Seni Kerajinan Bambu - Kreativitas alami dalam Kesenian Sulaman dan DIY
Asal-usul besek
Pengrajin dan besek | Foto: tagar.id
Besek dalam bahasa Indonesia adalah kerajinan yang terbuat dari bambu yang dianyam, sejenis wadah tumbu atau wakul bentuknya kecil serta ada tutupnya dan berasal dari Jawa. Besek mempunyai tinggi rata-rata sekitar 8 sampai 15 sentimeter, sementara sisi lainnya sekitar 18 sampai 31 sentimeter.
Namanya cukup mudah diingat, yaitu besek. Begitulah masyarakat Jawa menyebutnya. Salah satu fungsi alat ini adalah untuk menyimpan bumbu-bumbu dapur, seperti bawang merah, bawang putih, cabai, lengkuas, kunyit, dan sebagainya. Barang ini hadir di dapur tradisional.
Dalam kamus Jawa Baoesastra Djawa karangan WJS Poerwadarminta terbitan tahun 1939, disebutkan bahwa besek yaiku araning wadhah saemper tumbu nanging cilik sarta nganggo tutup. Diartikan wadah sejenis tumbu atau wakul wujudnya kecil serta ada tutupnya.

Rencana Usaha Kerajinan tangan
Untuk menghindari kegagalan, kami merancang rencana bisnis untuk usaha Kerajinan tangan ini. Rencana bisnis ini terdiri dari tiga skala perencanaan, namun hanya sebagian kecil atau intisari yang akan kami jabarkan di sini.
Rencana detil sudah kami siapkan untuk keperluan internal perusahaan. Berikut ini adalah tabel perencanaan bisnis kami:
Rencana 12 pertama | Memiliki laba sebesar 100 juta |
Rencana 2 tahun pertama | Mempunyi cabang baru dengan konsep yang sama |
Rencana 5 tahun pertama | Memiliki lahan dan bangunan untuk kerajinan tangan sendiri |
Rencana di atas adalah Sebagian garis besar atau gambaran proposal pada umumnya. Untuk pembahasan yang lebih detil sudah kami siapkan rancangan usaha yang lebih terperinci untuk keperluan internal kami.

Fungsi besek bagi masyarakat Jawa
Besek | Foto: Lintas Mojo
Besek terbuat dari anyaman bambu yang dipakai bagian dalam atau sering disebut bagian hati. Besek yang masih alami berwarna putih kekuningan. Besek tradisional alami masih banyak dijumpai di pasar atau warung-warung tradisional harga terjangkau tergantung ukuran.
Hingga saat ini, besek masih sering dipakai oleh masyarakat Jawa, yang salah satunya difungsikan sebagai tempat bumbu dapur. Namun, sering pula besek dipakai dalam partai besar untuk keperluan kenduri yang difungsikan sebagai wadah untuk nasi dan lauk atau bingkisan sembako.
Fungsi lain, kadang-kadang juga dipakai untuk menyimpan bahan makanan. Pada perkembangannya besek digunakan untuk bungkus oleh-oleh khas daerah, seperti tape bondowoso, tempe mendoan banyumas, geplak, tiwul, gethuk goreng, dan lainnya.
Besek yang ada didapur bisa awet apabila sering digunakan umurnya bisa dua tahun lebih. Namun, apabila tidak sering digunakan biasanya akan dimakan serangga sehingga gampang rusak. Besek yang sudah rusak terkadang tidak bisa digunakan kembali biasanya dibuang atau dibakar.

Tags: kerajinan