Mengubah Benang menjadi Karya Seni - Keindahan Penenunan dalam Dunia Kerajinan Tangan
B. Penenunan Benang Menjadi Kain
Pengolahan Bahan Serat, teknik dasar kerajinan tekstil adalah segala cara yang digunakan untuk membentuk atau mengolah bahan tekstil. Adapun teknik yang digunakan sangat beragam. Penggunaan teknik dasar ini disesuaikan dengan kerajinan yang akan dibuat. Dengan demikian, penggunaan teknik dasar menjadi tepat sasaran.
Adapun teknik-teknik dasar dalam keterampilan kerajinan tekstil yang dapat digunakan untuk memproduksi kerajinan ikat celup, makrame, dan tapestri sebagai berikut.
Teknik menenun dapat digunakan untuk pembuatan produk kerajinan tapestri. Menenun menggunakan alat spanram atau bingkai yang direntangkan benang-benang lungsi sebagai jalur jalannya benang tenunan atau pakan.
Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan (manual) atau mesin jahit. Dalam pembuatan kain ikat celup diperlukan teknik menjahit untuk merintang warna.
Mengikat adalah teknik menyatukan dua benang/lebih membentuk ikatan yang diinginkan. Mengikat dapat pula diartikan menyatukan helaian kain yang satu dengan lainnya menggunakan alat pengikat untuk membentuk pola tertentu. Ikatan ini dapat berupa simpul ataupun pola warna.

Sejarah Kain Sutra
Kemudian seiring zaman dan semakin berlanjutnya usaha dan kepandaian manusia, semakin maju pula cara mereka memproduksi pakaian mereka sendiri. Manusia mulai memintal benang dari bulu domba. Kemudian dari benang mereka menenunnya hingga menjadi sebuah kain.
Seiring waktu pula, manusia juga mulai memanfaatkan buah kapas, serat nanas, serat pelepah pisang, maupun bahan lain sebagai alternatif pengganti kulit binatang untuk dijadikannya sebagai bahan sandang.
Kemudian mereka menjemur kulit tersebut hingga kering, dan menjahitnya dengan jarum yang terbuat dari tulang sebelum memakainya.
Dahulu sekali, manusia membuat pakaiannya dengan menggunakan kulit binatang sebagai bahan utamanya. Dalam proses produksi kain sutra mereka menggunakan batu tajam untuk memperhalus kulit binatang tersebut.
Namun, tahukah kalian dari mana asal penggunaan kepompong ulat sutra menjadi bahan pakaian? Menurut sejarah, kain sutra ini berasal dari Cina antara 4000 hingga 3000 tahun sebelum masehi. Bukti awal penemuan sutra dapat kalian jumpai di situs budaya Yangshao, di Shanxi, Provinsi Henan, Cina. Sekitar abad ke-27, bangsa Cina tidak hanya menggunakan sutra untuk pakaian saja, namun juga mengaplikasikannya ke dalam tulisan.
Nah, barulah pada abad ke-30 SM produksi kain sutra berkembang ke Jepang hingga ke Arab. Pada saat Perang Salib, produksi sutra mulai memasuki pasar Eropa Barat, khususnya Italia.
Produksi sutra sempat terhenti karena banyaknya wabah penyakit yang menyerang ulat sutra. Hingga pada akhirnya pada abad ke-20, Cina dan Jepang mulai memproduksi sutra kembali. Dan hingga kini, Cina menjadi negara produsen sutra terbesar di dunia.

Pemintalan kapas
Serat kapas
Produksi serat kapas merupakan yang terbesar dibandingkan serat alam. Dan mereka sangat serbaguna. Kita dapat menggunakannya untuk menjahit pakaian, seprai, tempat tidur, dan barang-barang kehidupan lainnya. Ini juga dapat digunakan sebagai bahan kanvas dan ban berjalan. Atau kita bisa membuatnya menjadi flok untuk pengawet panas dan bahan pengisi.
Serat kapas dibedakan menjadi kapas halus dan kapas stapel panjang. Dibandingkan dengan kapas wol halus, kapas wol panjang lebih putih, halus, panjang dan berkilau. Ini adalah jenis kapas terbaik dan umumnya digunakan untuk kain bermutu tinggi.
Sistem pemintalan kapas
Bahan baku yang digunakan dalam produksi pemintalan kapas meliputi serat kapas dan serat kimia jenis kapas, dan produknya meliputi benang kapas murni, benang serat murni, dan berbagai benang campuran. Pada sistem pemintalan kapas, menurut persyaratan kualitas bahan baku dan kualitas benang, dibagi menjadi sistem carding, sistem combing dan sistem pemintalan limbah.
Biasanya digunakan untuk memintal benang khusus kasar dan sedang, serta menenun tekstil biasa.
Teknik combing digunakan untuk menghasilkan benang katun berkualitas tinggi, benang unik, dan benang campuran kapas dan serat kimia.
Sistem pemintalan limbah digunakan untuk memproduksi benang kapas kasar berbiaya rendah.
Karena perbedaan karakteristik dan tingkat pengotor serat poliester dan kapas, keduanya tidak dapat digabungkan dan diproses dalam proses pembersihan dan carding jika diblender. Untuk menjamin pencampuran yang tepat, gunakan tiga kali penarikan sambil menggabungkan di atasnya.

Jenis pemintalan benang
Pemintalan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, namun semuanya memiliki tujuan yang sama: mengubah serat menjadi benang. Beberapa jenis pemintalan lebih populer dibandingkan yang lain, namun masing-masing memiliki manfaat tersendiri.
Wol dan kapas adalah dua bentuk pemintalan yang paling umum. Proses mengubah wol mentah menjadi benang disebut pemintalan. Benang umumnya tebal dan berat karena dipintal dengan roda pemintal. Pemintalan kapas adalah transformasi kapas mentah menjadi benang. Benangnya umumnya tipis dan ringan, dan dipintal dengan roda pemintal atau pemintal jenny.
Ada juga gaya pemintalan tambahan yang kurang umum namun memiliki kelebihan tersendiri. Proses mengubah sutera mentah menjadi benang disebut pemintalan sutera. Benang umumnya sangat tipis dan halus karena dipintal dengan roda pemintal. Proses pemintalan rami mentah menjadi benang disebut pemintalan rami. Benang umumnya sangat halus dan kuat karena dipintal dengan roda pemintal. Ada juga pemintalan serat kimia seperti pemintalan basah dan pemintalan leleh, yang akan diperkenalkan di masa mendatang.

Tags: benang