... 5 Keuntungan Luar Biasa yang Diperoleh Penjahit dari Keterampilan Jahit DIY

Manfaat yang Didapat oleh Penjahit dalam Dunia Kerajinan Tangan dan DIY

Break Even Point (Titik Impas atau Balik Modal) | Rumus, Contoh Soal dan Jawaban

Pengertian BEP atau Break Even Point adalah total pendapatan yang didapatkan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Total keuntungan dan kerugian pada titik BEP adalah 0, artinya di titik ini adalah titik impas, dimana perusahaan dalam posisi netral. Yang dimana perusahaan tidak mengalami kerugian maupun keuntungan.

Rumus Titik Impas (Break Even Point)

Untuk menghitung break-even point dalam satuan menggunakan rumus:

Break Even Point = Biaya Tetap ÷ (Harga Penjualan per Unit – Biaya Variabel per Unit)

Biaya Tetap – Biaya tetap adalah biaya yang biasanya tidak berubah, atau hanya berubah sedikit. Contoh biaya tetap untuk bisnis adalah biaya utilitas dan sewa bulanan.

Harga Jual per Unit– Ini adalah berapa banyak perusahaan akan membebankan konsumen hanya untuk satu produk yang perhitungannya sedang dilakukan.

Biaya Variabel per Unit– Biaya variabel adalah biaya yang terkait langsung dengan produksi suatu produk, seperti tenaga kerja yang disewa untuk membuat produk itu, atau bahan yang digunakan. Biaya variabel sering berfluktuasi, dan biasanya merupakan pengeluaran terbesar perusahaan.

Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi BEP

Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi Break Even Point ini dapat dihitung dengan cara membagi total biaya tetap produksi (Production Fixed Cost) dengan Harga Jual per Unit (Sales Price per Unit) dikurangi biaya Variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk (Variable Cost). Berkut ini adalah persamaan atau Rumus BEP tersebut :

Bagaimana prospek masa depan jadi penjahit?

Prospek kerja penjahit adalah masih sangat terbuka lebar untuk kamu serta sangatlah menguntungkan dan tetap memberikan penghasilan yang lumayan.

Apalagi jika kamu memiliki keahlian khusus, usaha jahit adalah profesi yang paling prospektif.

Sebab menjahit merupakan keterampilan yang tidak semua orang mampu mengerjakannya dengan mudah, sehingga jasa seorang penjahit akan terus dibutuhkan dalam bidang yang semakin berkembang.

Itulah berbagai informasi mengenai profesi seorang penjahit, apakah kamu berminat untuk menjalankan usaha tersebut?

Misalkan banyaknya barang jenis I dan banyaknya barang jenis II Berdasarkan data pada tabel maka dapat dibuat model matematika sebagai berikut: Pertidaksamaan pada model matematika di atas dapat ditentukan himpunan penyelesaiannya dengan menggunakan grafik seperti berikut: Titik potong garis 6 x + 5 y ​ = ​ 1.200 ​ terhadap adalah Titik potong garis x + y = 220 terhadap adalah x + y = 220 , x = 220 − y . Substitusi nilai x = 220 − y pada 6 x + 5 y ​ = ​ 1.200 ​ untuk menentukan titik potong antara garis sebagai berikut: 6 x + 5 y 6 ( 220 − y ) + 5 y 1320 − 6 y + 5 y − y − y y ​ = = = = = = ​ 1.200 1.200 1.200 1.200 − 1320 − 120 120 ​ y = 120 maka x = 220 − y = 220 − 120 = 100 . Jadi titik kedua garis tersebut adalah ( 100 , 120 ) . Kemudia kita gambar grafiknya diperoleh Berdasarkan gambar di atas, titik sudut dari himpunan penyelesaiannya adalah Kemudian kita substitusikan titik-titik tersebut pada diperoleh Jadi keuntungan maksimum yang diperoleh adalah Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah D.

Misalkan banyaknya barang jenis Idan banyaknya barang jenis II

Berdasarkan data pada tabel maka dapat dibuat model matematika sebagai berikut:

Pertidaksamaan pada model matematika di atas dapat ditentukan himpunan penyelesaiannya dengan menggunakan grafik seperti berikut:
Titik potong garis 6 x + 5 y ​ = ​ 1.200 ​ terhadap adalah

Titik potong garis x + y = 220 terhadap adalah

x + y = 220 , x = 220 − y . Substitusi nilai x = 220 − y pada 6 x + 5 y ​ = ​ 1.200 ​ untuk menentukan titik potong antara garis sebagai berikut:

6 x + 5 y 6 ( 220 − y ) + 5 y 1320 − 6 y + 5 y − y − y y ​ = = = = = = ​ 1.200 1.200 1.200 1.200 − 1320 − 120 120 ​

y = 120 maka x = 220 − y = 220 − 120 = 100 .
Jadi titik kedua garis tersebut adalah ( 100 , 120 ) . Kemudia kita gambar grafiknya diperoleh

Industri Apa yang Menerapkan Sistem Upah Borongan?

Secara umum, sistem upah borongan digunakan untuk berbagai industri yang pekerjaannya dapat diukur dalam satuan pekerjaan atau produksi tertentu. Berikut beberapa contohnya:

1. Industri Konstruksi

Pekerjaan seperti pemasangan pipa, pengecatan, pemasangan lain, dan sebagainya sering kali menggunakan sistem upah borongan.

Pekerja atau kontraktor akan dibayar berdasarkan berapa banyak pekerjaan yang berhasil diselsaikan, misalnya dengan menghitung berapa banyak meter persegi lantai yang dipasang.

2. Industri Pakaian

Pekerjaan yang berkaitan denngan pakaian biasanya juga menerapkan sistem upah borongan. Para pekerja dibayar berdasarkan jumlah pakaian yang berhasil mereka jahit.

3. Manufatktur Elektronik

Dalam produksi elektronik seperti perakitan komponen atau perangkat elektronik, pekerjaan bisa diukur berdasarkan berapa banya produk yang berhasil dirakit atau diuji.

4. Industri Pertanian

Pekerjaan dalam industri pertanian melibatkan panen buah-buahan, pemetikan tanaman, dan pemangkasan tanaman, sehingga lebih cocok dengan sistem upah borongan. Pekerja dibayar bedasarkan seberapa banyak hasil pertanian yang berhasil mereka garap.

5. Pabrik Makanan dan Minuman

Industri pabrik makanan juga dapat menggunakan sistem upah borongan, misalnya berdasarkan jumlah unit yang berhasil dikemas.

6. Industri Logistik dan Pengiriman

Pekerjaan seperti pemindahan barang, pengemasan, dan pengirimanan bisa menggunakan sistem upah borongan berdasarkan jumlah pekerjaan yang berhasil diselesaikan.

7. Industri Kontraktor dan Renovasi


Tags: jahit yang diperoleh

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia