... Mengenal Pabrik Benang Trosobo: Solusi Kebutuhan Benang untuk Hobi Sulam dan DIY Anda!

Menjelajahi Pabrik Benang Trosobo - Hati Pencinta Kerajinan dan DIY

Dompet Dhuafa dan UPZ DK Permata Bank Syariah Gelar Kick off Kampung Herbal

“Untuk itu PT Triton Manufactures menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga penelitian, asosiasi dan universitas untuk melakukan beberapa penelitian yang sudah diterbitkan di jurnal international,” papar Mario Apriliansyah.

Kemudian Mario Apriliansyah mengatakan, Triton Award sebagai bentuk tanggung jawab sosial kemasyarakatan (Corporate Social Responsibility/CSR) dilakukan secara berkelanjutan, bertujuan untuk memacu para tenaga kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanan serta melakukan inovasi di bidang kesehatan, manajemen, produk jasa maupun peralatan/sarana/prasarana guna menghadapi era globalisasi, serta bertujuan untuk memberikan nuansa baru bagi pelayanan prima di kamar bedah di Indonesia.

“Selanjutnya meningkatkan daya saing dan kinerja tenaga kesehatan di Indonesia, dan melakukan sharing ide dan pembelajaran diantara para tenaga kesehatan kamar bedah di Indonesia,” tandasnya.

Tenun Jepara, Warisan Budaya dari Desa Troso

TENUN.id – Jepara merupakan salah satu daerah penghasil tenun di Indonesia. Kerajinan daerah ini terkenal dengan nama kain Tenun Troso karena proses pembuatan yang terletak di desa Troso, Kecamatan Pecangaan.

Kita akan mengenal tenun berasal dari daerah pesisir utara Pulau Jawa yaitu Jepara. Seperti namanya, kain tenun Jepara memang awalnya hanya melibatkan masyarakat desa yang terletak 15 KM dari kota Jepara ini. Namun kini, kain Jepara tidak hanya melibatkan pengrajin desa Troso saja, namun juga mulai merambah desa sekitar. Cara pembuatan kain tenun yang mereka gunakan sebagian besar masih tradisional.

Sebagai salah satu warisan budaya, tenun Troso Jepara tetap terjaga eksistensinya. Terlihat dengan adanya produksi tenun yang terus berlangsung hingga saat ini di daerah Troso. Sejak pertama kali pembuatan pada tahun 1935, kerajina tenun Troso terus bertahan dari generasi ke generasi.

Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, pembuatan tenun Troso Jepara mengalami beberapa perkembangan terutama pada motif yang menjadi ragam hias. Meskipun demikian, tenun Troso masih mempertahankan keaslian proses tradisionalnya. Hal yang membuat kain tenun ini tetap eksis bersama kain-kain tenun dari daerah lainnya seperti tenun rangrang Nusa Penida dan Tapis Lampung.

Baksos Operasi Bibir Sumbing dan Sumbing Langit-langit Pusdokkes Polri, PERAPI Serta Yayasan Smile Train Indonesia Masuk MURI

“Hal ini tentunya akan memberikan rasa aman bagi pasien yang harus memenuhi persyaratan kewajiban agamanya,” jelas Mario Apriliansyah.

Kolaborasi Inovasi Penelitian, PT Triton Manufactures senantiasa terus membangun komitmen menuju kemandirian bangsa di bidang Alat Kesehatan dengan menggunakan bahan baku dalam negeri. Untuk mengubah sumber daya alam dalam negeri menjadi bahan baku diperlukan pengembangan teknologi dan berbagai penelitian, sehingga sesuai dengan arahan pemerintah bahwa penelitian diharapkan dilakukan bersama (Kolaborasi) antara Industri dengan Institusi penelitian.

Perbedaan Garmen dengan Tekstil

Industri garmen dan industri tekstil seringkali dianggap sebagai dua hal yang serupa, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang penting dalam konteks produksi dan produk akhir yang dihasilkan.

Berikut perbedaan utama antara industri garmen dan industri tekstil:

1. Definisi dan Fokus Utama

2. Proses Produksi

  • Garmen: Proses produksi garmen meliputi pemotongan kain, penjahitan, pemasangan aksesori, finishing, dan pengemasan produk jadi.
  • Tekstil: Proses produksi tekstil melibatkan pembuatan bahan mentah seperti serat, benang, dan kain melalui proses-proses seperti pencelupan, pemintalan, dan penyusunan benang menjadi kain.

3. Produk Akhir

  • Garmen: Produk akhir dari industri garmen adalah pakaian jadi atau pakaian siap pakai yang siap dipasarkan kepada konsumen akhir.
  • Tekstil: Produk akhir dari industri tekstil adalah berbagai jenis kain yang digunakan dalam berbagai industri seperti garmen, furnitur, dan industri lainnya.

4. Tenaga Kerja dan Spesialisasi

  • Garmen: Industri garmen melibatkan pekerja yang terampil dalam pemotongan kain, penjahitan, dan finishing pakaian. Mereka memiliki pemahaman mendalam tentang teknik jahit dan konstruksi pakaian.
  • Tekstil: Industri tekstil mempekerjakan pekerja yang terampil dalam proses-proses seperti pemintalan benang, pencelupan, dan penyusunan benang menjadi kain. Mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang mesin-mesin tekstil dan proses-produksi yang terlibat.

5. Ketergantungan

  • Garmen: Industri garmen sangat bergantung pada pasokan bahan baku dari industri tekstil untuk memproduksi pakaian jadi. Setiap perubahan dalam industri tekstil dapat berdampak langsung pada industri garmen.
  • Tekstil: Industri tekstil, di sisi lain, tergantung pada permintaan dari berbagai industri termasuk garmen, furnitur, dan industri lainnya yang menggunakan kain sebagai bahan baku.

Sejarah Industri Garmen

Sejarah industri garmen dimulai sejak zaman kuno, dengan perkembangan teknik tenun dan pembuatan pakaian manusia yang berasal dari serat alam seperti kapas, sutra, dan wol.

Namun, perubahan besar dalam industri garmen terjadi pada era Revolusi Industri pada abad ke-18 di Eropa.

1. Awal Mula

Sebelum Revolusi Industri, produksi pakaian masih didasarkan pada pembuatan tangan.

Namun, dengan ditemukannya mesin tenun mekanis pada akhir abad ke-18, produksi tekstil massal mulai terwujud.

Perkembangan ini memungkinkan produksi kain dalam jumlah besar dan dengan kecepatan yang lebih tinggi, mempercepat produksi pakaian.

2. Revolusi Industri

Perkembangan teknologi di awal abad ke-19, terutama dengan penemuan mesin-mesin tenun otomatis dan mesin jahit, mengubah lanskap industri garmen secara drastis.

Pabrik-pabrik tekstil modern bermunculan di Inggris dan Eropa, menggantikan produksi tangan yang dominan sebelumnya.

Kain dan pakaian dapat diproduksi dalam skala besar dengan biaya yang lebih rendah, memungkinkan akses pakaian yang lebih murah bagi masyarakat.

3. Perkembangan Global

Pada abad ke-20, industri garmen mulai meluas ke berbagai negara di Asia, terutama di negara-negara seperti India, China, dan negara-negara Asia Tenggara.

Ketersediaan tenaga kerja yang murah menjadi faktor penting dalam memindahkan produksi garmen dari negara-negara barat ke negara-negara Asia.

Hal ini menyebabkan ledakan produksi garmen di wilayah ini dan mengubah peta industri garmen global.

4. Globalisasi dan Perubahan Struktur Pasar

Perusahaan garmen mulai memindahkan produksi mereka ke negara-negara dengan biaya produksi rendah, sambil memanfaatkan rantai pasok global yang kompleks.


Tags: benang trosobo

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia