahan purun.

Bagi warga Kampung Purun, sumber daya alam yaitu purun itu sendiri, mereka dapatkan secara cuma-cuma. Mereka tinggal menjejak langkah di rawa yang tak jauh dari kediaman mereka, memotong berlembar-lembar lalu membawanya pulang. Jadi saya sangat paham jika mereka menetapkan harga dasar yang cukup ekonomis. Harga untuk setiap produk berkisar antara Rp2,000,00 hingga Rp20.000,00 tergantung ukuran, tingkat kesulitan pengerjaan dan modifikasi yang sudah dilakukan. Tapi untuk sebuah goodie bag natural, harga per tas adalah sekitar Rp10.000,00 hingga Rp15.000,00 per buah.

Sebagai titik awal dari sebuah rantai produksi, keberadaan para penganyam ini tentulah menjadikan mereka sebagai pusat penentu dari harga yang akan sampai di tangan konsumen.

Saya, Yossie dan Ibu Siti Mariyana kemudian banyak berbincang tentang memoles purun agar bernilai lebih.

Bagi mereka, dengan pemikiran sederhana, mendapatkan ilmu tambahan diluar teknik dasar, adalah satu keberuntungan yang mereka dapatkan dari para pembina. Jadi pada dasarnya, mereka menunggu hingga ide penambahan pengetahuan dan ketrampilan itu datang langsung dari para donatur.

Purun. Kearifan Lokal Suku Banjar yang Terus Lestari

Udara panas luar biasa menerjang wajah dan seluruh tubuh, saat saya melangkah masuk ke dalam mobil. Perut kenyang mengiringi karena kebetulan, di saat yang sama, saya, Yossie dan Yanna baru saja makan heboh di Rumah Makan Pondok Garuda yang berada di tengah kota Banjarbaru. Obrolan kami di dalam mobil pun tersendat-sendat karena rasa kantuk yang mendadak menyerang. Bagai sebuah panggilan alam. Makan, kenyang, ngantuk dan tidur.

Tapi niatan untuk tidur sejenak batal dengan sendirinya saat saya mendengarkan penjelasan Yossie tentang tempat yang sedang kami tuju. Ibu dua orang putri tersebut lancar, lincah dan semangat mengurai rinci tentang Kampung Purun Alam yang berada di Desa Guntung Manggis, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Sebuah desa/kampung yang sepanjang jalan isinya adalah para produsen, perajin dan UKM yang berkonsentrasi pada kerajinan anyaman purun.

Ocehan Yossie saya dengarkan dengan penuh perhatian meskipun mata mulai mengerjap-ngerjap tak jelas.

Bagi saya, yang juga adalah seorang pejuang produk kreatif, mendengarkan kisah sukses sebuah UKM adalah satu hal yang patut disimak. Ada banyak pelajaran hidup dan geliat usaha yang pantas untuk dilamati, dihormati dan dihargai. Apalagi, lewat uraian Yossie, saya mendapatkan informasi bahwa kerajinan menganyam ini dikuasai oleh semua warga kampung. Sebuah ketrampilan yang mengikat semua ibu-ibu untuk saling bergotong royong dan membantu usaha suami demi mengepulnya asap dapur.

Yossie juga menjelaskan bahwa menganyam sesungguhnya adalah bukti nyata dari filosofi Bauntung. Sebuah filosofi urang Banjar (suku Banjar) yang bermakna bahwa orang Banjar harus memiliki ketrampilan hidup. Sedari kecil mereka diajarkan ketrampilan tertentu agar dapat hidup mandiri, seperti halnya mengayam purun yang diwariskan secara turun temurun.


Tags: kerajinan tangan banjarmasin

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia