... Panduan Lengkap Nirmana 3D Benang untuk Kerajinan Sulaman DIY

Membuat Karya Seni Indah dengan Teknik Nirmana 3D Benang - Panduan dan Inspirasi DIY

Pengertian Nirmana, Macam, Unsur, Cara Mengolah dan Contohnya

Pengertian Nirmana (Rupa Dasar) didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang berbagai hal yang berhubungan dengan persepsi, bentuk, warna, ruang, dan bahan berwujud dua maupun tiga dimensi. Inti dari ilmu ini adalah mengembangkan keterampilan dalam mengolah dan mengkomunikasikan bahasa rupa dengan teknik dan bahan tertentu menjadi suatu kesatuan.

Nirmana sering dianggap sebagai konsep dasar dalam seni dan desain yang berkaitan dengan pengenalan bentuk, warna, garis, ruang, tekstur, dan komposisi. Ini adalah fondasi bagi para seniman dan desainer untuk memahami bagaimana elemen-elemen tersebut dapat digunakan untuk menciptakan karya yang seimbang dan harmonis.

Dalam konteks pendidikan seni di Indonesia, Nirmana biasanya diajarkan sebagai bagian dari kurikulum untuk memperkenalkan siswa kepada prinsip-prinsip dasar desain. Ini mencakup pembelajaran tentang 2D (dua dimensi) dan 3D (tiga dimensi) serta bagaimana elemen-elemen tersebut berinteraksi dalam ruang.

Prinsip Nirmana

Berikut ini prinsip atau asas nirmana diantaranya yaitu:

Kesatuan (Unity)
Ini merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting.

Keseimbangan (Balance)
Ini merupakan sebuah karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah.

Proporsi (Proportion)
Ini merupakan prinsip dasar tata rupa untuk mendapat keserasian dalam sebuah karya.

Irama (Rhythm)
Ini merupakan pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam berbagai bentuk alam bisa diambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, gerak dedaunan, dan sebagainya. Prinsip irama sebenarnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk-bentuk unsur rupa.

Dominasi (Domination)
Ini merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang harus ada dalam sebuah karya seni dan desain. Dominasi berasal dari kata Dominance yang artinya keunggulan.

Penekanan/Emphasis/Center of Interest
Kontras
Kesederhanaan/Simplicity
Kejelasan/Clarity/Discoverability

Prinsip prinsip Nirmana 3d

Semua prinsip-prinsip seni rupa dan desain 2d masih berlaku pada nirmana 3d. Hanya saja perbedaan titik sumbu Z yang nyata memberikan pengaruh besar juga terhadap beberapa prinsip penting yang harus diperhatikan dalam merancang nirmana 3d. Terdapat beberapa prinsip tambahan juga yang dapat digunakan. Berikut ini adalah beberapa prinsip tersebut.

Haptic (Sentuhan)

Haptic adalah bentuk komunikasi nonverbal yang melibatkan sentuhan, atau tepatnya pengalaman sentuhan. Sentuhan langsung terhadap objek 3d memainkan peran penting dalam nirmana 3d. Bahkan pengalaman belajar pertama anak usia dini adalah melalui kesadaran sentuhan, diikuti dengan indra penciuman, mendengar dan mencicipi, baru visual.

Apresiasi kita terhadap produk palu yang baik misalnya, cenderung lebih ditentukan oleh sentuhan langsung terhadap objeknya daripada pertimbangan visual. Salah satu yang membuat kita tertarik pada produk tersebut adalah kekokohan dan jenis material yang dapat dirasakan melalui sentuhan.

Form Follows Function

Bentuk mengikuti fungsi adalah prinsip yang banyak ditekankan pada seni arsitektur modern di abad ke-20. Prinsipnya adalah bentuk bangunan atau objek harus didasarkan pada fungsi atau tujuannya. Meskipun terdengar sangat modern dan praktis, sebetulnya hal serupa dapat dilihat di alam. Misalnya sesuatu yang indah seperti bunga tetap memiliki fungsi praktisnya, yaitu memancing lebah untuk menebarkan benihnya.

Ergonomic / Ergonomis

Bentuk yang di desain harus kompatibel atau sesuai dengan siapa yang akan berinteraksi atau menggunakannya. Hal ini masih berhubungan dengan haptic atau sentuhan. Objek yang kita rancang harus natural dan nyaman untuk digunakan atau disentuh. Hal ini juga berlaku pada karya seni murni 3d yang memberikan opsi untuk berinteraksi, agar pemirsa tidak ragu untuk mencobanya.

Proporsi pada nirmana 3d

Proporsi pada nirmana dwimatra hanya berpengaruh pada keseimbangan visual saja. Namun pada nirmana 3d hal ini menjadi sangat krusial. Sesuatu yang tidak proporsional dapat menjadi tidak kokoh dan mudah rubuh. Apalagi jika berbicara soal konstruksi arsitektur. Maka dari itu proporsi menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam merancang nirmana 3d.


Tags: benang

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia