Menyulam Tradisi - Memahami Makna Mitos Benang Lawe dalam Kerajinan dan Kreativitas DIY
Kisah Cinta Segitiga Berujung Tragis, Ini Mitos Curug Lawe
RADAR TEGAL – Siapa sangka Semarang yang terkenal dengan suhu panasnya mempunyai salah satu wisata air yang indah dan cantik. Namanya adalah Curug Lawe yang bisa menjadi pilihan destinasi liburan.
Suasana di curug ini nyaman, tenang, sejuk, dan yang paling memudahkan adalah jalur trekkingnya yang tidak terjal sehingga cocok untuk pemula dan liburan bersama keluarga.
Selain itu, apabila pengunjung ke curug ini maka bisa mengunjungi curug indah lainnya, bernama Curug Benowo yang juga berhubungan dengan Curug Lawe.
Pesona keindahannya membuat pengunjung ingin berlama-lama bermain air atau sambil menenangkan pikiran. Pergi ke curug ini juga memberikan ketenangan tersendiri yang membuat hati lebih terasa damai.
Dibalik keindahannya itu ternyata Curug Lawe menyimpan kisah legenda tentang percintaan segitiga yang berujung tragis.
Daya tarik yang memikat
Keberadaan curugnya sendiri sudah menjadi daya pikat bagi para pengunjung. Air yang keluar lewat celah-celah batu di ketinggian secara bersamaan, menampilkan kesan keindahan alami.
Jernihnya air juga tidak sederas curug pada umumnya, tetapi Curug Lawe memiliki air yang sangat jernih dan menyegarkan. Hal ini juga menguntungkan sehingga lebih aman bagi para pengunjung yang ingin mandi.
Ketinggiannya sekitar 30 meter dan airnya tampak seperti benang-benang putih yang halus dan berkilau. Air curug ini bersih dan dingin.
Pemandangan di sekitarnya seakan mendukung curug ini menjadi semakin mempesona. Alam di sekelilingnya merupakan tebing batu dan rindang pepohonan yang membuat setiap orang betah berlama-lama di sini.
Suasana curug ini juga sangat estetis sehingga wajib untuk mengabadikan momen saat berkunjung ke sini karena sangat instagramable.
Pesona Curug Benowo
Curug Benowo konon katanya merupakan sebuah tempat patilasan atau tempat singgah seorang pangeran dari Kerajaan Pajang yang bernama Pangeran Benowo.
Karena seringnya sang Pangeran mengunjungi curug ini, kemudian warga setempat menyebutnya denga nama Curug Benowo.
Curug Benowo masih sangat asri berada ditengah hutan, dihiasi oleh pepohonan yang lebat kemudia aliran airnya berada diantara tebing yang sangat tinggi.
Curug Benowo memiliki tinggi sekitar 70 meter, air yang dialirkan mengalir cukup deras dan bersih. Kolam di sekitar Curug Benowo tidak terlalu besar, kamu dapat duduk disebuah batu kecil yang berada ditengah kolam.
Curug Benowo dan Curug Lawe ini tidak direkomendasikan untuk dijadikan wisata keluarga ya, mengingat medan yang harus ditempuh sangat berat.
Mitos Curug Lawe
Mitos ini bermuara dari kisah cinta segitiga yang terjadi antara Dewi Banowati, Pangeran Indrakila, dan Rangga Lawe. Kisah ini juga yang menjadi asal-usul Curug Lawe dan Curug Benowo.
Kisahnya mulai saat Pangeran Indrakila yang berwujud sebagai manusia kera meminang Dewi Banowati. Wujud kera tersebut karena sang pangeran durhaka kepada kedua orang tuanya.
Pernikahan mereka berlangsung cukup lama, tetapi mereka belum mendapatkan momongan anak. Hal ini membuat keduanya sedih dan mereka juga berusaha mencari jalan keluarnya.
Sang pangeran terus berusaha dengan bertanya dan meminta petunjuk dari para tabib sakti yang ia bisa temui. Oleh salah satu tabib, ia mendapat petunjuk untuk pergi ke tempat yang cukup jauh agar bisa menemukan obat masalah tersebut.
Kepergian dan pengkhianatan
Dewi Banowati juga merasa kesepian tanpa suaminya selama bertahun-tahun. Lalu di tengah perasaan galau tersebut, datang Ranggalawe yang menyukainya dan akhirnya mereka menikah.
Saat sudah menjalani kehidupan pernikahan dengan suami yang baru, tiba-tiba seorang manusia kera datang ke Dewi Banowati sambil memberikan obat.
Manusia kera itu tidak lain adalah Pangeran Indrakila. Ia yang mengetahui bahwa istrinya menikah lagi dengan pria lain menjadi sangat murka.
Perasaan dan pengorbanannya dikhianati karena sang Dewi melanggar janji setia pernikahan. Dari kemurkaan ini, sang pangeran mengutuk Dewi Banowati dan Rangga Lawe menjadi sebuah batu.
Sang Dewi dan Rangga terus menangis karena kutukan yang harus mereka terima. Konon, inilah yang menjadi asal-usul Curug Lawe.
Dewi Banowati berubah menjadi Curug Benowo, sedangkan Ranggalawe berubah menjadi Curug Lawe. Karena keduanya berhubungan, mereka sering disebut menjadi Curug CLBK (Curug Lawe Benowo Kalisidi).
BACA JUGA: 5 Tempat Wisata di Cilacap Selain Pantai, Ada Mitos Curug Bagi Pasangan Agar Berjodoh
Apabila kamu ingin mengunjungi curug ini, lokasinya berada di sebelah barat lereng Gunung Ungaran di Desa Kalisidi, Gunung Pati, Semarang. Buka setia hari dari jam 07.00- 14.00 WIB dengan biaya tarif Rp 10.000/orang.***
Ragam Wisata Curug Benowo
Ragam wisata yang dapat kamu lakukan saat berada di area Curug Benowo maupun Curug Lawe ialah:
1. Bermain Air
Kolam alami Curug Benowo tidak terlalu dalam, karena tidak begitu lebar sehingga cocok untuk dijadikan spot untuk bermain air. Kamu juga dapat bermain-main air berada di bawah aliran air terjunnya langsung.
2. Spot Foto
Keindahan dan kealamian alam yang diberikan Curug Benowo harus kamu abadikan dan bagikan ke semua orang lewat media sosialmu. Supaya mereka pun dapat merasakan apa yang kamu rasakan.
3. Eksplor Curug Lawe
Berbeda dengan Curug Bendowo, Curug Lawe ini lebih sering dikunjungi oleh para wisatawan karena akses jalannya yang tidak terlalu sulit.
Ketinggian Curug Lawe lebih rendah dibanding Curug Benowo, sekitar 40 atau 50 meter ketinggiannya. Air yang mengalir menyebar diantara tebing yang ada disekitarnya.
Disebut Curug Lawe karena aliran air yang mengalir seperti sebuah benang-benang putih yang menyerupai sarang laba-laba, dalam bahasa jawa disebut dengan lawe.
Ada juga yang mengatakan disebut Curug Lawe karena konon katanya jumlah aliran air Curug Lawe berjumlah 25 buah, dimana dalam bahasa jawa Selawe.
Kolam Curug Lawe lebih lebar, keindahan alam yang diberikan sama dengan keindahan Curug Benowo. Yang berbeda hanyalah karakteristik air terjunnya saja.
Di sekitar Curug Lawe terdapat beberapa bebatuan yang dapat kamu gunakan untuk duduk-duduk manjah sembari menikmati keindahan yang tersaji.
Tags: benang lawe mitos