... Kerajinan DIY: Mengapa Kerajinan yang Menonjolkan Fungsi Disebut Fungsional?

Kerajinan Jarum yang Mementingkan Fungsionalitas - Seni dan Kreativitas dalam DIY

Apa Manfaat Kerajinan yang Memanfaatkan Fungsi?

Hasil kerajinan fungsional memiliki beberapa manfaat yang signifikan, antara lain:

Fungsi Praktis

Kerajinan fungsional dirancang untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka memberikan solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan manusia, seperti kursi yang nyaman untuk duduk, meja untuk bekerja, atau piring untuk menyajikan makanan. Dengan menggunakan kerajinan fungsional, kita dapat meningkatkan kenyamanan, efisiensi, dan fungsionalitas aktivitas sehari-hari.

Keseimbangan Antara Fungsi dan Estetika

Kerajinan fungsional menggabungkan nilai estetika dengan kegunaan praktis. Mereka tidak hanya fungsional dalam memenuhi tujuan tertentu, tetapi juga menyajikan keindahan visual atau keanggunan desain. Hasil kerajinan ini dapat memberikan kepuasan estetika dan meningkatkan suasana ruangan atau pengalaman pengguna.

Peningkatan Kualitas Hidup

Dengan menggunakan kerajinan fungsional, kualitas hidup kita dapat meningkat. Misalnya, mebel yang nyaman dan ergonomis dapat memberikan dukungan yang tepat untuk tubuh dan membantu mengurangi ketegangan atau ketidaknyamanan saat digunakan. Peralatan dapur yang efisien dapat memudahkan proses memasak. Kerajinan fungsional yang baik dapat membuat kegiatan sehari-hari menjadi lebih menyenangkan, praktis, dan efisien.

Nilai Ekonomis

Hasil kerajinan fungsional yang berkualitas tinggi sering kali memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Mereka bisa menjadi produk yang dicari oleh konsumen dan memiliki pasar yang stabil. Membuat dan menjual kerajinan fungsional dapat menjadi sumber penghasilan atau bisnis yang menguntungkan bagi pengrajin atau pelaku industri kerajinan.

Konservasi dan Ramah Lingkungan

Kerajinan fungsional yang tahan lama dan dibuat dengan bahan-bahan berkualitas dapat mengurangi konsumsi produk jadi yang sifatnya sekali pakai. Dengan memilih kerajinan fungsional yang berkualitas, kita dapat mengurangi limbah dan dampak negatif terhadap lingkungan.

2 Fungsi produk kerajinan

Fungsi produk kerajinan dapat dibedakan menjadi dua. Jelaskan!

Pada dasarnya, fungsi produk kerajinan dapat dibedakan menjadi dua, yakni fungsi pakai serta fungsi hias.

Berikut penjelasannya yang dilansir dari buku Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah Berbasis Rumah Tangga (2020) karya Yadi Hartono, dkk:

Fungsi pakai

Produk kerajinan yang memiliki fungsi pakai merupakan kerajinan yang bisa dimanfaatkan sebagai alat, wadah, atau pelengkap busana.

Contohnya lemari, meja dan kursi, bros, tas rotan, tudung saji anyaman bambu, asbak, dan lain-lain.

Fungsi hias

Fungsi produk kerajinan ini meliputi segala bentuk kerajinan yang dimanfaatkan dengan dipajang atau digunakan sebagai hiasan atau untuk memperindah ruangan.

Contohnya lukisan, patung, ukiran, kolase, mozaik, bingkai foto, bunga plastik, dan lain-lain.

Fungsi Seni Kriya

Seni kria diminati dengan tujuan yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan kebutuhan setiap orang berbeda-beda pula Karena itu seniman-seniman kria sering membuat bermacam-macam jenis produk seni kria.

Secara garis besar fungsi seni kriya terbagi atas 3 golongan, yaitu:

Di lingkungan kita sehari-hari, sering kita temukan produk seni kriya yang berfungsi sebagai mainan. Hasil karya seni ini biasanya dibuat untuk konsumsi anak-anak. Pada umumnya hasil karya seni kriya yang berfungsi untuk mainan dibuat secara sederhana dengan harga yang relatif murah. Contoh hasil karya seni kriya yang berfungsi sebagai mainan antara lain, boneka, mobil-mobilan, pistol-pistolan, lego, papan dakon atau congklak, dan lain-lain.

Hasil karya seni kriya yang berfungsi sebagai dekorasi atau hiasan biasanya lebih mementingkan unsur keindahan dari pada fungsinya. Karena itu bentuk-bentuknya mengalami modifikasi. Bahkan tidak jarang benda jenis ini tidak dapat memenuhi fungsinya yang semestinya. Banyak produk seni kria yang berfungsi sebagai benda pajangan. Benda-benda seni kriya untuk dekorasi biasanya digunakan sebagai penghias dekorasi ruangan, seperti ruang kantor atau rumah.

Contoh hasil karya seni kriya yang digunakan sebagai dekorasi antara lain, wayang, payung hias, guci, relief, vas dengan bunganya, hiasan ukir kayu, dan lain-lain.

Seni Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatannya

a. Seni Kriya Ukir atau Seni Kriya Pahat
Jenis, bahan, bentuk dan teknik dalam seni pahat sangatlah beragam, mulai dari jenis patung, ukiran
dan aneka kerajinan lainnya. Selain menggunakan kayu, seni pahat juga menggunakan aneka logam, batu, serta tulang dan kulit hewan sebagai bahan dasarnya. Bali merupakan salah satu daerah yang paling banyak menghasilkan seni pahat yang berupa patung, ukiran hingga berbagai macam barang kerajinan lainnya, salah sat hasil pahat dari bali adalah patung arca dengan bahan baku batu andesit.

b. Seni Kriya Batik
Proses pembuatan kain batik bisa dilakukan dengan berbagai macam tekhnik diantaranya adalah teknik cap, tulis, ikat celup dan teknik lukis. Teknik batik tulis adalah salah satu teknik membantik yang paling banyak digunakan di Indonesia. Selain di pulau jawa, batik juga terdapat di pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatra dan Bali. Corak kain batik dari setiap daerah juga beraneka ragam. Corak batik jawa umumnya bergaya naturalis dengan sentuhan warna yang beragam.

c. Seni Kriya Tenun
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kain tenun terbesar di dunia terutama dalam hal keragaman corak hiasannya. Tenun terdiri dari dua jenis yaitu tenun songket, dan tenun ikat. Perbedaannya ada pada teknik pembuatan dan bahan yang digunakan. Tenun songket berupa benang perak, emas atau benang sutra. Daerah-daerah di Indonesia terkenal dengan penghasil tenun ikat adalah aceh, sulawesi tengah, bali, sumatra utara, toraja (sulawesi selatan), NTT, kalimantan timur, flores, dan kalimantan bvarat. Sedangkan daerah penghasil tenun songket adalah sumatra barat, aceh, riau, sumatra utara, lombok, palembang, sumatra barat, nusa tenggara dan maluku.

d. Seni Kriya Anyaman
Seni kriya anyaman adalah tehnik membuat dengan mengatur bahan-bahan dasarnya dalam bentuk yang tindih- menindih, silang-menyilang, dan lipat-melipat pakat dan lungsen dengan pola tertentu. Bahan-bahan yang digunakan dalam seni kriya anyaman adalah rotan, bambu, pandan, lontar, mendong, enceng gondok, kertas, plastik, dan tali. Pusat kerajinan anyaman yaitu di Bali, Sulawesi, Tasikmalaya, Kalimantan dan Papua.

Batasan Seni Murni

Namun bukan berarti perupa murni dapat meracau seenaknya menciptakan benda yang menurut ia adalah seni. Bagi kalangan awam, beberapa seniman murni mungkin tampak seperti itu. Kenyataannya, banyak tantangan yang harus dihadapi ketika seseorang menciptakan karya seni murni.

Karya seni murni harus mendapatkan pengakuan dari para penggiat dunia seni yang akan mengapresiasi, mengkaji, dan mengkritik karya seni. Para penggiat dunia seni tersebut meliputi: kritikus seni, akademisi, kurator, pemilik galeri, perupa murni lain, hingga para kolektor yang akan membeli karya mereka. Sebetulnya masyarakat umum juga merupakan bagian dari lingkaran sosial seni, namun seorang perupa murni dapat mengabaikan satu atau dua, bahkan semua lingkaran medan seni tersebut.

Intinya, meskipun seni rupa murni adalah bidang yang sangat bebas dan memang seharusnya membebaskan, masih terdapat batasan-batasan umum yang mengaturnya. Berbagai pergolakan politik hingga ke polemik dari berbagai kalangan masyarakat seni dapat terjadi di dalamnya. Hanya kebebasan itu sendiri yang dapat bebas dari lingkaran sosial kehidupan manusia.


Tags: kerajinan yang fungsi

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia