... 7 Cara Mengatasi Luka Jahitan Bernanah di Rumah dengan Mudah | Panduan DIY Sulaman

Menangani Jahitan Bernanah dalam Kerajinan Jarum dan Kerja Sendiri - Panduan Lengkap

Cara mengobati luka bernanah ringan di rumah

Agar terhindar dari komplikasi dan tentunya cepat sembuh, berikut beberapa langkah untuk merawat luka di rumah.

1. Bersihkan luka bernanah

Pada luka bernanah, Anda bisa membersihkan nanah atau pus dengan air bersih biasa atau air hangat. Jangan lupa untuk menggunakan kasa teril.

Rasa nyeri dan pembengkakan di sekitar luka bisa diredakan dengan menempelkan kompres hangat. Anda bisa melakukan ini sembari membersihkan luka.

Namun, jangan menempelkan kompres terlalu lama karena bisa meningkatkan kelembapan yang membuat luka jadi lebih lama mengering. Cukup lakukan 3 kali sehari, setiap sesinya selama 10 menit.

2. Jaga luka tetap kering dan bersih

Lingkungan yang lembap merupakan tempat yang sempurna bagi bakteri untuk berkembang biak. Oleh karena itu, luka bernanah jangan dibiarkan basah. Hindari merendam luka ke dalam air sebelum luka mengering.

3. Minum obat

Rasa nyeri yang muncul bisa diredakan dengan paracetamol dan ibuprofen yang bisa Anda beli di apotek tanpa resep. Jika Anda sudah periksa ke dokter, dan sudah dipastikan terjadi infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik.

Obat antibiotik tidak bisa Anda gunakan secara sembarangan. Baca aturan pakai atau dengarkan araha dokter saat menjelaskan dosis dan cara menggunakan antibiotik.

4. Hindari hal-hal yang memperlambat proses penyembuhan

Agar cepat pulih, hindari memencet luka yang bernanah. Jika sudah muncul koreng, Anda mungkin akan merasakan gatal.

Pada tahap ini, Anda juga tidak disarankan untuk menggaruk atau mengeluopaskan keropeng. Kedua hal ini bisa memperlambat proses penyembuhan kulit dari luka.

4. Hindari paparan sinar matahari

Saat kulit terluka, baik karena luka jahitan atau cedera, sebisa mungkin hindari area tersebut dari paparan sinar matahari. Hal ini karena paparan sinar matahari pada kulit yang terluka bisa menyebabkan luka tampak berbekas.

Jika kamu harus bepergian saat luka jahitan masih dalam masa pemulihan, kenakan pakaian yang menutupi luka dan menyerap keringat. Kamu juga perlu mengenakan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet dari matahari.

5. Hindari menyentuh atau menggaruk luka

Luka jahitan memang akan terasa gatal di fase pemulihan. Hal ini normal, kok. Namun, jangan menyentuh, mengusapu-usap, apalagi sampai menggaruknya, ya. Menggaruk luka bekas jahitan dapat menyebabkan luka terbuka kembali dan memperlambat proses penyembuhan.

Ini Tanda-Tanda Luka Bernanah yang Berbahaya dan Penanganannya

Luka bernanah dapat terjadi akibat infeksi bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. Luka bernanah tidak boleh dibiarkan tanpa penanganan karena bisa menghambat proses pemulihan dan bahkan memperparah luka. Luka bernanah bisa dikenali dengan keluarnya cairan berwarna kuning, putih kekuningan, ataupun kecokelatan. Cairan nanah biasanya terdiri dari sel darah putih, bakteri yang masih hidup atau sudah mati, dan jaringan luka. Munculnya nanah pada luka normal terjadi sebagai respon tubuh terhadap infeksi.

  • Aktif merokok
  • Memiliki riwayat medis tertentu, seperti obesitas, diabetes, HIV/AIDS, dan kanker
  • Mengonsumsi obat kortikosteroid
  • Berusia lebih dari 65 tahun

6 Tips Merawat Luka Jahitan agar Tidak Berbekas

Sebagian besar luka sayatan atau goresan kecil pada kulit akan sembuh dan hilang dengan sendirinya. Namun, lain halnya pada luka sayatan besar seperti jahitan pascaoperasi, misalnya operasi caesar, dan luka luas dan dalam yang menimbulkan banyak perdarahan. Luka tersebut biasanya perlu ditangani dengan cara dijahit.

Nggak sedikit orang yang merasa tidak nyaman dengan luka jahitannya karena luka tersebut sering kali menimbulkan bekas luka. Agar luka jahitan bisa sembuh dengan baik dan tidak tampak terlalu berbekas, kamu perlu merawat luka jahitan tersebut dengan baik dan benar.

Serba-serbi kondisi luka bernanah

Nanah adalah cairan kental yang mengandung jaringan mati, sel, dan bakteri. Tubuh secara otomatis menghasilkan nanah ketika melawan infeksi. Bakteri yang sering menjadi pemicu atas kondisi tersebut adalah Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes.

Ketika tubuh mendeteksi adanya infeksi, sel darah putih (neutrofil) dikirim ke area terdampak untuk membasmi bakteri. Selama proses tersebut, neutrofil dan jaringan di area terinfeksi akan mati, lalu menjadi nanah.

Tergantung dari jenis infeksinya, nanah bisa memiliki banyak warna, seperti putih, kuning, hijau, bahkan cokelat. Meski seringnya berbau tak sedap, luka bernanah terkadang tak mengeluarkan aroma apapun.

Secara umum, nanah terbentuk pada abses atau kantong di permukaan kulit. Luka bernanah paling sering terjadi di:

  • Kulit: Abses pada kulit terbentuk karena bisul atau folikel rambut yang terinfeksi. Jerawat parah (yang merupakan penumpukan kulit mati, minyak kering, dan bakteri) juga bisa memunculkan abses berisi nanah
  • Mulut: Kelembapan dan suhu hangat menjadikan mulut sebagai area sempurna untuk pertumbuhan bakteri. Luka bernanah bisa terjadi di gusi, dekat akar gigi, bahkan di sekitar amandel

Tags: jahit luka

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia