... 7 Cara Mengatasi Luka Jahitan Bernanah di Rumah dengan Mudah | Panduan DIY Sulaman

Menangani Jahitan Bernanah dalam Kerajinan Jarum dan Kerja Sendiri - Panduan Lengkap

6 Tips Merawat Luka Jahitan agar Tidak Berbekas

Sebagian besar luka sayatan atau goresan kecil pada kulit akan sembuh dan hilang dengan sendirinya. Namun, lain halnya pada luka sayatan besar seperti jahitan pascaoperasi, misalnya operasi caesar, dan luka luas dan dalam yang menimbulkan banyak perdarahan. Luka tersebut biasanya perlu ditangani dengan cara dijahit.

Nggak sedikit orang yang merasa tidak nyaman dengan luka jahitannya karena luka tersebut sering kali menimbulkan bekas luka. Agar luka jahitan bisa sembuh dengan baik dan tidak tampak terlalu berbekas, kamu perlu merawat luka jahitan tersebut dengan baik dan benar.

6. Terapkan gaya hidup sehat

Saat menjalani pemulihan luka jahitan, kamu juga perlu mengonsumsi makanan bergizi, termasuk sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan daging agar tubuh dapat memperbaiki jaringan yang rusak.

Selain itu, agar proses pemulihan luka bisa berjalan lancar, hindari aktivitas fisik berat, tidak merokok atau terpapar asap rokok, dan jauhi minuman beralkohol.

Untuk beberapa kondisi, bekas luka jahitan mungkin saja bisa tetap muncul walau kamu sudah melakukan langkah-langkah perawatan bekas luka jahitan. Kondisi ini dapat dialami oleh penderita keloid. Keloid umumnya diturunkan secara genetik dalam keluarga.

Jika luka jahitan membentuk keloid, kamu mungkin perlu menghilangkan bekas luka secara medis, misalnya dengan suntikan kortikosteroid dari dokter untuk menghilangkan bekas luka yang menjadi keloid.

Luka jahitan biasanya dapat pulih dan menutup dengan sempurna dalam waktu sekitar 1–2 minggu. Dengan perawatan luka jahitan yang baik, luka tersebut bisa sembuh dengan baik dan hanya meninggalkan sedikit bekas.

Kamu perlu waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter jika muncul demam selama proses pemulihan luka, atau jika luka terlihat bengkak, bernanah, berbau, terasa nyeri, atau terus berdarah. Hal ini bisa menandakan bahwa luka jahitan mengalami infeksi.

Merawat Luka Bernanah di Rumah

Jika luka bernanah yang Anda alami masih berukuran kecil dan belum terlalu parah, Anda bisa melakukan perawatan di rumah untuk menghilangkan cairan nanah sekaligus mempercepat proses pemulihan luka.

Berikut adalah cara merawat luka bernanah yang bisa Anda lakukan di rumah:

1. Kompres luka dengan kompres hangat

Merawat luka benanah di rumah yang pertama adalah dengan memberikan kompres air hangat. Kompres ini dapat membantu menghilangkan cairan nanah dan mempercepat proses pengeringan luka.

Agar Anda mendapat hasil yang maksimal, kompreslah luka bernanah minimal 3 kali sehari selama 10 menit. Hindari mengompres luka terlalu sering karena bisa membuat luka menjadi lembap.

2. Jaga luka tetap kering
3. Oleskan petroleum jelly

Untuk mempercepat proses penyembuhan luka bernanah, Anda dapat mengoleskan petroleum jelly pada luka. Selain mempercepat proses penyembuhan luka, mengoleskan petroleum jelly juga bisa mencegah terbentuknya jaringan parut.

4. Hindari mengeluarkan nanah secara paksa

Mengeluarkan nanah secara paksa hanya akan membuat luka bertambah parah dan dalam. Oleh karena itu, hindari mengeluarkan atau memencet nanah secara paksa agar luka bisa segera pulih.

Jika perawatan mandiri di atas tidak membuat luka bernanah membaik, atau justru menjadi semakin parah, konsultasikan segera dengan dokter. Dokter akan meresepkan obat luka bernanah berupa obat antibiotik untuk mencegah infeksi pada luka bernanah bertambah parah.

Selain itu, dokter juga akan meresepkan obat pereda nyeri, seperti ibuprofen, untuk meringankan nyeri dan bengkak yang mungkin Anda alami. Sementara itu, pada luka bernanah yang cukup parah, dokter akan melakukan operasi kecil untuk mengeluarkan cairan tersebut.

Luka bernanah harus ditangani dengan tepat agar luka dapat kering dan sembuh dengan sempurna, sehingga risiko terjadinya komplikasi dapat dihindari. Jika Anda menderita kondisi medis tertentu, seperti penyakit diabetes atau sedang hamil, sebaiknya periksakan diri ke dokter saat mengalami luka bernanah guna mendapatkan penanganan yang sesuai.

Komplikasi yang mungkin terjadi akibat luka bernanah

Adanya nanah pada luka tidak boleh dibiarkan begitu saja. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan infeksi pada luka yang parah bisa menyebabkan komplikasi yang berujung dengan kecacatan bahkan kematian.

Di bawah ini adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi jika luka yang mengeluarkan nanah bertambah parah.

1. Tetanus

Penyakit serius ini menyerang sistem saraf karena infeksi bakteri. Gejala khas dari tetanus adalah lockjaw atau trismus, yakni kekakuan pada otot rahang yang menyebabkan sulit membuka mulut.

Gejala lain yang menyertai di antaranya kejang otot sering di punggung, perut dan ekstremitas kejang otot tiba-tiba yang menyakitkan, kesulitan menelan, kejang, sakit kepala, demam dan berkeringat, atau perubahan tekanan darah.

Penyebab tetanus adalah infeksi bakteri Clostridium tetani pada luka terbuka. Awalnya bakteri yang masuk ke tubuh berkembang. Proses tersebut menimbulkan pelepasan racun yang disebut dengan tetanospasmin yang bisa merusak saraf yang mengontrol otot.

2. Gas gangrene

Luka bernanah yang tidak diobati bisa berakhir dengan gangren, yakni kematian jaringan akibat kurangnya aliran darah karena infeksi serius. Kondisi ini berisiko tinggi terjadi pada orang yang memiliki masalah pembuluh darah atau aliran darah, seperti diabetes.

Gas gangrene menimbulkan perubahan warna kulit menjadi kebiruan atau keunguan, yang diikuti dengan pembengkakan, keluar nanah berbau busuk, dan mati rasa.

3. Osteomyelitis

Infeksi yang semakin bertambah parah bisa menyebar ke jaringan lainnya pada tubuh lewat aliran darah, salah satunya tulang. Kondisi ini disebut dengan osteomyelitis.

Pada kebanyakan kasus, penyebab osteomyelitis adalah bakteri staphylococcus, jenis kuman yang biasa ditemukan di kulit atau di hidung. Orang dengan kondisi ini akan mengalami demam, nyeri hebat disertai pembengkakan pada tulang yang terinfeksi, dan tubuh lemah.

Ini Tanda-Tanda Luka Bernanah yang Berbahaya dan Penanganannya

Luka bernanah dapat terjadi akibat infeksi bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. Luka bernanah tidak boleh dibiarkan tanpa penanganan karena bisa menghambat proses pemulihan dan bahkan memperparah luka. Luka bernanah bisa dikenali dengan keluarnya cairan berwarna kuning, putih kekuningan, ataupun kecokelatan. Cairan nanah biasanya terdiri dari sel darah putih, bakteri yang masih hidup atau sudah mati, dan jaringan luka. Munculnya nanah pada luka normal terjadi sebagai respon tubuh terhadap infeksi.

  • Aktif merokok
  • Memiliki riwayat medis tertentu, seperti obesitas, diabetes, HIV/AIDS, dan kanker
  • Mengonsumsi obat kortikosteroid
  • Berusia lebih dari 65 tahun

Tags: jahit luka

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia