... 5 Keuntungan Luar Biasa yang Diperoleh Penjahit dari Keterampilan Jahit DIY

Manfaat yang Didapat oleh Penjahit dalam Dunia Kerajinan Tangan dan DIY

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, bisa dipahami bahwa upah borongan merupakan sistem pengupahan yang dapat diterapkan di berbagai industri yang pekerjaannya diukur berdasarkan satuan hasil, seperti industri kontraktor, pakaian, elektronik, dan sebagainya.

Apabila saat ini perusahaan Anda menerapkan sistem upah borongan, untuk mempermudah perhitungannya, Anda dapat menggunakan Gajihub, sebuah software payroll dan HR yang dengan beragam fitur canggihnya.

Salah satunya, Anda dapat memanfaatkan fitur payroll, yang memungkinkan Anda untuk mengatur nilai gaji, tunjangan, dan THR dengan mudah.

Selain itu, Gajihub juga dapat melakukan proses penggajian terkait seluruh komponen penghasilan hingga pemotongan upah karyawan secara otomatis.

Yuk, coba gratis selama 14 hari dengan klik tautan ini.

Catatan Kaki:

Industri Apa yang Menerapkan Sistem Upah Borongan?

Secara umum, sistem upah borongan digunakan untuk berbagai industri yang pekerjaannya dapat diukur dalam satuan pekerjaan atau produksi tertentu. Berikut beberapa contohnya:

1. Industri Konstruksi

Pekerjaan seperti pemasangan pipa, pengecatan, pemasangan lain, dan sebagainya sering kali menggunakan sistem upah borongan.

Pekerja atau kontraktor akan dibayar berdasarkan berapa banyak pekerjaan yang berhasil diselsaikan, misalnya dengan menghitung berapa banyak meter persegi lantai yang dipasang.

2. Industri Pakaian

Pekerjaan yang berkaitan denngan pakaian biasanya juga menerapkan sistem upah borongan. Para pekerja dibayar berdasarkan jumlah pakaian yang berhasil mereka jahit.

3. Manufatktur Elektronik

Dalam produksi elektronik seperti perakitan komponen atau perangkat elektronik, pekerjaan bisa diukur berdasarkan berapa banya produk yang berhasil dirakit atau diuji.

4. Industri Pertanian

Pekerjaan dalam industri pertanian melibatkan panen buah-buahan, pemetikan tanaman, dan pemangkasan tanaman, sehingga lebih cocok dengan sistem upah borongan. Pekerja dibayar bedasarkan seberapa banyak hasil pertanian yang berhasil mereka garap.

5. Pabrik Makanan dan Minuman

Industri pabrik makanan juga dapat menggunakan sistem upah borongan, misalnya berdasarkan jumlah unit yang berhasil dikemas.

6. Industri Logistik dan Pengiriman

Pekerjaan seperti pemindahan barang, pengemasan, dan pengirimanan bisa menggunakan sistem upah borongan berdasarkan jumlah pekerjaan yang berhasil diselesaikan.

7. Industri Kontraktor dan Renovasi

Jawaban

keuntungan maksimum yang dapat diperoleh penjahit tersebut adalah .css-fuon36

sehingga didapat pertidaksamaan

menyatakan banyak sesuatu tidak mungkin bernilai negatif , sehingga

dan dari sebuah pakaian jenis II sebesar , sehingga fungsi objektifnya adalah :

Menentukan titik potong garis dengan sumbu koordinat

Selanjutnya, gambarkan daerah himpunan penyelesaiannya. Ingat :

    • titik potong kedua garis (koordinat C)

    Persamaan kalikan diperoleh dari persamaan dan ke persamaan diperoleh

    Jadi, titik potong kedua garis adalah .

    Substitusikan titik - titik pojok ke fungsi objektifnya

    Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
    di sesi Live Teaching, GRATIS!

    Penerapan Break Even Point dalam Break Even Analysis

    Poin penting tentang break even point, bagaimana menerapkan break even point untuk menghasilkan keuntungan yang kamu inginkan dengan menggunakan break even analysis. Dengan contoh di atas, maka cara menghitungnya akan seperti ini

    N unit yang dibutuhkan = (20.000.000 : margin kontibusi) + BEP unit

    N unit = (20.000.000 : 20.000) + 2.500

    N unit = 1.000 +2.500

    Dengan menggunakan korelasi dari metode break even point dan break even analysis, manajer produksi XYZ dapat mengetahui berapa banyak unit yang harus terjual agar perusahaan XYZ mendapat keuntungan yang di inginkan. Dalam contoh kasus ini Perusahaan XYZ harus menjual sebanyak 3.500 unit agar memperoleh keuntungan sebesar Rp.20.000.000.

    Rumus titik impas

    Anda perlu mengetahui biaya tetap dan variabel bisnis Anda jika Anda ingin menggunakan rumus titik impas.

    TR = TC
    P x X = TFC + V x V
    P x X – V x X = TFC
    (P – V) x X = TFC
    X = TFC / P – V

    • TR: Pendapatan total/Total Revenue
    • TC: Biaya total/Total Cost
    • TFC: Biaya tetap total/Total Fixed Cost
    • P: Harga
    • V: Biaya variabel per unit
    • dasar nilai

    BEP = FC / (1 – VC / P)

    • FC: Biaya tetap
    • P: Harga jual per unit
    • VC: Biaya variabel per unit

    Tags: jahit yang diperoleh

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia