"Makna TkK Penjahit - Keterampilan yang Memesona dalam Menjahit"
Tanda Kecakapan Khusus Pramuka (TKK) & Tata Cara Penggunaannya
Tanda Kecakapan Khusus Pramuka (TKK) – “Pramuka” adalah singkatan dari “Praja Muda Karana” yang berarti warga negara muda yang bekerja atau orang muda yang suka berkarya. Setiap anggota Pramuka dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan, seperti siaga, penggalang, penegak, dan pandega. Setiap tingkatan akan disesuaikan dengan umur dari setiap anggota.
Bukan hanya itu, dalam Pramuka banyak sekali kegiatan yang sangat bermanfaat untuk diri sendiri atau untuk kelompok. Setiap kegiatan akan disesuaikan dengan kemampuan individu dan tingkatan pada Pramuka.
Salah satu hal yang menarik dari Pramuka adalah adanya apresiasi yang diberikan kepada anggota Pramuka. Apresiasi itu berupa pemberian Tanda Kecakapan Khusus (TKK). Tanda inilah yang menjadi bentuk apresiasi atas keterampilan atau kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam bidang tertentu.
Ingin tahu apa itu Tanda Kecakapan Khusus pada Pramuka? Mari kita simak ulasan tentang Tanda Kecakapan Khusus pada Pramuka.
Table of Contents
Fungsi teknik menjahit jelujur adalah menyempurnakan segala bentuk jahitan. Tusuk jelujur juga merupakan dasar dari beragam jenis teknik menjahit yang berkembang
Pengertian tusuk jelujur adalah tusuk yang bergerak dengan pola dari kanan ke kiri. Tusuk ini punya tiga fungsi utama. Pertama menjahit sisi kain, lalu menutup sisi ujung suatu bentuk, dan ketiga memberikan kerutan pada kain. Namun fungsi utama tusuk jelujur adalah membuat jahitan terlihat lebih rapi dan sempurna.
Teknik jelujur sendiri terbagi menjadi tiga macam. Ada teknik jelujur biasa yang nggak memiliki jarak sama. Ada teknik jelujur tertentu yang menggunakan jarak secara konsisten dan terakhir ada teknik jelujur renggang yang menggunakan satu spasi setiap penjahitan.
Fakta Bendera Merah Putih: Sejarah, Penjahit Pertama & Makna Warna
Bendera Merah Putih mempunyai riwayat panjang dalam sejarah Nusantara. Berikut fakta-faktanya.
tirto.id - Bendera Merah Putih mempunyai riwayat panjang dalam sejarah Nusantara. Bendera merah putih dikibarkan setiap hari di tempat-tempat khusus, seperti di depan kantor-kantor pemerintahan, sekolah, di batas-batas terluar wilayah Indonesia, dan lainnya, selain saat memperingati hari-hari nasional, termasuk juga ketika HUT Kemerdekaan RI.
Warna merah melambangkan "keberanian", sedangkan warna putih sebagai simbol "kesucian".
Boli Sabon Max dalam buku Mengenal Indonesia: Aku Cinta Indonesia, Tak Kenal Maka Tak Sayang (2019:30), mengungkapkan, bendera merah putih merupakan lambang semangat perjuangan Indonesia untuk dapat terlepas dari penjajahan Belanda.
Berikut fakta-fakta tentang Bendera Kebangsaan Indonesia ini.
Penjahit Bendera Pusaka Merah Putih
Mengutip laman Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan , Ibu Fatmawati adalah orang yang menjahit bendera Merah Putih. Ia, yang merupakan istri ketiga dari Presiden Sukarno, menjahit bendera Merah Putih dengan mesin jahit tangan di ruang tamu rumahnya.
Sejarah Warna Bendera Merah Putih dari Mitologi Austronesia
Asal-usul warna merah dan putih yang kini dipakai untuk warna bendera di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya disebut-sebut berasal dari mitologi Austronesia. Merah dimaknai sebagai tanah dan putih berarti langit.
Austronesia adalah rumpun bangsa dan bahasa yang tersebar dari Taiwan dan Hawaii di ujung utara sampai Selandia Baru di ujung selatan, serta dari Madagaskar di ujung barat sampai Pulau Paskah (Rapanui) di ujung timur. Kepulauan Nusantara termasuk dalam rangkaian ini.
Merah dan putih kemudian digunakan untuk melambangkan dualisme alam yang saling berpasangan: Ibu Bumi (merah) dan Bapak Langit (putih). Karim Halim dalam buku Negara Kita (1952) menuliskan, menurut adat-istiadat Austronesia, warna merah dan putih berpengaruh besar dalam hal kesaktian dan kepercayaan.
Maka tidak mengherankan jika sebagian negara di dalam rumpun Austronesia memakai unsur warna merah dan putih untuk benderanya, sebut saja Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, hingga Taiwan, Madagaskar, dan seterusnya.
Tags: jahit