Luka Jahitan Caesar - Keindahan dan Keterampilan dalam Kerajinan Jarum dan DIY
Luka bagian dalam operasi caesar
Melansir laman Thebump, bekas operasi caesar itu biasanya berukuran kecil, sekitar 4 hingga 6 inci dan berwarna merah muda. Namun, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi bekas luka. Sebagian besar bekas luka ini bergantung pada tipe tubuh dan jenis sayatan operasi caesar.
Berikut adalah jenis sayatan operasi caesar yang paling umum:
1. Bekas luka operasi caesar melintang
Courtney Barnes, MD, seorang ob-gyn di University of Missouri Health Care mengatakan pada jenis ini dokter spesialis bedah menggunakan sayatan Pfannenstiel—lebih sering disebut potongan bikini—di bagian bawah perut pasien.
“Secara kosmetik, itu terlihat lebih baik,” kata Barnes.
Sayatan ini biasanya panjangnya sekitar 4 atau 5 inci dan terletak di bawah garis pakaian dalam. Yang terpenting, bekas luka operasi caesar jenis ini kecil kemungkinannya untuk pecah pada kehamilan berikutnya.
2. Bekas luka operasi caesar vertikal
Jenis sayatan ini dikenal sebagai sayatan caesar klasik, pemotongan ke atas dan ke bawah berukuran 4 hingga 5 inci ini memungkinkan dokter kandungan mengakses bayi lebih cepat selama keadaan darurat dan akses lebih mudah ke bayi prematur.
"Bagi perempuan yang mengalami obesitas, infeksi luka dan masalah sayatan vertikal akan berkurang,” kata Barnes.
Jika terjadi komplikasi kehamilan yang mengakibatkan harus melakukan histerektomi pada saat yang bersamaan, menurut penelitian, potongan vertikal membuat prosedurnya lebih mudah.
Berbeda dengan sayatan klasik yang lebih menyakitkan serta meninggalkan bekas luka yang lebih terlihat. Namun, ahli bedah sering kali membuat sayatan klasik pada operasi caesar darurat agar bisa menangani bayi lebih cepat.
"Jika Anda memiliki potongan bikini di perut, dokter juga akan membuat sayatan rahim dengan potongan bikini, yang disebut sayatan melintang rendah. Jika memiliki sayatan perut klasik, Anda akan mendapatkan sayatan rahim klasik, atau sayatan vertikal rendah," jelas Wilson dilansir dari Healthline.
Penyebab terjadi infeksi
Bunda, infeksi pada bekas luka caesar disebabkan karena bakteri yang masuk. Staphylococcus aureus atau bakteri staph merupakan penyebab paling umum terjadinya infeksi luka pasca operasi caesar. Sekitar 15-20 persen kasus disebabkan oleh bakteri staph.
Secara alami, bakteri staph tumbuh di rambut dan kulit manusia. Namun ketika mereka berkembang biak dan masuk ke area kulit yang terluka, maka dapat menyebabkan infeksi. Infeksi luka biasanya akan mulai terjadi 4-7 hari pasca operasi caesar. Gejala infeksi ini dimulai dalam kurun waktu 28 jam.
Berikut beberapa jenis infeksi luka caesar yang perlu Bunda ketahui, yaitu sebagai berikut:
1. Impetigo
Infeksi luka jenis ini dapat menyebabkan kulit melepuh dan berisi cairan yang apabila dipecah akan meninggalkan bekas kerak. Infeksi impetigo terasa menyakitkan dan juga gatal.
2. Abses
Abses merupakan jenis infeksi luka yang berisi kulit mati dan nanah yang berkembang di bawah kulit. Luka jenis ini diakibatkan oleh bakteri staphylococcal atau streptococcal. Abses menjadi infeksi serius yang harus diperhatikan ya Bunda. Karena infeksi ini akan menyebabkan menyebabkan kemerahan, nyeri saat ditekan, dan terjadi pembengkakan di sepanjang tepi sayatan. Sebagian besar infeksi abses juga dapat menyebabkan keluarnya nanah.
3. Selulitis
Jenis infeksi ini terjadi pada kulit dan jaringan tepat di bawahnya. Sama halnya dengan abses, selulitis juga diakibatkan oleh bakteri staphylococcal atau streptococcal.
Selulitis akan menyebar dengan cepat sampai ke bagian di sekitar luka dan terasa menyakitkan, kemerahan, dan hangat apabila disentuh. Meski begitu, jenis infeksi ini tidak akan menyebabkan keluarnya nanah pada luka sayatan.
4. Erisipelas
Erisipelas merupakan sejenis selulitas yang diakibatkan oleh bakteri staph dan ditandai dengan munculnya lesi atau area yang kemerahan, mengkilat, dan menonjol pada bekas luka caesar.
Tags: jahit luka caesar