Membuat Seni Jahitan Tangan - Solusi Cantik untuk Luka Jahitan di Jari
Tangan Luka, Ketahui Jenis, Penyebab, dan Perawatan yang Tepat
Tangan luka bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis serta paling sering disebabkan oleh sayatan pisau dan karena terjatuh. Meskipun terkadang terlihat sepele, kondisi ini tetap harus mendapatkan perawatan yang tepat untuk mencegah komplikasi serius, seperti infeksi tetanus. Luka adalah cedera yang melibatkan kerusakan jaringan tubuh, baik eksternal maupun internal. Sebagian besar luka, termasuk tangan luka, tidak bersifat serius sehingga bisa dilakukan pertolongan pertama di rumah. Namun, jika tangan luka sampai menimbulkan perdarahan lebih dari 20 menit atau disertai mati rasa, kondisi tersebut perlu mendapatkan penanganan medis segera.
Tangan luka bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti tersayat benda tajam, kecelakaan, terbentur, terbakar, digigit hewan, terjatuh, tertembak, tertusuk paku, atau mengalami cedera saat berolahraga. Menurut penyebabnya, luka di tangan atau anggota tubuh lainnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Luka lecet
Jenis luka yang satu ini umumnya terjadi akibat gesekan kulit dengan permukaan benda yang kasar, seperti terjatuh dari sepeda di jalanan beraspal. Tangan luka lecet biasanya ditandai dengan sedikit atau tanpa perdarahan sama sekali, serta rasa sakit yang bersifat ringan.
2. Luka sayatan
Tangan luka akibat tersayat pisau, silet, atau benda tajam lainnya akan memunculkan luka sayatan berbentuk garis lurus dengan tepi halus dan rata. Luka sayatan yang sangat dalam perlu mendapatkan penanganan medis segera karena berpotensi menyebabkan kerusakan jaringan serius.
3. Luka koyak (avulsi)
Luka koyak di tangan umumnya disebabkan oleh kontak antara kulit tangan dengan benda tumpul akibat pukulan keras, kecelakaan, tembakan, atau kebakaran. Luka jenis ini biasanya tergores lebih dalam, terasa lebih sakit, dan menyebabkan lebih banyak perdarahan daripada luka lecet.

Jenis-jenis luka terbuka dan penyebabnya
Luka terbuka terdiri beberapa jenis yang berbeda. Jenis-jenis ini tentunya penting untuk Anda ketahui karena masing-masing memiliki perbedaan cara penanganannya.
1. Abrasi (luka lecet)
Abrasi atau lebih sering disebut luka lecet adalah luka yang timbul karena gesekan kulit pada permukaan yang keras dan kasar. Luka ini dapat menyebabkan terkikisnya sedikit lapisan kulit terluar (epidermis).
Luka lecet termasuk ke dalam jenis luka ringan dan paling sederhana dalam penanganannya. Durasi penyembuhan luka juga biasanya tidak akan memakan waktu yang lama. Lecet hanya akan menimbulkan perdarahan minimal dan mayoritas sembuh tanpa meninggalkan bekas luka.
2. Laserasi (luka gores)
Dikenal juga sebagai luka gores pada kulit, laserasi adalah luka terbuka yang menyebabkan jaringan di bawahnya terpotong atau robek.
Seringnya, luka ini disebabkan oleh kecelakaan di dapur saat menggunakan pisau atau peralatan tajam lainnya. Luka ini tidak melibatkan pengikisan lapisan epidermis.
3. Luka bakar
Luka bakar bisa disebabkan oleh kontak dengan suhu panas yang berlebih, tapi terkadang juga dapat disebabkan oleh kontak dengan benda atau udara dengan suhu dingin ekstrem dalam waktu yang lama.
Luka bakar dapat muncul dalam keadaan ringan atau parah. Pada luka bakar yang parah, efeknya bisa membuat seseorang mengalami syok atau bahkan terancam jiwanya.
Penyebabnya bervariasi, mulai dari paparan sinar matahari, kontak dengan api, listrik, atau bahan kimiawi yang terkandung dalam produk-produk tertentu.

4. Hindari paparan sinar matahari
Saat kulit terluka, baik karena luka jahitan atau cedera, sebisa mungkin hindari area tersebut dari paparan sinar matahari. Hal ini karena paparan sinar matahari pada kulit yang terluka bisa menyebabkan luka tampak berbekas.
Jika kamu harus bepergian saat luka jahitan masih dalam masa pemulihan, kenakan pakaian yang menutupi luka dan menyerap keringat. Kamu juga perlu mengenakan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet dari matahari.
5. Hindari menyentuh atau menggaruk luka
Luka jahitan memang akan terasa gatal di fase pemulihan. Hal ini normal, kok. Namun, jangan menyentuh, mengusapu-usap, apalagi sampai menggaruknya, ya. Menggaruk luka bekas jahitan dapat menyebabkan luka terbuka kembali dan memperlambat proses penyembuhan.

6 Tips Merawat Luka Jahitan agar Tidak Berbekas
Sebagian besar luka sayatan atau goresan kecil pada kulit akan sembuh dan hilang dengan sendirinya. Namun, lain halnya pada luka sayatan besar seperti jahitan pascaoperasi, misalnya operasi caesar, dan luka luas dan dalam yang menimbulkan banyak perdarahan. Luka tersebut biasanya perlu ditangani dengan cara dijahit.
Nggak sedikit orang yang merasa tidak nyaman dengan luka jahitannya karena luka tersebut sering kali menimbulkan bekas luka. Agar luka jahitan bisa sembuh dengan baik dan tidak tampak terlalu berbekas, kamu perlu merawat luka jahitan tersebut dengan baik dan benar.

Langkah mengatasi luka terbuka pada jari
Berikut langkah-langkah yang perlu Anda ikuti saat memiliki luka di jari, yaitu:
1. Menghentikan perdarahan
Saat terluka, baik luka potong, iris, atau tusuk di jari Anda pasti akan mengalami perdarahan. Perdarahan ini bisa ringan karena darah yang keluar sedikit atau berat karena darah yang keluar banyak hingga muncrat. Apapun jenis perdarahannya yang perlu Anda lakukan ialah menghentikannya.
Jika perdarahannya ringan maka Anda bisa mengambil tisu dan menekan bagian yang terluka selama beberapa menit untuk menghentikannya. Namun, perdarahannya cukup berat maka ambil kain kasa bersih atau handuk dan tekan bagian yang terluka hingga darah benar-benar berhenti mengalir.
2. Membersihkan luka
Kemudian, langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan untuk mengatasi luka di jari ialah membersihkan luka. Cucilah jari yang terluka di bawah air mengalir. Anda juga bisa mencuci luka dengan air hangat jika memungkinkan. Kemudian, bersihkan luka dengan sabun agar kotoran yang menempel di jari benar-benar hilang. Bilas hingga bersih dan tidak ada lagi sisa-sisa sabun di jari yang dapat mengiritasi luka.
Dikutip dari WebMD, jangan menggunakan produk berbahan hidrogen peroksida dan yodium karena dapat mengiritasi dan merusak jaringan pada luka.
3. Oleskan salep antibiotik
Langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan ialah mengoleskan salep antibiotik untuk mengurangi risiko infeksi. Sebenarnya, mengoleskan salep antibiotik menjadi perawatan yang tidak wajib untuk luka ringan. Namun, jika luka cukup dalam dengan perdarahan yang berat maka mengoleskannya menjadi pilihan yang bijak.

Tags: jahit tangan luka