... 5 Keuntungan Luar Biasa yang Diperoleh Penjahit dari Keterampilan Jahit DIY

Manfaat yang Didapat oleh Penjahit dalam Dunia Kerajinan Tangan dan DIY

Apa saja sih kerjaan seorang penjahit?

Pekerjaan penjahit adalah menyambung kain, kulit binatang, bulu, pepagan atau bahan-bahan lainnya yang dapat dilewati jarum jahit serta benang.

Pekerjaan menjahit ini memiliki beberapa tahap, mulai dari yang awal membuat pola hingga proses menjahitnya.

Dalam istilah design pola merupakan bagian-bagian yang terbuat dari kertas untuk dijiplak di atas kain sebelum digunting dan dijahit.

Pola dibuat berdasarkan model pakaian dan untuk ukurannya disesuaikan dengan badan si pemakainya.

Sesaat sebelum pola diangkat dari kain, tanda-tanda dan garis-garis pada pola dijiplak terlebih dulu ke atas kain dengan bantuan karbon jahit atau kapur jahit dan rader.

Meskipun menggunakan mesin jahit lebih rapi, akan tetapi tidak semuanya teknik jahitan dapat dilakukan dengan mesin tersebut.

Tahap terakhir yaitu penyetrikaan pada bagian-bagian yang sulit seperti kerah, lengan baju agar tidak kaku.

Penerapan Break Even Point dalam Break Even Analysis

Poin penting tentang break even point, bagaimana menerapkan break even point untuk menghasilkan keuntungan yang kamu inginkan dengan menggunakan break even analysis. Dengan contoh di atas, maka cara menghitungnya akan seperti ini

N unit yang dibutuhkan = (20.000.000 : margin kontibusi) + BEP unit

N unit = (20.000.000 : 20.000) + 2.500

N unit = 1.000 +2.500

Dengan menggunakan korelasi dari metode break even point dan break even analysis, manajer produksi XYZ dapat mengetahui berapa banyak unit yang harus terjual agar perusahaan XYZ mendapat keuntungan yang di inginkan. Dalam contoh kasus ini Perusahaan XYZ harus menjual sebanyak 3.500 unit agar memperoleh keuntungan sebesar Rp.20.000.000.

Rumus titik impas

Anda perlu mengetahui biaya tetap dan variabel bisnis Anda jika Anda ingin menggunakan rumus titik impas.

TR = TC
P x X = TFC + V x V
P x X – V x X = TFC
(P – V) x X = TFC
X = TFC / P – V

  • TR: Pendapatan total/Total Revenue
  • TC: Biaya total/Total Cost
  • TFC: Biaya tetap total/Total Fixed Cost
  • P: Harga
  • V: Biaya variabel per unit
  • dasar nilai

BEP = FC / (1 – VC / P)

  • FC: Biaya tetap
  • P: Harga jual per unit
  • VC: Biaya variabel per unit

Seorang penjahit akan membuat dua jenis pakaian. Pakaian jenis Imemerlukan 1 m kain polos dan 1 , 5 m kain bermotif, sedangkan pakaian jenis II memerlukan 2 m kain polos dan 0 , 5 m kain bermotif. Bahan yang tersedia adalah 30 m kain polos dan 15 m kain bermotif. Penjahit tersebut mendapatkan keuntungan dari sebuah pakaian jenis I sebesar Rp 15.000 , 00 dan dari sebuah pakaian jenis II sebesar Rp 20.000 , 00 . Keuntungan maksimum yang dapat diperoleh penjahit tersebut adalah .

Seorang penjahit akan membuat dua jenis pakaian. Pakaian jenis I memerlukan 1 m kain polos dan 1 , 5 m kain bermotif, sedangkan pakaian jenis II memerlukan 2 m kain polos dan 0 , 5 m kain bermotif. Bahan yang tersedia adalah 30 m kain polos dan 15 m kain bermotif. Penjahit tersebut mendapatkan keuntungan dari sebuah pakaian jenis I sebesar Rp 15.000 , 00 dan dari sebuah pakaian jenis II sebesar Rp 20.000 , 00 . Keuntungan maksimum yang dapat diperoleh penjahit tersebut adalah .

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, bisa dipahami bahwa upah borongan merupakan sistem pengupahan yang dapat diterapkan di berbagai industri yang pekerjaannya diukur berdasarkan satuan hasil, seperti industri kontraktor, pakaian, elektronik, dan sebagainya.

Apabila saat ini perusahaan Anda menerapkan sistem upah borongan, untuk mempermudah perhitungannya, Anda dapat menggunakan Gajihub, sebuah software payroll dan HR yang dengan beragam fitur canggihnya.

Salah satunya, Anda dapat memanfaatkan fitur payroll, yang memungkinkan Anda untuk mengatur nilai gaji, tunjangan, dan THR dengan mudah.

Selain itu, Gajihub juga dapat melakukan proses penggajian terkait seluruh komponen penghasilan hingga pemotongan upah karyawan secara otomatis.

Yuk, coba gratis selama 14 hari dengan klik tautan ini.

Catatan Kaki:

Apakah Sistem Upah Borongan Menguntungkan?

Ya, sistem upah borongan menguntungkan baik dari sisi produsen maupun pekerja. Berikut adalah beberapa keuntungan dari menggunakan sistem pembayaran upah borongan (per piece):

1. Peningkatan Produksi dan Efisiensi

Sistem pembayaran borongan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas karyawan dengan memastikan mereka bekerja keras untuk mencapai tujuan mereka.

Sebab, karyawan tahu bahwa mereka bisa mendapatkan pembayaran lebih tinggi jika melaksanakan tugas dengan efisien dan cepat.

2. Pengawasan Minimal

Dalam sistem borongan, karyawan memerlukan sedikit atau bahkan tidak memerlukan pengawasan saat menjalankan tugas. Sebab, sistem ini mendorong karyawan untuk mandiri dan bekerja dengan cepat agar pendapatan mereka meningkat.

3. Perhitungan Gaji Lebih Mudah

Sistem ini membuat pembayaran lebih mudah, karena pengusaha sudah setuju terkait jumlah unit yang harus diselesaikan karyawan, dan karyawan sudah setuju mengenai tarif bayar per unit.

4. Terhindari dari Pemborosan Waktu

Berbeda dari sistem satuan waktu, karyawan dalam sistem borongan hanya menerima upah untuk tugas yang mereka selesaikan, sehingga jika mereka tidak bekerja maka mereka tidak akan mendapat upah.

Akibatnya, karyawan dalam sistem borongan dapat menghindari pemborosan waktu, yang dapat mempengaruhi pendapatan mereka.

5. Peningkatan Produksi

Sifat mandiri dari sistem borongan membuat karyawan selalu bekerja lebih keas untuk mencapai tujuan terkait pendapatan mereka. Dengan demikian, biaya produksi pun akan berkurang, sementara tingkat produksi meningkat.

6. Evaluasi Diri Karyawan

Secara umum, karyawan akan menentukan tujuan mereka dan berusaha mencapainya.

Ini memungkinkan mereka untuk mengevaluasi diri sendiri dan menentukan apakah akan mempertahankan atau mengubah target mereka, tergantung pada kemmapuan dan tanpa campur tangan dari pengusaha.


Tags: jahit yang diperoleh

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia