... Pengrajin Bambu Malang: Panduan DIY dan Seni Jahitan yang Menarik

Seni Kerajinan Bambu di Malang - Panduan Langkah demi Langkah untuk DIY dan Sulaman Jarum

Baca Juga :

“Kami belajar banyak dari kampung ini, dan tinggal mereplikasi,” ujar Asan, yang juga mentor Asosiasi Pengrajin Bambu Jawa Timur itu.

Di kesempatan yang sama, Anang Rudi Hermanto, salah satu perupa KBP memberikan beberapa contoh pemanfaatan kerajinan bambu yang bukan untuk kebutuhan sehari hari.

“Di KBP, kerajinan bambu bisa dijadikan media untuk kegiatan seni rupa. Seperti untuk keperluan desain fashion, atau bahkan untuk digunakan sebagai alat musik. Ke depannya, kerajinan bambu juga akan dikembangkan untuk media terapi dan seni,” ungkapnya.

Ketua Pokdarwis Kota Malang, Isa Wahyudi mengatakan, dalam membangun kampung wisata harus memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri.

“Satu alasan mengapa Kampung Budaya Polowijen menggunakan bahan bambu, dikarenakan di Polowijen ada peninggalan benda bersejarah yaitu Watu Kenong, yang merupakan ODCB (Obyek Diduga Cagar Budaya). Watu Kenong diduga sebagai umpak rumah bambu zaman dulu,” jelas pria yang akrab disapa Ki Demang itu.

Atas dasar itu, sederetan rumah warga di KBP disulap menjadi rumah beratapkan bambu. Begitu juga di depannya tak sedikit didirikan gazebo bambu. Selain itu, banyak hiasan topeng dan hiasan ornamen bambu yang dipajang di rumah-rumah dan di gazebo.

Editor : MA Setiawan

Pada dasarnya industri pengrajin kasau bambu di pinggiran Kabupaten Malang tepatnya di dusun Krewe Gunungrejo Singosari Malang kurang lebih 75% dari jumlah penduduk 1 RW 303 KK dan 6 RT. Sebelum kemerdekaan silam sudah melakukan usaha kasau bambu, hanya berbekal alat palu, linggis, pahat, kapak, dan arit. Dengan bahan dasar bambu dapat dihasilkan kasau dan gedek.Pada dasarnya masalah yang dihadapi mitra ada dua aspek utama yaitu masalah produksi dan masalah manajemen adalah masalah proses perataan kasau bambu yang kurang bagus dan membutukan waktu yang lama, masih menggunakan sistem pemasaran konvensional yang ditawarkan dari desa ke desa atau door to door, masalah kontrol kualitas produk, kurangnya kontrol kualitas produk yang dapat menjamin kualitas produk, belum dilakukan pembukuan yang tertib, arus kas masih belum jelas, tidak ada neraca bulanan, dan sejenisnya, target luaran dan solusi dari program ini adalah memproduksi usuk bambu dengan kualitas yang lebih baik sehingga pengrajin lebih berkembang dan memiliki segmentasi pasar yang lebih luas, menghasilkan alat penghalus bambu yang dapat digunakan untuk menghaluskan bambu utuh menjadi satu usuk yang halus sehingga pembuatan kasau dari bambu tidak menjadi kendala dalam proses produksi, sehingga terjadi sistem pengelolaan keuangan pada perajin sehingga semua transaksi dapat tercatat dan ternalisa dengan baik.

Full Text:

Ahyuna.,Hamzah,M.D.,&Najib,M.2013.Pemanfaataninternetsebagaimedia promosi pemasaran produk localolehkalanganusahadikotaMakasar.JurnalKomuniasi KAREBA, 2(1), 30-40.

Badrudin, Rudy. 2012. Ekonomi Otonomi Daerah , Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Todaro,M, 2006. Pengembangan Ekonomi Dunia Ke Tiga, Edisi kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008. “Usaha Mikro, Kecil dan Menengah”. Kecamatan pakis desa banjarejo, (http://pakis.malangkab.go.id/.).

Zaman, MA, Bala, BK, 1989. Thin layer solar drying of rough rice. Sol Energy 1989, 42: 167-171.

Supradono, B.2007. Strategi pemasaranlewat internet (cybermarketing). Retrived fromhttp://jurnal.unimus.ac.id

Van Der Veen, M.G. dan C.M. Gonzales. 1997. Latihan penelitian sosial-ekonomi pola usaha tani. Nusa Tenggara Agricultural Support Project. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian bekerjasama dengan Agricultural Economics Departement International Rice Research Institute. Bahan Latihan Vol.1.


Tags:

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia