Seni dan Keterampilan - Mengenal Kode Jarum Mesin Jahit untuk Kerajinan Tangan dan DIY
Jenis Jenis Jahitan Berdasarkan Kelasnya
Setiap kategori mesin jahit menghasilkan jenis jahitan tertentu, tergantung pada jumlah jarum, pemotong dan benang yang digabungkan untuk membuat jahitan. Masing-masing konfigurasi ini dikenal sebagai stitch (jeratan) dan mereka diklasifikasikan menurut karakteristik utamanya.
Ada sekitar tujuh puluh (70) jenis jahitan yang dapat dilihat dalam praktek umum, tetapi di antara mereka ada 18 sampai 20 jenis jahitan yang digunakan dalam industri manufaktur garmen. Dalam tujuan menjahit hanya ada dua sampai tiga jenis jahitan yang digunakan.
Menurut ISO 4915-1981, jeratan (stitch) dapat diklasifikasikan menjadi 6 kelas sebagai berikut :
1. Kelas 100: Jahitan Rantai (Single Needle Chain Stitch)
Jenis jahitan ini sangat tidak aman karena setiap loop tergantung pada loop berikutnya dan satu benang yang putus dapat memisahkan seluruh jahitan. Bentuk tusuk ini termasuk tipe-101, 103, dll.
Jahitan ini terlihat mirip dengan lockstitch pada sisi muka dengan loop pada bagian belakang. Keuntungan tambahan dari loop ini adalah membuat jahitannya elastis dan dengan demikian dapat digunakan pada kain yang membutuhkan sedikit peregangan seperti pada pita leher belakang pada kaos.
Jenis jahitan ini sering tidak disukai untuk operasi seaming tetapi banyak digunakan dalam mesin multi-jarum, sebagai tusuk sementara dan tusuk buta.
Kelemahan Jahitan Rantai: Kekuatan jahitan sangat lemah. Jika kamu menarik salah satu ujung benang, maka seluruh jahitan akan terbuka.
2. Kelas 200: Jahitan Tangan (Hand Stitch)
Jenis-jenis Jarum Jahit
Jarum jahit merupakan salah satu alat penting dalam dunia menjahit. Jarum ini digunakan untuk menyatukan kain dengan benang jahit sehingga membentuk jalinan yang kuat dan kokoh. Dalam menjahit, terdapat beberapa jenis jarum jahit yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan jenis kain yang akan dijahit. Berikut ini adalah beberapa jenis jarum jahit beserta penjelasan lengkapnya:
1. Jarum Jahit Biasa (Sharp Hand Sewing Needle)
Jenis jarum jahit ini adalah yang paling umum digunakan dan sering disebut juga sebagai jarum tajam. Biasanya, jarum jahit biasa ini memiliki mata yang relatif besar untuk memudahkan penggunaan benang. Jarum ini cocok untuk digunakan pada kain yang tidak terlalu tebal, seperti kain katun, rayon, dan satin. Jarum ini juga dapat digunakan untuk menjahit tangan tanpa mesin jahit.
2. Jarum Jahit Universal (Universal Sewing Needle)
Jarum jahit universal adalah jenis jarum yang lebih serbaguna, karena dapat digunakan untuk menjahit berbagai jenis kain. Jarum ini memiliki ujung yang tajam, tetapi tidak sepanjang jarum jahit biasa. Hal ini memungkinkan jarum ini dapat melalui beberapa jenis kain tanpa merusak seratnya. Jarum jahit universal sering digunakan pada mesin jahit rumah tangga.
3. Jarum Jahit Ballpoint (Ballpoint Sewing Needle)
Jarum jahit ballpoint memiliki bentuk ujung yang bulat atau membulat sehingga dapat meluncur lebih mudah melalui jaringan serat kain tanpa merusaknya. Jarum ini biasanya digunakan untuk menjahit kain rajut, jersey, atau kain beratek. Oleh karena itu, jarum jahit ballpoint sangat cocok untuk digunakan pada mesin jahit overlock atau mesin jahit khusus untuk kain rajut.
4. Jarum Jahit Jeans (Denim Sewing Needle)
Sebagaimana namanya, jarum jahit jeans dirancang khusus untuk menjahit kain jeans atau denim. Jarum ini memiliki ujung yang tajam dan kuat sehingga dapat melalui serat kain jeans yang lebih tebal dan lebih padat tanpa mudah patah. Jarum jahit jeans juga memiliki mata yang lebih besar untuk memudahkan penggunaan benang yang biasanya lebih tebal.
Kode Huruf untuk Kesesuaian Jarum dengan Mesin Jahit
Pada bungkus kemasan jarum jahit biasanya ada kode huruf dan kode angka. Kode huruf menunjukkan kesesuaian jarum tersebut dengan tipe mesin jahit. Jarum mesin jahit portable dan mesin jahit hitam rumahan kodenya “HA”. Jarum mesin jahit high speed industrial kodenya “DB”. Jarum mesin obras kodenya “DC”. Sementara jarum mesin bordir kodenya “DP” dan jarum mesin jahit overdeck kodenya “DV”.
Selain kode huruf yang menyatakan kesesuaian dengan mesin jahit, terdapat pula kode angka yang menyatakan ukuran jarum. Ukuran jarum ini ada kaitannya dengan kecocokan bahan yang dijahit. Semakin tebal bahan yang dijahit maka semakin besar pula ukuran jarum yang dipakai. Biasanya dicantumkan dua jenis nomor yaitu penomoran Eropa dan Amerika. Jarum ukuran standar adalah nomor 14 (biasa ditulis 90/14). Tabel berikut merangkum panduan pemilihan ukuran jarum untuk masing-masing bahan. Secara umum, jarum nomor 9 biasa dipakai untuk kain yang tipis dan menerawang seperti chiffon dan organdi. Jarum nomor 11 untuk kain yang tipis tapi tidak terlalu menerawang seperti parasut atau despo. Jarum nomor 14 untuk kain-kain standar seperti katun, rayon, dan lainnya. Jarum nomor 16 untuk bahan yang relatif tebal seperti baby canvas atau kulit sintetis. Sedangkan jarum nomor 18 keatas biasanya untuk kain yang lebih tebal semacam denim dan kanvas.
Merk Jarum Jahit
Ada banyak merk jarum jahit yang beredar di pasar. Diantaranya merk Butterfly, Singer, Janome, Organ, dan lain-lain. Pada awalnya saya ga terlalu perhatian dengan merk jarum jahit. Saya pikir toh harganya mirip-mirip, mungkin kualitasnya ga jauh beda. Tapi kemudian pas mesin jahit saya lagi rusak, saya ngobrol-ngobrol sama bapak yang service. Disaranin coba jarum merk Organ. Wah ternyata bener, enak banget dipakenya. Walaupun memang harga lebih mahal. Jadi disesuaikan saja dengan budget. Kalau sekedar jahit celana harian ya pakai saja jarum murah meriah. Sedangkan kalau jahit kain yang mewah, atau orderan souvenir perusahaan yang penting, tidak ada salahnya kita pakai jarum yang bagus, supaya proses jahit lebih nyaman dan lebih mantap hasilnya.
Sebagai tambahan referensi, untuk yang mau belanja jarum Organ bisa kunjungi salah satu toko online langganan saya (Mentari Jaya Jahit) di Tokopedia lewat link berikut: jarum mesin jahit portable, jarum mesin jahit industri, jarum mesin obras.
Tags: jahit mesin jarum