Pengarang Kitab Sulam Taufiq - Karya Inspiratif dalam Seni Sulaman dan DIY
Daftar Isi Kitab Sulam Taufiq
Sebagai kitab yang ringkas (mukhtasar), Kitab Sulam Taufiq terdiri hanya beberapa bab saja yaitu Ushuluddin (akidah), Thaharah (bersuci), Shalat, Zakat, Puasa, Haji, Muamalah, Tazkiyatun Nafsi (penyucian jiwa), Bayanul Ma’ashi (perilaku maksiat).
Dari daftar isi, dapat disimpulkan bahwa Kitab Sullam Taufiq bukanlah seratus persen kitab Fiqh. Mungkin, Istilah yang lebih cocok untuk menggambarkan genre Kitab Sullam Taufiq adalah kitab Tastafi (Tasauf Tauhid dan Fiqh). Tetapi, isi bahasannya tidak terlalu mendalam. Batasannya hanya pada tataran fardhu ain saja.
Pembaca yang ditargetkan adalah masyarakat awam yang waktunya banyak tersita untuk perkerjaan. Meskipun ringkas, tapi isinya sudah cukup untuk membentuk karakter seseorang yang beradab, bertauhid dan tekun mengamalkan kewajiban kewajiban inti.
Bab Ushuluddin dan Fiqh
Bidang Ushuluddin (akidah), pembaca diarahkan untuk paham makna kalimat syahadat, iman dan makrifah dan juga dalil dalil dua puluh sifat Allah. Mengenal para Nabi dan hal hal yang menyebabkan kemurtadan.
Bidang Fiqh Shalat, pembaca diarahkan untuk paham tata cara bersuci, berwudhuk dan hal hal yang membatalkan wudhuk. Tata cara mandi wajib dan hal hal yang menyebabkan kewajiban mandi. Tata cara Shalat, Shalat Jumat hingga shalat jenazah.
Bidang Fiqh Zakat, pembaca diarahkan untuk paham tentang harta apa saja yang perlu dizakati. Zakat binatang ternak, zakat tanaman, zakat tijarah hingga zakat fitrah. Masing masing jenis zakat tersebut dijelaskan nisab (batasan baru wajib zakat), haul (sampai tahun) dan juga golongan yang berhak menerima zakat.
Perkembangan Kitab Sullam Taufiq
Banyak ulama yang memberi perhatian khusus terhadap perkembangan Kitab Sullam Taufiq. Hal ini terlihat betapa Kitab Sullam at-Taufiq disyarah, diringkas dan diterjemahkan kembali oleh ulama lainnya.
Beberapa ulama mensyarah dengan lebih luas lagi isi Kitab Sullam Taufiq. Ada juga yang meringkas lagi isi Sullam Taufiq yang pada dasarnya memang sudah ringkas. Dan ada juga yang membuat dalam versi lain agar lebih mudah diingat yaitu bentuk nazam atau syair.
Di Indonesia, ada seorang ulama yang berasal dari Pasuruan berhasil melahirkan sebuah karya dalam versi Syair. Kitab tersebut dinamakan dengan Mandhumah Sullam at-Taufiq karya K.H. Abdul Hamid.
Salah satu kitab ringkasan dari Sullam Taufiq adalah Kitab Mukhtasar Abdullah al-Harari al-Habasyi al-Kafi bi ‘ilmi al-Din al-Dharuri. Menarik untuk disimak, kitab ringkasan ini selanjutnya disyarah kembali oleh penulisnya. Uniknya lagi, ringkasan tersebut juga disyarah oleh ulama lain yaitu Abdullah al-Syaibi.
Diantara judul kitab yang mensyarah Kitab Sullam Taufiq yaitu Mirqatu al-Shu’udi al-Tashdiq fi Syarhi Sullam al-Taufiq Karya Syekh Nawawi al-Bantani. Kitab Syarhu Sullam Taufiq karya Abdullah al-Harari. Kitab Is’ad al-Rafiq wa Bughyatu al-Shiddiq karya Babashil.
Tahqiq Kitab Sullam Taufiq
Pada perkembangan selanjutnya, Kitab Sullam Taufiq ini ditahqiq oleh Sibth al-Jilani. Pentahqiqan ini dilandasi pada lima manuskrip yang tersimpan di perpustakaan Al-Ahqaf, Tarim, Yaman. Bermodalkan lima manuskrip ini dan ditambah tiga cetakan yang sudah lama beredar, lahirlah Kitab Sullam Taufiq dalam versi yang lebih terstruktur
Tags: sulam kitab taufiq