"Panduan Praktis Menggunakan Klem Penarik Benang AKDR"
AKDR Hormonal dan Non-Hormonal, Mana yang Paling Cocok Untuk Anda?
Penggunaan alat kontrasepsi sudah semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia, masyarakat sudah mulai sadar untuk mulai mengikuti program keluarga berencana.
Ada banyak pilihan metode kontrasepsi, mulai dari metode alami hingga metode yang cukup invasif dengan memotong saluran reproduksi.
Walaupun masyarakat sudah mulai sadar tentang pentingnya mencegah kehamilan yang tidak direncanakan dengan menggunakan alat kontrasepsi, tetapi edukasi di masyarakat mengenai pilihan metode kontrasepsi masih kurang.
Kebanyakan masyarakat Indonesia minum pil kb setiap hari sebagai metode kontrasepsi mereka. Sedangkan metode ini kurang praktis, karena membutuhkan disiplin yang sulit untuk dilakukan oleh kebanyakan ibu-ibu yang memiliki jadwal yang padat.
Menurut para ahli, alat kontrasepsi yang paling efektif dan efisien adalah penanaman alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau yang dikenal dengan KB Spiral. Mungkin karena alat perangkat AKDR aman, efisien, dan super efektif.
AKDR adalah plastik berbentuk T seukuran uang logam yang ditempatkan di dalam rahim untuk mencegah kehamilan.
Ada dua jenis perangkat AKDR: hormonal dan non-hormonal. Saat ini ada empat merek AKDR hormonal — Mirena, Skyla, Liletta, dan Kyleena — dan satu merek AKDR non-hormonal, ParaGard.
Anda mungkin pernah mendengar tentang keduanya, tetapi apa perbedaan antara keduanya dan mana yang paling tepat untuk Anda? Untuk lebih lengkapnya, mari disimak artikel yang satu ini.
Sebaiknya seberapa sering cek benang IUD?
Ada beberapa saat di mana Anda tidak bisa menemukan posisi IUD, termasuk tidak dapat menemukan benang IUD pada saat pemeriksaan. Padahal, normalnya saat IUD masih berada di posisi yang sama seperti saat alat kontrasepsi dipasang, akan ada satu atau dua helai benang yang menjuntai ke vagina.
Setidaknya, Anda masih bisa merasakan ujung dari benang tersebut dengan jari yang dimasukkan ke dalam vagina. Namun, ada beberapa kondisi di mana Anda tidak bisa merasakan keberadaan benang, misalnya sebagai berikut.
Benang kusut
Salah satu alasan Anda tidak bisa menemukan benang adalah karena benang tersebut kusut. Saat kusut, benang tidak dalam posisi lurus dan menjuntai. Justru, benang akan tertarik ke atas sehingga mungkin benang berada di dalam serviks sehingga saat Anda memasukkan kedua tangan ke dalam vagina, Anda tidak bisa merasakannya.
Tidak hanya itu, lipatan jaringan di dalam vagina juga bisa menyebabkan Anda tidak bisa menemukan benang tersebut karena benang menjadi kusut di dalam vagina. Artinya, saat benang ini kusut, Anda akan kesulitan menemukannya. Meski begitu, benang yang kusut tidak memberikan efek samping tertentu.
Benang terlalu pendek
Akan tetapi, sama seperti benang yang kusut, Anda tidak perlu merasa khawatir karena benang yang terlalu pendek juga tidak akan menyebabkan gejala atau efek samping tertentu.
IUD jatuh
Meski bukan hal yang secara lazim terjadi, IUD bisa saja terlepas dan terjatuh ke dalam serviks, bisa sebagian maupun seutuhnya. Jika hal ini terjadi, IUD yang Anda gunakan mungkin tidak akan jatuh sepenuhnya karena IUD hanya keluar dari dalam rahim, bukan dari dalam tubuh.
Namun, kondisi ini justru menyebabkan rasa sakit, kram perut, hingga perdarahan. Berdasarkan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), IUD yang jatuh biasanya terjadi pada tahun pertama pemakaiannya. Jika hal ini terjadi, Anda harus segera menghubungi dokter dan memintanya untuk mengembalikan alat ini kontrasepsi ini kembali ke tempatnya.
Bagaimana efek samping keduanya?
Seperti halnya semua bentuk pengobatan atau prosedur medis, pasti memiliki efek samping. AKDR hormonal dan tembaga mungkin memiliki efek samping yang lebih sedikit atau berbeda dengan bentuk kontrasepsi lainnya, tetapi penting untuk mengetahui apa itu sebelum membuat keputusan.
AKDR hormonal mengandung progestogen yang cukup untuk mengurangi rasa sakit dan pendarahan saat menstruasi, bahkan , pada 3 sampai 6 bulan pertama mungkin Anda hanya akan menemukan bercak saat Anda menstruasi.
Ada kemungkinan bahwa AKDR hormonal dapat menyebabkan haid Anda berhenti sama sekali. Karena hormon-hormon di dalamnya, mungkin AKDR hormonal dapat menyebabkan efek samping, seperti muncul jerawat, tetapi hal ini jarang terjadi.
AKDR tembaga tidak mengandung hormon, oleh karena itu, AKDR tembaga tidak menyebabkan risiko timbul jerawat atau efek samping hormonal lainnya. Namun diketahui kadang-kadang AKDR tembaga meningkatkan pendarahan dan ketidaknyamanan dengan menstruasi Anda.
Kedua jenis AKDR memiliki risiko kecil berpindah, keluar atau bahkan menembus dan melukai rahim. Prevalensi kasus keluarnya AKDR tanpa disadari terjadi sekitar 5% kasus, sedangkan kasus AKDR yang menembus dan melukai rahim terjadi pada 1 dari 500 pemasangan.
Jenis-Jenis AKDR
Ada dua jenis AKDR yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan. Simak perbedaannya di bawah ini:
1. AKDR hormonal
Jenis AKDR yang satu ini terbuat dari plastik yang fleksibel dan berbentuk huruf T. AKDR ini mencegah kehamilan dengan melepaskan sejumlah kecil hormon progestin ke dalam tubuh. Berikut cara kerjanya:
Fakta penting lainnya tentang AKDR hormonal, jenis kontrasepsi ini bisa digunakan untuk mengatasi masalah menstruasi. Mulai dari nyeri dan kram sampai membantu dalam gejala-gejala penyakit seperti polycystic ovary syndrome (PCOS) dan endometriosis.
2. AKDR non-hormonal
AKDR non-hormonal atau AKDR tembaga memiliki bentuk yang sama dengan AKDR hormonal, yaitu seperti huruf T. Tapi, AKDR non-hormonal dililitkan pada tembaga di sekelilingnya.
AKDR non-hormonal dapat menjadi pilihan yang cocok untuk orang-orang yang membutuhkan alat kontrasepsi tanpa kandungan hormon karena alasan medis.
Kedua AKDR ini memiliki prosedur pemakaian yang sama. Berikut langkah-langkahnya:
Selain keunggulannya, yuk cari tahu juga efek samping dari AKDR! Baca selengkapnya di sini: “Kenali Efek Samping Umum Pemakaian Kontrasepsi IUD”.
Tags: benang klem