... Cara Mengatasi Luka Jahitan di Kaki: Tips dan Trik DIY Terbaik!

Mengatasi Luka Jahitan di Kaki dengan Teknik Jahitan dan Kerajinan Sendiri

Merawat Luka Bernanah di Rumah

Jika luka bernanah yang Anda alami masih berukuran kecil dan belum terlalu parah, Anda bisa melakukan perawatan di rumah untuk menghilangkan cairan nanah sekaligus mempercepat proses pemulihan luka.

Berikut adalah cara merawat luka bernanah yang bisa Anda lakukan di rumah:

1. Kompres luka dengan kompres hangat

Merawat luka benanah di rumah yang pertama adalah dengan memberikan kompres air hangat. Kompres ini dapat membantu menghilangkan cairan nanah dan mempercepat proses pengeringan luka.

Agar Anda mendapat hasil yang maksimal, kompreslah luka bernanah minimal 3 kali sehari selama 10 menit. Hindari mengompres luka terlalu sering karena bisa membuat luka menjadi lembap.

2. Jaga luka tetap kering
3. Oleskan petroleum jelly

Untuk mempercepat proses penyembuhan luka bernanah, Anda dapat mengoleskan petroleum jelly pada luka. Selain mempercepat proses penyembuhan luka, mengoleskan petroleum jelly juga bisa mencegah terbentuknya jaringan parut.

4. Hindari mengeluarkan nanah secara paksa

Mengeluarkan nanah secara paksa hanya akan membuat luka bertambah parah dan dalam. Oleh karena itu, hindari mengeluarkan atau memencet nanah secara paksa agar luka bisa segera pulih.

Jika perawatan mandiri di atas tidak membuat luka bernanah membaik, atau justru menjadi semakin parah, konsultasikan segera dengan dokter. Dokter akan meresepkan obat luka bernanah berupa obat antibiotik untuk mencegah infeksi pada luka bernanah bertambah parah.

Selain itu, dokter juga akan meresepkan obat pereda nyeri, seperti ibuprofen, untuk meringankan nyeri dan bengkak yang mungkin Anda alami. Sementara itu, pada luka bernanah yang cukup parah, dokter akan melakukan operasi kecil untuk mengeluarkan cairan tersebut.

Luka bernanah harus ditangani dengan tepat agar luka dapat kering dan sembuh dengan sempurna, sehingga risiko terjadinya komplikasi dapat dihindari. Jika Anda menderita kondisi medis tertentu, seperti penyakit diabetes atau sedang hamil, sebaiknya periksakan diri ke dokter saat mengalami luka bernanah guna mendapatkan penanganan yang sesuai.

6 Tips Merawat Luka Jahitan agar Tidak Berbekas

Sebagian besar luka sayatan atau goresan kecil pada kulit akan sembuh dan hilang dengan sendirinya. Namun, lain halnya pada luka sayatan besar seperti jahitan pascaoperasi, misalnya operasi caesar, dan luka luas dan dalam yang menimbulkan banyak perdarahan. Luka tersebut biasanya perlu ditangani dengan cara dijahit.

Nggak sedikit orang yang merasa tidak nyaman dengan luka jahitannya karena luka tersebut sering kali menimbulkan bekas luka. Agar luka jahitan bisa sembuh dengan baik dan tidak tampak terlalu berbekas, kamu perlu merawat luka jahitan tersebut dengan baik dan benar.

Tanya Sana Sini Cara Merawat Luka Jahit di Kaki

Saya flashback dikit ya, hehehe…

Dokter yang mendampingi ibu perawat bilang kalau saya harus kembali ke rumah sakit tiga hari lagi dan memberikan resep antibiotic (cefradoxin) dan obat lambung (ratidin), yang bisa saya ambil di bagian apotek. Untuk perawatan luka ini saya menggunakan BPJS jadi gratis.

Nanahnya sedikit sih, masih bisa dibersihkan dan saya juga enggak demam jadi insyaallah masih aman. Saya sih mikirnya tiap orang beda-beda respon tubuhnya terhadap luka. Ada yang cepat sembuh dan tidak, semoga saja apa yang saya pikirkan ada benarnya, hehehe.

Merawat Luka Jahit di Kaki

Iya juga sih, saat saya baca-baca artikel di aladokter.com katanya gini:

“Luka jahit bernanah umumnya terjadi pada luka yang mengalami peradangan akibat infeksi bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. Luka bernanah ditandai keluarnya cairan berwarna kuning, putih kekuningan ataupun kuning kecokelatan.”

Nah, kalau cairan pada luka saya ini warnanya pink. Bukan kuning, putih kekuningan, atau kuning kecoklatan. Jadi saya menyimpulkan kalau tidak berbahaya seperti yang disampaikan klikdokter.com

“Cairan bening yang keluar dari luka jahitan merupakan cairan serum yang keluar pada luka yang menyembuh. Selama tidak berbau, bernanah, darah tidak semakin bertambah dan menimbulkan nyeri, ini tidak masalah”

Pada hari Selasa (8/9), saya merasa luka saya sudah kering dan rasa sakitnya sudah sangat berkurang, sudah nggak cenat cenut lagi. Saya sudah mulai bisa beraktivitas secara normal. Tidak seperti sebelumnya saat kaki saya masih terasa sakit, saya lebih sering rebahan sambil nonton drama korea.

Saya pun dengan pede pergi ke rumah sakit dan yakin kalau benangnya sudah bisa diangkat.

Tapiiii… kenyataan berkata lain, kata perawatnya luka saya belum benar-benar kering karena itu yang kering di luar saja. Ada semacam keropeng atau korengnya. Koreng adalah reaksi alami tubuh sebagai proses penyembuhan area kulit yang terluka dari infeksi.

Pada kontrol dan perawatan luka yang terakhir ini perawatnya laki-laki, kayak orang luar Jawa gitu tapi beliau super sabar loh. Oleh pak perawat ini keropeng pada luka saya diangkat dan tampak bahwa luka saya belum kering meskipun rasa nyerinya sudah sangat berkurang.

Selesai perawatan luka, pak perawat menyarankan bioplacenton untuk luka jahit. Tapi saya malah bertanya penggunaan nebacetin serbuk yang ditaburkan ke luka dan katanya boleh saja.

Apa yang dimaksud dengan luka terbuka?

Luka terbuka mengacu pada cedera pada jaringan, biasanya ketika kulit pecah dan jaringan internal terbuka. Luka ini dapat berupa goresan dan lutut yang terkelupas hingga luka akibat benda tajam seperti pisau dan alat tajam lainnya.

Sebaliknya, luka tertutup berarti kerusakan jaringan dan pendarahan terjadi di bawah permukaan kulit yang tidak pecah. Memar adalah contoh luka tertutup.

Sebagian besar waktu, luka terbuka ini bersifat ringan dan dapat sembuh tanpa intervensi medis. Namun, ada kalanya luka lebih parah, membutuhkan jahitan dan perhatian medis untuk sembuh dengan baik.

Kapan Anda membutuhkan perhatian medis yang mendesak?

Dalam kasus seperti ini, Anda harus dapat menentukan apakah perhatian medis segera diperlukan, karena risiko infeksi meningkat semakin lama luka dibiarkan terbuka.

Jenis-jenis luka terbuka

Luka terbuka dapat diklasifikasikan ke dalam 5 jenis.

Abrasi

Abrasi terjadi ketika kulit Anda tergosok atau tergores pada permukaan yang keras dan/atau kasar, seperti terjatuh di jalan raya. Pada jenis luka terbuka ini, kulit akan pecah dan hanya terjadi sedikit pendarahan. Luka lecet harus dibersihkan dengan benar dari puing-puing, seperti pasir atau partikel lainnya, dan perawatan diterapkan untuk mencegah infeksi.

Tusukan

Tusukan biasanya berarti lubang kecil pada jaringan. Hal ini dapat disebabkan oleh apa saja, mulai dari benda kecil seperti jarum atau paku, hingga benda yang lebih besar seperti es batu atau pisau. Luka tusukan bisa dangkal atau dalam, dengan tusukan yang dalam cenderung menyebabkan lebih banyak perdarahan dan kerusakan pada jaringan dan organ.

Avulsi

Avulsi terjadi ketika kulit dan jaringan di bawahnya robek sebagian atau seluruhnya. Hal ini sering kali terjadi akibat kecelakaan yang hebat seperti serangan hewan atau kecelakaan di jalan raya.

Luka sayat dan laserasi

Luka sayat dan laserasi mengacu pada robekan atau lubang pada kulit, yang sering kali disebabkan oleh benda tajam bermata seperti pisau dapur, silet, dan gunting. Luka semacam itu dapat menyebabkan pendarahan yang signifikan.


Tags: jahit luka

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia