... Panduan Kerajinan Tekat Riau: Cara Membuat Seni Sulaman Tradisional!

Kerajinan Tekat Riau - Kecantikan Seni Jahit Tradisional untuk Inspirasi DIY Anda

RUMAH ADAT "SALASO JATUH KEMBAR"

TEMPAT MUSYAWARAH ADAT KEPULAUAN RIAU

Ada keunikan tersendiri jika kita membicarakan soal rumah adat di Kepulauan Riau. Di sana kita akan sangat mudah menjumpai beragam jenis rumah tradisional seperti Rumah Melayu Atap Lontik, Melayu Atap Limas, Melayu Lipat Kajang, Balai Salaso Jatuh, dan Rumah Adat Salaso Jatuh Kembar. Rumah Selaso
Jatuh Kembar dipopulerkan dan ditetapkan oleh Gubernur Riau Imam Munandar sebagai Rumah Adat kebudayaan masyarakat Riau.
Riau memang sangat kaya dengan keragaman seni dan budayanya, seperti halnya keragam bentuk dari rumah adat yang terdapat di kabupaten dan kota di Provinsi Riau. Keragaman tersebut terjadi karena secara geografi provinsi Riau terpisahkan laut antara satu pulau dengan lainnya. Mungkin jaman dahulu faktor tersebut menjadi akibat dari sulitnya komuikasi sehingga saling mengisolasi diri. Maka antara satu daerah dan lainya walau agak mirip tapi bentuk budaya dan rumahnya sedikit berbeda.

Namun dari keragaman bentuk rumah tradisional yang terdapat di Riau, ada kesamaan jenis dan gaya arsitektur. Dari jenisnya, rumah tradisional masyarakat Riau pada umumnya adalah rumah panggung yang berdiri diatas tiang dengan bentuk bangunan persegi panjang. Dari beberapa bentuk rumah ini hampir serupa, baik tangga, pintu, dinding, susunan ruangannya sama, dan memiliki ukiran melayu seperti selembayung, lebah bergayut, pucuk rebung dll.

Keumuman berikutnya terletak pada arah rumah tradisional masyarakat Riau yang dibangun menghadap ke sungai. Ini terjadi karena masyarakat tardisional Riau menggunakan sungai sebagai sarana transfortasi. Maka tak heran jika kita akan menemukan banyak perkampungan masyarakat Riau terletak di sepanjang pinggiran sungai Siak, Mandau, Siak Kecil dan pada anak sungai di pedalam lainnya. Karena tipographi pemukiman masyarakat Riau yang demikian, maka kita akan mendapati pangkalan tempat menambatkan perahu dan juga tempat mandi di muka rumah masing-masing.

Sejarah Batik Riau

Awal mula batik masuk ke pulauan Riau pada tahun 1824-1911 masehi pada zaman melayu kuno yaitu kerajaan Daik lingga. Namun ada perbedaan antara batik didaerah lain, batik Riau tidak menggunakan lilin sebagai perintang warna namun menggunakan pewarna perak atau perunggu. Kain yang di gunakan untuk membantik yaitu kain halus seperti sutra.

Pada tahun 1985 pemerintahan Riau mengadakan upaya membangkitkan semangat masyarakat untuk membantik guna melestarikan budaya batik. Pelatihan ini di ikuti oleh beberapa masyarakat Riau yang ingin mengetahui batik labih jauh lagi. Pelatihan yang di berikan seperti cara membuat batik, Teknik yang di gubakan dan mengenai motif-motif yang di sesuaikan dengan budaya maysarakat riau.

Mayarakat Riau mulai membatik menggunakan canting seperti masyarakat di jawa. Teknik dan cara membatik pun sama seperti yang di ajarkan dari jawa namun yang membedakan adalah motifnya saja.

Pada tahun 1990an terkenal batik selerang di kepulauan riau. Namun sayangnya batik motif ini semakin lama semakin menghilang. Era presiden SBY di promosikan kembali batik khas Riau sebagai budaya. Kemudian ada beberapa motif-motif baru khas kebudayaan riau.

TARI ZAPIN

B. Teknik Persembahan Tarian Zapin
Sebagai sebuah tarian persembahan, Tarian Zapin terbagi kepada 3 peringkat:
Peringkat ke-1: Pemukaan atau pembuka tari
Peringkat ke-2: Pecahan atau gerak serta lenggang tari
Peringkat ke-3: Penutup tarian
Tarian Zapin menumpukan pada langkahan dengan posisi kaki selalu tertutup dan tidak merendah. Kebanyakan posisi badan selalu bergerak seperti ombak mengalun. Posisi tangan tidak diperlihatkan secara jelas, tangan kanan maupun tangan kiri berada dibawah bahu. Biasanya lagu yang dinyanyikan dalam Tarian Zapin berunsur keagamaan, kata-kata nasihat, pujian kepada kebesaran agama dan kesempurnaan Budi Pekerti.

D. Alat Musik Pengiring Tarian Zapi n
Alat musik utama yang digunakan untuk mengiringi Tarian Zapin adalah gambus, rebana, gendang dan marwas tetapi, untuk Zapin Arab hanya menggunakan alat musik berupa Marwas dan Gambus. Petikan gambus untuk membawakan lagu sedangkan rentak gendang / rebana menentukan retak dan pecahan tari. Lagu-lagu pengiring tarian Zapin pertama kali diciptakan oleh Tengku Mansor dan dinyanyikan oleh istrinya Cik Norlia yang berasal dari Singapura. Beberapa lagu yang diciptakannya adalah: Ya Salam, Yale-Yale, Tanjung Serindit, Sri Pekan, Lancang Kuning, Gambus Palembang, dan Lancang Daik. Contoh lagu-lagu pengiring tarian Zapin lainnya adalah: Nasib Lancang Kuning, Pulut Hitam, Bismillah, Sanaah, Saying Sarawak, Lancing Balai, Anak Ayam Patah, Zapin Asli, Gendang Rebana, dll.


Tags: kerajinan

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia