Pantangan dan Perawatan Wajah Setelah Melakukan Benang Wajah - Panduan DIY dan Poin Penting
Efek Samping Tanam Benang
Efek samping tanam benang sangat minim bila dibandingkan dengan operasi wajah. Anda mungkin hanya mengalami beberapa efek samping pasca prosedur, seperti:
- Bengkak
- Memar
- Berdarah
- Nyeri
- Reaksi alergi
- Keluar cairan hitam, kecokelatan, atau kehijauan dari kulit.
- Bengkak lebih dari dua hari.
- Sakit kepala parah.
- Demam tinggi.
- Penggumpalan kulit yang tidak biasa.
- Infeksi kulit.
- Mati rasa.
- Jaringan parut.
Selebihnya, prosedur thread lift cenderung aman. Beberapa orang melaporkan komplikasi kecil seperti timbulnya lesung pipi atau kulit tidak simetris namun itu bisa diperbaiki dengan mudah.
Prosedur Tanam Benang Hidung
Situs Medical Solution Barcelona memaparkan prosedur yang akan dijalani pasien saat melakukan tanam benang hidung. Dijelaskan, pasien akan mengikuti prosedur selama lebih kurang 30–45 menit.
Pasien diminta berbaring dengan wajah menghadap ke atas. Kemudian, dokter akan menyuntikkan anestesi lokal ke hidung pasien, di sepanjang batang dan ujung hidung sehingga pasien tidak akan merasa sakit atau tidak nyaman.
Jumlah benang yang digunakan bervariasi dari satu pasien ke pasien lainnya dan tergantung pada anatomi hidung, tujuan, dan harapan.
Untuk koreksi ujung yang menggelambir, misalnya, dokter mungkin menggunakan tiga benang. Benang-benang tersebut akan dimasukkan dari ujung hidung tepat ke arah jembatan, mengikuti pola V untuk memberikan dukungan lateral dan vertikal.
Apa Beda Filler dan Tanam Benang?
Kedua metode ini mampu meningkatkan penampilan wajah, termasuk di area hidung, dagu, bibir, dan sekitarnya.
Meski demikian, terdapat perbedaan signifikan antara kedua treatment tersebut, baik dari segi fungsi dan tujuan, bahan yang digunakan, metode yang diterapkan, maupun waktu pengerjaan dan ketahanan hasil.
Berikut penjelasan lebih rinci untuk mempermudah pemahaman perbedaan antara filler dan tanam benang:
1. Fungsi
Kedua prosedur ini dapat diterapkan pada area wajah yang sama, tetapi memiliki perbedaan fungsi yang signifikan.
Filler berperan dalam mengisi atau menambah volume, sementara tanam benang difokuskan untuk mempertegas atau mengencangkan kulit pada area tertentu.
Misalnya, jika tujuannya adalah membuat ujung hidung tampak lebih mancung, lebih disarankan untuk menggunakan filler.
Sebaliknya, jika ingin mempertegas kontur ujung hidung, prosedur tanam benang lebih sesuai.
2. Bahan
Beda filler dan tanam benang selanjutnya terletak pada bahan yang digunakan.
Sementara itu, tanam benang atau thread lifter menggunakan benang jahit polypropylene.
Benang ini dapat mempertegas kontur kulit, mengencangkan, dan meningkatkan estetika penampilan.
3. Metode
Dalam prosedur filler, langkah awalnya adalah memberikan suntikan cairan khusus pada area wajah, seperti hidung.
Sebelum melaksanakan tindakan ini, dokter akan melakukan analisis anatomi wajah untuk memastikan perawatan yang optimal.
Sementara itu, pada prosedur tanam benang, benang halus yang dapat diserap tubuh ditempatkan untuk mengangkat area kulit yang kendur.
Tujuannya adalah mencapai perubahan yang signifikan dan meningkatkan penampilan.
4. Waktu Pengerjaan
Metode filler terbukti lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan metode tanam benang.
Tertarik Melakukan Tanam Benang? Baca Dulu Infonya di sini!
Tanam benang merupakan prosedur perawatan kulit yang bertujuan untuk membuat kulit wajah terlihat kencang dan lebih muda. Metode peremajaan kulit wajah tanpa operasi ini dilakukan dengan cara menanamkan benang pada jaringan bawah kulit. Tidak seperti operasi plastik, meremajakan kulit dengan tanam benang tidak membutuhkan banyak tindakan pada jaringan kulit. Selain itu, proses pengerjaan dan waktu pemulihannya juga lebih cepat. Dalam hal harga, prosedur ini jauh lebih murah daripada operasi plastik.
- Infeksi
- Nyeri di area ujung benang.
- Akumulasi darah (hematoma)
- Benang putus, bergeser, atau muncul di permukaan kulit wajah
- Perdarahan
Tags: benang tangan setelah wajah