... 7 Ide Kreatif: Cara Membuat Tas Cantik dari Bahan Bekas | Panduan DIY Rajut

Seni Kreatif - Panduan Membuat Tas Cantik dari Bahan Bekas untuk Pekerjaan Jahit DIY

10+ Cara Membuat Tas Dari Bungkus Kopi Step By Step

Sampah plastik agaknya menjadi topik hangat yang tidak berkesudahan untuk selalu dibahas dibelahan bumi mana pun, terutama di Indonesia sendiri sebagai salah satu negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Menjadi salah satu negara tersebut, tentu membuktikan jika memang masih ada sistem pengolahan sampah yang kurang tepat di Indonesia, selain itu banyaknya kemasan yang beredar dengan bahan plastik dan juga kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan hidup di sekitar pun turut memperparah keadaan tersebut.

Merupakan jenis sampah anorganik yang seperti dapat kita ketahui bila sampah dari golongan tersebut merupakan jenis sampah yang sulit untuk terurai dan pastinya akan membutuhkan waktu lama bahkan hingga bertahun tahun agar dapat hancur secara sendirinya. Ketika hancur pun sebetulnya sampah plastik tersebut juga tidak murni terurai, melainkan berubah menjadi bagian lebih kecil atau biasa disebut sebagai mikroplastik dengan tingkat polusi yang masih tinggi.

Plastik sendiri sebetulnya baru mulai dikembangkan pada awal abad ke 20, namun siapa sangka bila ternyata pertumbuhan serta penggunaannya sangatlah luar biasa cepat, mulai dari yang awalnya hanya ratusan ton berkembang menjadi ratusan juta ton tanpa bisa dikendalikan. Namun tingginya penggunaan plastik tentu juga bukan tanpa alasan, mulai dari harganya yang terbilang murah, dirasa lebih praktis untuk digunakan juga mudah ditemukan adalah beberapa alasan yang menjadikan plastik sulit terlepas dari kehidupan manusia.

Sebetulnya tidak bisa disangkal juga bila penggunaan plastik bagi kehidupan sehari hari memang membawa beberapa manfaat, namun bila tidak bisa menangani serta mengolahnya dengan benar tentu dampak buruk yang fatal terhadap lingkungan juga tidak akan terhindarkan. Sebut saja seperti tersumbatnya saluran air bahkan yang paling parah adalah pencemaran lingkungan baik itu pada tanah maupun air.

Cara Membuat Tas dari Bungkus Kemasan Minuman

1. Membuat tas step by step dari bungkus minuman yang pertama kali adalah gunting bagian atas dan juga bagian bawahnya.

2. Bersihkan bungkus minuman tersebut dengan menggunakan air yang mengalir kemudian keringkan. Untuk mengeringkan bungkus kopi ini, kamu bisa melakukannya dengan cara dijemur ataupun dilap menggunakan kain yang bersih.

3. Membuat tas step by step dari pembungkus minuman selanjutnya adalah dengan mengguntingnya menjadi dua bagian yang sama rata. Sehingga dalam satu bungkus menjadi dua buah potongan

4. Kemudian lipat bungkus kopi tersebut dengan melipat 1 cm ke bagian dalam pada ujung atas dan bawahnya, sehingga lebar lipatan menjadi 2 cm. Kemudian anyam bungkus kopi tersebut menjadi bentuk baling-baling.

6. Kalau kerangka tas sudah jadi, kamu hanya perlu menyiapkannya dengan menjahit pada bagian atas tas. Selain itu, ini dilakukan agar anyaman tersbeut tidak mudah terlepas.

7. Selanjutnya, kamu bisa menambahkan kain furing ataupun kain polos pada bagian dalam tasnya. Pastikan kain yang digunakan tidak terlalu tipis. Satukan kain dengan menggunakan tas dari bungkus kopi tersebut menggunakan jarum dan juga benag jahit. Usahakan jahitan yang kamu gunakan cukup kuat dan rapi.

Kalau kamu ingin menggunakan bungkus minuman sebagai tali, kamu perlu membuat dengan lipatan yang masih tersisa sebelumnya. Kamu cukup membuatnya menjadi bentuk segitiga dan digabungan satu dengan lainnya menggunakan jahitan.

Cara Membuat Tas Mudah Dari Plastik Bekas, Kurangi Limbah Jadi Karya

Selain di kenal memiliki tampilan unik dan nyentrik karena terbuat dari bahan baku berupa limbah plastik daur ulang, adapun hal lain yang juga membuat tas limbah plastik ini semakin tampak begitu berbeda dari jenis tas pada umumnya, adalah karena jenis tas ini yang dianggap memiliki beragam keunggulan menarik. Dan adapun beberapa kelebihan sekaligus manfaat dari membuat atau mengenakan tas limbah plastik tersebut, diantaranya adalah:

1. Mendaur ulang limbah plastik: Dengan menggunakan tas dari limbah plastik, tentu secara tidak langsung kita juga sudah ikut serta dalam upaya mendaur ulang dan mengurangi limbah plastik. Dimana penggunaan jenis tas ini dianggap sebagai salah satu langkah membantu mengurangi penimbunan sampah plastik di tempat pembuangan sampah dan mengurangi dampak lingkungan negatifnya.

2. Meminimalisir penggunaan plastik baru: Karena dimanfaatkan kembali atau di daur ulang menjadi sebuah produk fungsional lagi, tentu hal tersebut dinilai juga dapat sekaligus membantu kita dalam menekan dan mengurangi kebutuhan akan produksi plastik baru yang nantinya dapat memungkinkan menimbulkan limbah baru.

3. Pengurangan jejak karbon: Memakai tas dari limbah plastik umumnya dapat dianggap pula sebagai salah satu cara untuk mendukung langkah pengurangan jejak karbon menjadi lebih rendah. Karena dengan menggunakan produk daur ulang, itu tandanya kita juga sudah ikut meminimalkan konsumsi energi dalam proses produksi.

4. Ekonomis: Tas yang terbuat dari limbah plastik sering kali memiliki harga lebih terjangkau daripada tas dari bahan lain. Padahal bila dilihat dari segi tampilannya, tas tersebut pun sebetulnya juga tidak kalah modis, trendi maupun berfungsionalitas tinggi. Oleh sebab itu, bisa dikatakan jika tas limbah plastik ini dianggap sebagai pilihan yang ekonomis untuk konsumen.

6. Umur pakai yang lebih lama: Jenis tas yang terbuat dari bahan berupa limbah plastik daur ulang, umumnya akan memiliki umur pemakaian lebih lama. Dimana hal tersebut biasanya dikarenakan sifat bahan plastik yang dikenal tidak mudah sobek, tahan air juga ringan. Sehingga dapat digunakan berulang kali tanpa perlu khawatir tas akan cepat rusak. Terlebih secara keseluruhan, penggunaan tas dari limbah plastik pun juga menjadi salah satu cara efektif untuk berkontribusi dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Kumpulkan lalu bersihkan terlebih dahulu bungkus bekas kopi

Untuk pembuatan satu buah tas dengan ukuran kecil, maka anda perlu untuk mengumpulkan kurang lebih sekitar 100 sampai 150 sachet bungkus kopi bekas. Jika sudah maka segera bersihkan bungkus tersebut menggunakan air bersih dan juga sabun yang sudah disiapkan sebelumnya. Selain langsung mencucinya menggunakan sabun, anda juga bisa merendam terlebih dahulu bungkus kopi di dalam ember selama beberapa saat menggunakan air bersih guna melunturkan kotoran maupun sisi bubuk kopi yang masih menempel.

Jika bungkus kopi sudah dipastikan kering, maka langkah selanjutnya adalah dengan memotong bagian atas juga bawah bungkus sama besar. Pemotongan ini dilakukan agar sisi pada bungkus menjadi lebih simetris sehingga lebih mudah untuk disusun menjadi anyaman tas.

Bahan:

1. Kemasan plastik

Karena akan membuat tas dari bahan daur ulang berupa plastik, maka sudah jelas bila dalam prosesnya kita membutuhkan adanya kemasan plastik bekas, baik itu berupa kemasan plastik bekas kopi, snack, maupun detergen. Dimana untuk jumlahnya sendiri umumnya bisa di sesuaikan dengan model serta ukuran tas yang akan dibuat. Semakin rumit juga besar ukurannya, tentu semakin banyak pula jumlah kemasan plastik yang di butuhkan.

2. Resleting, kancing, dsb (opsional)

Adanya reslting, kancing, maupun bentuk lock bag lainnya bisa dibilang dalam hal ini merupakan bagian opsional, karena tergantung dari model tas yang akan dibuat. Dimana umumnya ada beberapa jenis tas yang sebetulnya tidak begitu memerlukan adanya lock bag, misalnya saja seperti tas model tote bag.

3. Benang jahit

Benang jahit dalam hal ini tentu saja memiliki peran untuk menyatukan antara bagian kemasan plastik menjadi satu kesatuan tas yang utuh. Dimana umumnya adanya benang ini bisa dipakai untuk menyatukan bagian body tas dengan berbagai fitur pendukungnya pula, misalnya strap atau handle tas dengan bodynya.

4. Lem

Selain benang jahit, umumnya kita juga memerlukan lem untuk menyatukan atau bahkan merapikan beberapa bagian tas agar nantinya dapat tampak lebih rapi, sekaligus sebagai bahan untuk melekatkan berbagai ornamen pemanis pada bagian bagian yang sekiranya di inginkan.

5. Kain furing sebagai lapisan dalam (opsional)

Penggunaan kain furing dalam hal ini juga termasuk dalam kebutuhan opsional, karena biasanya tidak semua jenis tas limbah plastik membutuhkan lapisan pada bagian dalamnya.

6. Strap (opsional)

Sama seperti penggunaan kain furing, adanya strap dalam hal ini pun juga termasuk dalam kebutuhan opsional. Dimana tidak semua tas membutuhkan adanya strap untuk menunjang kinerja atau menyempurnakan bentuknya.


Tags: dari bahan membuat bekas

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia