Menjahit Saat Hamil - Pandangan Islam dan Seni DIY Jahitan
9 Amalan Ibu Hamil Menurut Islam agar Bayi Sehat, Sempurna & Bunda Mudah Melahirkan
Momen kehamilan adalah anugerah besar yang diberikan Allah SWT untuk seorang bunda. Tanggung jawab untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan janin yang dikandung adalah suatu kehormatan yang luar biasa.
Dalam ajaran Islam, terdapat berbagai amalan dan doa yang dianjurkan bagi ibu hamil, guna memastikan kelahiran bayi yang sehat dan sempurna, serta memudahkan proses persalinan. Bunda bisa mengamalkannya sejak trimester pertama kehamilan, untuk menambah ibadah dan meningkatkan rasa percaya diri dalam mempersiapkan persalinan yang lancar.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah 9 amalan ibu hamil menurut Islam yang dapat dilakukan oleh Bunda untuk memastikan kehamilannya berjalan dengan baik dan mendapatkan berkah dari Allah SWT.
Tips aman menjahit untuk ibu hamil
Ibu hamil tetap boleh menjahit pakai tangan maupun mesin, terlebih bila ini merupakan profesi utamanya. Berikut merupakan beberapa tips yang dapat dilakukan ibu hamil untuk menjahit dengan aman.
Anggapan bahwa ibu hamil tidak boleh menjahit hanyalah sekadar mitos. Namun, bila Anda masih merasa khawatir, cobalah minta pendapat dari dokter atau bidan untuk memperoleh saran terbaik.
Kesimpulan
- Mitos ibu hamil tidak boleh menjahit karena bisa menimbulkan cacat lahir dan persalinan sulit tidak didukung oleh penelitian ilmiah.
- Komplikasi kehamilan tersebut pada umumnya berkaitan dengan faktor risiko berupa riwayat keluarga, diabetes gestasional, paparan zat berbahaya, dan usia ibu hamil.
- Untuk menjahit dengan aman saat hamil, selalu perhatikan postur tubuh Anda, beristirahat ketika merasa lelah, dan gunakanlah peralatan jahit dengan hati-hati.
Doa Suami untuk keturunan yang saleh
Ayah juga memiliki peran penting dalam doa. Suami dapat membaca doa memohon agar anak yang akan lahir nanti menjadi anak yang saleh atau salehah.
اللَّهُمَّ هَبْ لِي مِنْ زَوْجَتِي ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
"Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku dari isteriku keturunan yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa permohonan." (QS. Ali Imran: 38)
Doa ini merupakan permohonan dari suami kepada Allah untuk diberikan keturunan yang baik dari istrinya. Meskipun tidak secara khusus ditujukan kepada kehamilan, namun memiliki makna penting bagi pasangan yang sedang mengharapkan keturunan yang saleh.
اَللّٰهُمَّ احْفَظْ مَافى بَطْنِ . مِنَ الْجَنِيْنِ وَاجْعَلْهُ ذُرِّيَةُ طَيِّبَةً وَاجْعَلْهُ وَلَدًا صَالِحًا صَحِيْحًا مُعَافَى عَاقِلاً حَاذِقًا عَالِمًا عَامِلاً سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفّقًا لِلْخَيْرَاتِ غَنِيًّا سَخِيًّا زَائِرًا لِلْحَرَمَيْنِ ِلاَدَاءِ النُّسُكَيْنِ بَرًّا لِلْوَالِدَيْنِ . اَللّٰهُمَّ اَحْسِنْ خَلْقَهُ وَخُلُقَهُ وَحَسِّنْ صَوْتَهُ لِقِرَأَةِ الْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ وَالْحَدِيْثِ النَّبَوِىِّ بِجَاهِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . اَللّٰهُمَّ وَفِّقْهُ لِطَاعَتِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ. اَللّٰهُمَّ سَهِّلْ خُرُوْجَهُ عِنْدَ الْوِلاَدَةِ وَارْزُقْهُ وَاُمَّهُ وَوَالِدَهُ السَّلاَمَةَ وَالسَّعَادَةَ وَالْعَافِيَةَ وَالشَّهَادَةَ وَحُسْنَ الْخَاتِمَةِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا
Artinya:
"Ya Allah, jagalah apa yang ada dalam kandungan Bunda ini dari (kemungkinan) janinnya. Jadikanlah ia keturunan yang baik, anak yang saleh, sehat, selamat, berakal sehat, cerdas, pandai, yang mengamalkan ilmunya, bahagia, diberkati rezekinya, berhasil dalam kebaikan, kaya, dermawan, yang berkunjung ke dua negeri Haram (Mekah dan Madinah) untuk menunaikan bentuk ibadah (haji dan umrah), berbakti kepada kedua orang tuanya, dan taat kepada-Mu. Ya Allah, perbaikilah rupa dan akhlaknya, dan baikkanlah suaranya untuk membaca Al-Qur'an dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Ya Allah, berilah kesuksesan dalam ketaatan dan ibadah kepada-Mu. Ya Allah, permudahlah keluaran anak ini pada saat melahirkan, dan berikanlah rezeki kepada anak ini, ibunya, dan orang tuanya dalam keadaan selamat, bahagia, sehat, sejahtera, dan diberi syahadat yang baik, serta diberikan akhir hidup yang baik. Wahai Tuhan kami, anugerahkan kepada kami istri dan keturunan kami sebagai penyejuk mata, dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."
Pantangan Suami saat Istri Hamil Menurut Agama Islam
Ketika istri sedang mengandung, ternyata terdapat beberapa amalan jdan juga pantangan suami saat istri hamil menurut agama Islam.
Pantangan tersebut tidak boleh dilakukan karena bahaya yang dimilikinya, baik untuk ibu dan janin, juga untuk seluruh keluarga. Beberapa pantangan suami saat istri hamil di antaranya:
1. Menafkahi dengan Sesuatu yang Haram
Dilansir dari channel Youtube QDR Multimedia, Ustad Adi Hidayat menjelaskan bahwa pantangan suami saat istri hamil yang pertama, jangan memberikan sesuatu yang haram sesuai dengan ketentuan dari Allah SWT dan bukan termasuk mitos. Apa saja?
Dalam Alquran Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُلُواْ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقۡنَٰكُمۡ وَٱشۡكُرُواْ لِلَّهِ إِن كُنتُمۡ إِيَّاهُ تَعۡبُدُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS Al-Baqarah: 172)
Dengan ayat ini, Ustad Adi mengingatkan pentingnya memberikan nafkan dengan cara dan jenis yang halal untuk keluarga, termasuk untuk ibu hamil.
"Jangan sekali-kali membawa yang haram ke dalam rumah," ungkapnya.
Sebab, pantangan suami saat istri hamil menurut Islam ini mengandung bahaya yang sangat merugikan. Ustad Adi menjelaskan jika yang masuk ke perut istri adalah hasil sogokan, hasil penipuan, hasil riba misalnya.
Selain istilah tersebut, disebutkan pula bahwa makanan haram mengakibatkan doa yang dipanjatkan sulit terkabul karena terhalang hal yang haram.
Kemudian, akan menimbulkan sekat dalam jiwa. "Kalau semakin banyak masuknya, jadilah seperti ini. Bukan Allah tidak mengabulkan doanya. Sudah diberikan (tapi) mantul," jelasnya.
15 Pantangan Suami saat Istri Hamil Menurut Islam, Kesehatan hingga Adat
Suami berperan penting selama masa kehamilan yang dijalani istrinya. Selain mendukung sang istri, seorang suami juga harus siap siaga melindungi calon anak beserta istrinya.
Tak cuma istri, suami juga memiliki pantangan untuk melakukan beberapa hal selama istrinya hamil, Bunda. Ada pantangan yang berdasarkan fakta kesehatan, ada pula yang merupakan pandangan dari sisi agama.
Beberapa pantangan suami saat istri hamil juga ada yang berasal dari adat Jawa. Banyak di antara pantangan ini dihubungkan dengan kondisi janin, Bunda.
Selama pantangan ini memang logis, tak ada salahnya bagi Ayah untuk menjalaninya. Tapi, Ayah jangan ragu untuk berkonsultasi dulu ke dokter bila ingin mengetahui faktanya.
"Meskipun semua pantangan tersebut sering dianggap 'tidak nalas' atau tidak logis, tapi itulah bagian dari kearifan lokal budaya Jawa. Kalau tidak dipatuhi, maka orang yang melanggar akan dikatakan dengan 'ora ilok' atau tidak pantas," tulis Prof. Gunawan Sumodiningrat dan Ari Wulandari, S.S., M.A dalam buku Pitutur Luhur Budaya Jawa.
"Masyarakat Jawa mempercayai kalau ada yang mengatakan seperti itu, maka akan terjadilah yang diomongkan orang."
Lalu apa saja ya pantangan suami saat istri hamil menurut agama Islam, adat Jawa, hingga berdasarkan kesehatan dan psikologis?
Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Tags: jahit