Pengamatan Seni Kerajinan Bahan Keras Nusantara dalam Konteks Kerajinan Sulam dan DIY
Apa itu Kerajinan Bahan Keras ?
Kerajinan bahan keras merupakan hasil karya buatan pengrajin yang berbahan dasar keras, kuat, padat, kokoh, tahan lama, dan tidak berubah bentuk. Bahan tersebut diolah sesuai kebutuhan fungsional konsumen yang memiliki nilai artistik pada kebudayaan tertentu. Contohnya bahan kayu diolah menjadi hiasan dinding.
Menurut keberadaan asal bahannya, kerajinan ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu kerajinan alami dan kerajinan buatan. Apa saja, sih ? Ini penjabarannya:
1. Kerajinan Bahan Keras Alami
Ini adalah produk buatan pengrajin yang menggunakan bahan dasar berasal dari alam sekitar. Bahan tersebut umumnya dapat Anda temui di area hutan, perairan, maupun tempat tinggal Anda. Misalnya bambu, rotan, kayu, dan lainnya. Berikut macam-macam bahan keras alami:
1. Bambu
Bambu merupakan bahan dasar yang kokoh dan kuat. Tapi juga punya kelemahan jika kena air secara terus-menerus. Karena akan menyebabkan pelapukan pada batang bambu tersebut. Karakteristik bambu lainnya adalah memiliki rongga berukuran diameter 1-20 cm dan memiliki ruas batang yang unik.
Pada proses pembuatanya akan terlihat keunikannya melalui sayatan ataupun bentuk utuh dari batang bambu yang teksturnya halus. Contoh kerajinan benda berbahan dasar bambu, meliputi:
Alat musik ini menggunakan bahan utama bambu yang berusia 5 tahun, supaya tidak rapuh dan keras. Teknik pembuatan angklung menggunakan metode memilah bambu dan proses penyeteman. Proses penyeteman adalah proses menyelaraskan suara ke alat tuner.
Caping merupakan topi petani yang berbahan dasar bambu. Proses pembuatannya menggunakan teknik anyaman yang kuat dan kokoh. Bertujuan untuk melindungi dari teriknya cuaca ketika bertani.
2. Rotan
Ketahanan batang rotan yang lebih kuat daripada bambu terdapat pada bagian serat batang. Anda dapat menemukan rotan pada tumbuhan yang merambat. Adapun karakteristik rotan, yaitu memiliki ruas batang, tekstur batang halus, dapat membentuk sebuah sayatan maupun bentuk utuh.
Kesimpulan
Dengan memakai hasil kerajinan yang dihasilkan oleh pengrajin lokal kita secara tidak langsung akan mendukung kemajuan ekonomi mikro dan meningkatkan kecintaan terhadap produk lokal. Oleh karena itu jangan malu untuk memakai barang-barang hasil kerajinan yang memiliki tampilan unik dan kreatif
Materi pembahasan dari kosngosan diatas mengenai hasil praktikum observasi kerajinan bahan keras nusantara semoga bermanfaat dan menjadi referensi buat teman-teman sekalian. Jangan lupa tekan tombol share artikel ini di media sosial kalian
Reza Harahap Reza Harahap adalah owner kosngosan. Suka belajar bisnis, finansial, ekonomi, pendidikan dan pekerjaan. Sembari membagikan ide usaha untuk entrepreneur. Blog ini berisi rencana bisnis, strategi investasi, persiapan keuangan dan lainnya
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran daring, peserta didik dapat: Mendiskripsikan pengertian tata krama, santun dan malu dengan benar, menyebutkan dalil naqli tentang tata krama, santun dan malu dengan benar, menyajikan contoh perilaku sesuai tata krama, santun dan malu dalam kehidupan sehari-hari, berperilaku sesuai tata krama, santun dan malu dalam kehidupan sehari-hari, menjelaskan hikmah perilaku tata krama, santun dan malu dalam kehidupan sehari-hari.
Pendahuluan:
– Lewat WAG guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdoa, – Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai,– Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu konsep tentang beriman kepada malaikat,
– Guru menyampaikan lingkup penilaian, yang meliputi: penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.
Kegiatan Inti:
- Pembelajaran daring melalui Google Classroom/WAG.
- Mengamati dan memberi komentar gambar atau tayangan yang terkait dengan perilaku tata krama, sopan santun, dan rasa malu.
- Lewat obrolan/chat di WAG peserta didik saling bertanya jawab tentang tayangan yang diunggah guru. memateri/modul pembelajaran yang diunggah guru.
- Dengan bimbingan guru Peserta didik menyimpulkan pengertian tata krama, sopan santun, dan rasa malu.
- Pembelajaran during melalui google classroom/WAG.
- Peserta didik mencermati unggahan Q.S. Al-a’raf: 26 tentang tata krama, Q.S. al-Baqarah/2: 83 dan hadits riwayat Ibnu Majjah tentang santun dan malu.
- Guru menyampaiakan kesimpulan /resume makna tata krama, santun dan malu.
- Guru menyampaikan capaian hasil pembelajaran dan menyampaikan cakupan materi berikutnya.
Refleksi dan konfirmasi:
– Guru bersama-sama peserta didik merumuskan beberapa simpulan terkait dengan konsep dan hakikat beriman kepada malaikat dan berbagai cara untuk membaca, menulis, menerjemah, dan memahami ayat-ayat al-quran dan hadis terkait dengan Tata Krama, Sopan Santun, Dan Rasa Malu.
Contoh Kerajinan Bahan Keras: Pengertian, dan Jenisnya
Contoh Kerajinan Bahan Keras – Kerajinan bahan keras adalah kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras, pejal, kuat, padat, tahan lama, tidak mudah terurai, dan tidak mudah berubah bentuk. Produk tersebut dapat dibuat dari bahan alam dan buatan.
Kehadiran kerajinan ini memiliki daya pikat dan keunggulan tersendiri, terutama untuk konsumen yang mengejar keindahan klasik, misalnya wilayah Jepara. Indonesia banyak menghasilkan kerajinan ukir kayu dari wilayah tersebut dan memikat pangsa dunia dengan mahakaryanya yang luar biasa indah dengan segala kerumitan detailnya.
Indonesia memang kaya budaya benda-benda kerajinan sebagai hasil budaya daerah. Selain itu, negeri ini juga menghasilkan banyak bahan alam yang dicari-cari oleh bangsa asing, sehingga kerajinan bahan keras dapat menjadi alat untuk memperkenalkan keragaman budaya Nusantara.
Oleh karena itu, sudah sewajarnya bagi kita untuk memanfaatkan dan melestarikan daya tarik dari benda kerajinan setiap daerah yang memiliki corak dan bentuk berbeda-beda. Kita dapat melestarikan budaya dan turut serta memajukan perekonomian bangsa melalui berbagai kerajinan yang ada.
Table of Contents
Tags: kerajinan bahan keras nusantara